Atasi Polusi Udara, Presiden Jokowi Minta Kepala Daerah Seluruh Jabodetabek Tanam Pohon

Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo membahas peningkatan kualitas udara di kawasan Jabodetabek. Hasilnya, dia menyebut Presiden Jokowi meminta penanaman pohon digencarkan.

oleh Putu Merta Surya PutraWinda Nelfira diperbarui 28 Agu 2023, 18:30 WIB
Presiden Indonesia Joko Widodo bersiap menanam pohon mangrove dalam rangkaian agenda pertemuan KTT G20 di Hutan Mangrove Taman Hutan Raya Ngurah Rai, Denpasar, Bali, Indonesia, Rabu (16/11/2022). Agenda ini merupakan salah satu agenda resmi dari para delegasi G20 yang hadir di Bali, sebelum nanti melanjutkan kembali working group. (AP Photo/Alex Brandon via Pool)

Liputan6.com, Jakarta Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo membahas peningkatan kualitas udara di kawasan Jabodetabek. Hasilnya, dia menyebut Presiden Jokowi meminta penanaman pohon digencarkan.

"Bapak Presiden memerintahkan kita untuk secepatnya se-Jabodetabek untuk menanam pohon," kata Heru dalam konferensi pers secara daring di Youtube Sekretariat Presiden, Senin (28/8/2023).

Heru menyampaikan, sejak menjabat orang nomor satu di DKI Jakarta pada Oktober 2022 dia telah memulai aksi menanam pohon. Dia menyebut, ribuan pohon dengan ukuran 3 meter telah ia tanam di wilayah Ibu Kota.

"Saya sejak Oktober sampai bulan Juli sudah menanam pohon 25. 567 diameternya 3 meter. Di luar dari pohon-pohon yang kecil-kecil, yang berbuah itu tidak saya hitung. Tapi pohon yang tingginya 2 meter, 3 meter itu sudah 25.500 sekian," ungkap Heru.

Dia menyatakan, Presiden Jokowi juga ingin agar kepala daerah di wilayah penyangga turut serta melakukan penanaman pohon di wilayahnya masing-masing.

"Dan Pak Presiden juga memerintahkan Jabodetabek ya, bupati, wali kota, gubernurnya juga melakukan hal yang sama," kata Heru.

Sebelumnya, Heru Budi juga meminta kepala daerah penyangga Jakarta bersama-sama untuk mengatasi polusi udara di Jabodetabek.

Heru mengatakan, dampak polusi udara tak bisa dituntaskan sendiri oleh Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta.

Hal ini disampaikan Heru dalam sambutannya di acara "Diskusi Publik Quick Response Penanganan Kualitas Udara di DKI Jakarta" di Hotel Shangri La, Jakarta Pusat, Senin (28/8/2023).

"Memang namanya polusi tidak bisa Jakarta sendiri, tapi harus Jabodetabek, tidak bisa sendiri (Jakarta) untuk mengatasi itu," kata Heru.

 


Pemerintah Daerah Wilayah Penyangga Ikut Andil

Oleh sebab itu, Heru meminta agar pemerintah daerah wilayah penyangga bisa turut serta ikut andil memberikan saran dan masukan sebagai upaya mengatasi polusi udara.

"Tolong Pak Bupati, Pak Walkot juga kita sama sama menurunkan polusi di Jabodetabek, Jakarta nggak bisa sendiri karena cukup luas area yang terdampak," ujar dia.

Heru menyampaikan, kendaraan bermotor yang lalu lalang di DKI Jakarta berasal dari masyarakat wilayah penyangga yang bekerja di Jakarta. Adapun kendaraan bermotor dinyatakan sebagai penyumbang emisi penyebab polusi udara tertinggi di Jakarta.

"Informasi dari dinas perhubungan bahwa kendaraan yang masuk dari Bodetabek ke Jakarta itu 900.000 per hari. Itu juga menjadi perhatian kita," ucap Heru.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya