Inspeksi FIFA Jelang Piala Dunia U-17, Stadion Manahan 'Miskin' Sumur

Hasil inspeksi tim FIFA di Stadion Manahan, terdapat sejumlah kekurangan fasilitas yang menjadi catatan, di antaranya adalah jumlah sumur yang terbatas

oleh Fajar Abrori diperbarui 29 Agu 2023, 07:00 WIB
Tim FIFA mengecek kondisi Stadion Manahan, Solo yang menjadi salah satu venue pertandingan Piala Dunia U-17, Senin (28/8).(Liputan6.com/Fajar Abrori)

Liputan6.com, Solo - Tim FIFA telah selesai mengecek kondisi Stadion Manahan, Solo yang menjadi salah satu venue Piala Dunia U-17 pada Senin, (28/8/2023). Dari hasil pengecekan itu, tim FIFA memberikan sejumlah catatan terkait kekurangan fasilitas yang ada di stadion tersebut.

Kehadiran rombongan FIFA tampak didampingi Wakil Ketua PSSI Ratu Tisha dan sejumlah stakeholder. Iring-iringan rombongan tim inspeksi itu tiba di Stadion Manahan Solo sekitar pukul 09.15 WIB. Setelah melakukan inspeksi selama hampir empat jam, kemudian rombongan meninggalkan stadion itu sekitar pukul 13.00 WIB.

Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) Solo Rini Kusumandari mengatakan kedatangan tim inspeksi FIFA mengecek Stadion Manahan menjelang persiapan Piala Dunia U-17. Dari hasil inspeksi itu ditemukan sejumlah kekurangan fasilitas pendukung di stadion yang bakal menjadi venue untuk laga semifinal dan final Piala Dunia U-17.

“Dari hasil ini tadi sudah disampaikan secara garis besar saja. Pertama, masalah di tribun untuk rail (pagar pembatas) di depan VIP minta dipotong karena mengganggu pemandangan. Lalu yang kedua, furnitur masih ada beberapa yang kurang dan menjadi tanggung jawab dari pemerintah kota,” kata Rini kepada wartawan usai mendampingi FIFA meninjau Stadion Manahan Solo.


Jumlah CCTV dan Sumur Kurang

Setelah itu, dia menambahkan, tim FIFA juga merekomendasikan untuk penambahan jumlah kamera CCTV di tribun penonton. Pengadaan kamera tersebut merupakan tanggung jawab dari Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (Kemen PUPR).

“Lalu penambahan platform kamera di tribun. Itu jadi tugasnya Kemen PUPR. Jadi yang menempel di bangunan itu dari Kementerian PUPR. Kami pemerintah kota menganggarkan untuk furnitur dan platform kamera di media center ruang konferensi pers,” sebutnya.

Selain itu, menurut Rini, FIFA menyoroti soal keberadaan security server yang terpisah. Keberadaan security server di sekitar Stadion Manahan dan Kantor Dispora Solo yang terletak di di komplek stadion tersebut agar dijadikan menjadi satu.

“Dari FIFA minta yang server kantor disatukan dengan server stadion. Jadi sentral, semua kawasan ini server-nya sentral dan butuh tenaga satu orang khusus di server. Nanti akan dilatih oleh kepolisian untuk cara mengoperasikan CCTV,” ujar dia.

FIFA juga memberikan catatan terkait keberadaan sumur yang jumlahnya sangat terbatas hanya satu sumur. Padahal untuk mengisi tandon air ukuran 1.200 meter kubik itu harus diperlukan lebih dari satu sumur dalam.

“Nah itu agak lambat untuk mengisi tandon tersebut. Ini perlu penambahan satu sumur lagi. Dan itu akan dikerjakan oleh PUPR. Sedangkan untuk rumput sudah clear,” kata dia.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya