Liputan6.com, Jakarta Seorang wanita berinisial H (43) yang merupakan istri MY (61), membeberkan detik-detik peristiwa berdarah di rumahnya di kawasan Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan.
Kesaksian H disampaikan Imam (28), saksi mata yang sempat menolong saat insiden penusukan. Saat itu Imam sempat mendokumentasikan kesaksian dari H yang akrab disapa Mak Gambreng saat berada di dalam ambulans.
Advertisement
"Ditanya lukanya, enggaklah orang dia (pelaku Edy Rinaldi) yang bacokin saya, dia enggak ada yang ngapa-ngapa. Dia (Edy) tiba-tiba marah, bukannya assalamualaikum," kata H dalam dokumentasi yang diperlihatkan Imam saat di lokasi, Senin (28/8/2023).
Kata H, Edy sempat menyampaikan hendak membayar sewa motor. Namun ketika datang ke rumahnya yang berada di gang, Edy lantas menusuknya serta suaminya, MY.
"Mbok mau bayar motor, kamu bawa apaan, langsung cuk, cuk, cuk (ditusuk). (Sebelumnya) ngetok-ngetok, terus (taunya) mau bayar motor. Langsung ngebacokin aja," ungkapnya.
Namun demikian, Imam mengakui saat kejadian berdarah itu tidak ada saksi mata yang melihat peristiwa penusukan itu. Warga sekitar baru sadar ketika H berteriak meminta tolong setelah mengalami beberapa luka akibat senjata tajam.
"Buat kejadiannya sih pada enggak ada yang tau. Pada di dalam rumah mau nonton bola piala AFF," kata Imam.
Selanjutnya, Imam yang telah melihat H terkapar di luar rumah, berteriak meminta tolong. Imam mengaku sempat melihat kondisi dalam rumah yang sudah penuh bercak darah dengan kondisi lansia berinisial MY telah tewas.
"Pas saya dateng, posisi Mbok udah di luar semua. Saya masuk ke dalam udah enggak ada nih nyawanya nih (MY). Kita bawa istrinya naik motor ke Puskesmas Tebet. Terus pihak Puskesmas bilang 'kita nggak berani, kita enggak berani, bawa ke rumah sakit yang gede'. Akhirnya kita bawa ke RS UKA (Rumah Sakit Umum Kecamatan Tebet)," jelasnya.
"Dilihat orang RS UKA, ditanya 'kenapa nih, oh ini ada luka tusukan, kita nggak berani pegang'. Karena harus ada yang diapain gitu. Cuma RS yang gedelah yang punya (alatnya). Sampai akhirnya mereka perbanin doang. Baru dari RS UKA dibawa ke RS Polri," tambah Imam.
Sementara itu, Edy yang diduga menjadi pelaku penusukan, kata Imam, telah melarikan diri sesaat kejadian. Dengan mengancam warga yang sempat melihatnya keluar dari rumah.
"Kita semua lagi nonton bola. Ada Muller yang sempat lihat pelaku keluar rumah, tapi langsung diancam 'apa lo' sambil menodongkan pisau. Sambil lari, dia kabur dan buang pisau ke got," kata Imam.
Diduga Masalah Utang Piutang
Sebelumnya, Ketua RT 10 Kebon Baru, Ahmad Satiri atau yang lebih dikenal sebagai H. Sodik sempat mengungkap Edy pernah terlibat masalah utang piutang dengan korban, H dan MY.
"Masalah utang piutang. Jadi mungkin negosiasinya terlalu keras jadi akhirnya si pelaku 'gelap mata'," terang dia.
Pelaku juga diketahui suka menyewa motor korban untuk mengojek tanpa membayar uang sewa. Namun saat ditagih, pelaku tak terima karena korban suka menagih utang dengan cara keras.
"Terus suka sewa motor juga. Buat warga sini biasa 'narik ojek'. Satu hari harganya Rp50 ribu. Terus suka pinjam uang korban juga. Makanya ada masalah utang piutang," terang dia.
Advertisement
Pelaku Penusukan Masih Diburu Polisi
Polisi telah mengantongi identitas Edy, pelaku penusukan terhadap MY (61) dan H (43) di Kebon Baru, Tebet, Jakarta Selatan. Saat ini hanya tinggal memburu pelaku yang masih dalam pelarian.
"Pelaku masih dicari. Identitas pelaku sudah ada. Terduga pelaku inisial ER," kata Kanit Reskrim Polsek Tebet AKP Agus Tohidin kepada wartawan, Senin (28/8/2023)
Hingga kini, Agus mengatakan, pihaknya juga masih mendalami motif di balik penusukan tersebut. Pendalaman salah satunya akan dilakukan dengan memeriksa H istri dari MY
"Motif masih kita dalami mengingat istri korban belum kita ambil keterangannya karena masih dirawat di rumah sakit," kata Agus.
Reporter: Bachtiarudin Alam
Sumber: Merdeka.com