IKN Nusantara Jadi Kota Pertama di Indonesia yang Punya Komite ESG

Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi meluncurkan komite Environmental, Social, and Governance (ESG) pada Senin, 28 Agustus 2023.

oleh Natasha Khairunisa Amani diperbarui 28 Agu 2023, 20:30 WIB
Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi meluncurkan komite Environmental, Social, and Governance (ESG) pada Senin, 28 Agustus 2023.. (Dok SKK Migas)

Liputan6.com, Jakarta Otorita Ibu Kota Nusantara (IKN) resmi meluncurkan komite Environmental, Social, and Governance (ESG) pada Senin, 28 Agustus 2023.

Asosiasi ini didirikan untuk membantu mendorong pembangunan berbasis lingkungan, sosial, dan tata kelola pemerintahan terbaik di ibu kota baru.

Kepala Otorita IKN, Bambang Susantono mengungkapkan bahwa Nusantara bertekad untuk menjadi kota pertama yang memiliki komite ESG pertama di Indonesia.

"Alhamdulillah saya sudah bisa share bahwa saya sudah menandatangani SK, kini Nusantara menjadi kota pertama di Indonesia yang memiliki Komite ESG," kata Bambang dalam acara peluncurkan Asosiasi ESG AI di Graha BNI, Jakarta pada Senin (28/8/2023).

"Kami berpendapat bahwa Nusantara yang dibangun sesuai taglinenya, 'Kita Adalah Nusantara,' (diharapkan menjadi) peradaban baru. Kita bukan hanya membangun satu gedung, satu istana, atau fasilitas baru lainnya, tapi juga membuat suatu peradaban baru," ujarnya.

Adapun Ketua Asosiasi ESG Indonesia, Prof. Rhenald Kasali yang juga mengungkapkan bahwa dirinya sudah mendapati banyak panggilan dari berbagai kelompok masyarakat untuk didirikannya lembaga yang mendukung penerapan ESG di Indonesia.

"Kami mendirikan asosiasi karena di berbagai kampus memang telah muncul panggilan. Riset riset mengenai ESG pun penting sekali. Bahkan di UI, saya mempunyai beberapa kolega yang memang spesialis di area ini. Di beberapa kampus itu memang kerap terjadi perbincangan tentang ESG,juga di antara masyarakat dan industri," bebernya.

"ESG harus menjadi role model dalam leadership dan mindset, bukan hanya urusan divisi sustainability belaka,” imbuh Rhenald, dalam keterangan terpisah.

 


Hanya 25 Persen Dibangun

Seorang pekerja menggunakan peralatannya di lokasi pembangunan ibu kota baru di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Indonesia, Rabu, 8 Maret 2023. Silvia mengatakan, semua progres pembangunan yang tengah dilakukan masih on the track, sehingga pihak Otorita IKN optimistis pembangunan dapat selesai sesuai dengan rencana. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Meski memiliki luas yang 4 kali lebih besar dari Jakarta, hanya 25 persen dari lahan Nusantara yang akan dibangun. Hal itu guna menjaga kelestarian lingkungan pehutanan di sekitar IKN.

Selan itu, pembangunan Nusantara juga mengadopsi prinsip Green, yang patuh terhadap mitigasi, adaptasi dari risiko perubahan iklim.

'Kita ingin mengglorifikasi lagi bagaimana hutan tropis Kalimantan menjadi salah satu paru paru dunia. (Sebagai) contoh ada problem misalnya di Kongo di Afrika ataupun di Amazon di mana mereka berupaya untuk menjaga alamnya. Itu pun dengan susah payah," jelas Bambang.

 


Banyak Investor

Transisi menuju energi hijau di IKN Nusantara tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memicu inovasi di sektor energi bersih. (Dok SKK Migas)

Badan Otorita IKN mengungkapkan, ESG AI mulai menerima investor dan lembaga-lembaga yang akan berkantor di IKN.

Asosiasi itu bekerja sama dengan kedua Badan Otorita IKN melakukan edukasi dan pelatihan ESG, yang antara lain dilakukan di area ibu kota baru. Para calon eksekutif yang akan ditempatkan di ibu kota baru diharapkan sudah memahami prinsip-prinsip ESG.

Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, menyampaikan bahwa kini sudah saatnya Indonesia mengambil langkah awal dalam menerapkan praktik ESG di kota kotanya.

Mahendra menyebut, Indonesia dalam 4 tahun terakhir hingga saat ini berada pada jejak yang kuat dan teruji menuju net carbon sink.

"Indonesia on track untuk forrest tree land use tahun 2030 (mendatang)," kata Mahendra.

"Artinya kalau itu tercapai, (meski) transisi energi berat pun kemungkinan besar kita masih bisa mencapai target emisi kita," sambungnya.

Setelah keluar Surat Edaran Otoritas Jasa Keuangan No. 16/2021 (SEOJK 16-2021) tentang Laporan Keuangan Berkelanjutan, sudah banyak perusahaan yang memperbaiki laporan keuangannya. Namun mash perlu ditingkatkan dengan mindset dan kultur ESG.

OJK berkepentingan agar masyarakat usaha tidak hanya menerapkan prinsip ESG dalam laporan semata, dan sektor keuangan memperbaiki tata kelola yang baik.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya