Liputan6.com, Jakarta - Kepala Bidang Pembinaan dan Prestasi PP PBSI Rionny Mainaky angkat bicara menyusul kegagalan tim bulu tangkis Indonesia memenuhi target dua gelar pada Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023 yang berlangsung di Copenhagen, Denmark, pekan lalu.
Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti merupakan satu-satunya wakil Indonesia di final BWF World Championship 2023. Mereka membawa pulang medali perak setelah kalah dari unggulan pertama asal China, Chen Qing Chen/Jia Yi Fan dengan skor 16-21, 12-21.
Advertisement
“Secara umum, kami gagal memenuhi target di Kejuaraan Dunia 2023. Hanya Apri/Fadia di ganda putri yang maju ke final, sementara sektor yang lain, tidak berhasil mencapai target,” kata Rionny pada keterangan PBSI.
“Mereka semua sebenarnya sudah tampil maksimal, namun belum cukup mengantarkan pemain-pemain Indonesia terus melaju ke babak akhir untuk jadi juara,” tambahnya.
Harapan utama Indonesia ada di ganda putra dan tunggal putri. Namun, andalan terakhir Tanah Air dari dua nomor itu, Muhammad Shohibul Fikri/Bagas Maulana, Hendra Setiawan/Mohammad Ahsan (ganda putra) dan Gregoria Mariska Tunjung (tunggal putri), sama-sama kandas di perempat final.
Ganda putra merupakan asa terbesar Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Pasalnya, ada peringkat satu dunia Fajar Alfian/Muhammad Rian Ardianto. Namun, Fajar/Rian sudah tersingkir di 32 besar setelah dihadang wakil Chinese Taipei Lee Jhe Huei/Yang Po Hsuan.
“Di ganda putra, ada pressure yang demikian berat ke para pemain. Mereka kalah karena bebannya terlalu berat. Fajar/Rian tak bisa maksimal, padahal keduanya jadi ujung tombak. Mereka mendapat tekanan, sehingga power, speed, dan fokus tak bisa mengatasi lawan. Memang sudah bisa menyerang tapi tak tembus,” imbuh Rionny.
Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis Punya Beban Berbeda
Untuk semua sektor, Rionny mengatakan pemain harus sadar partisipasi di Kejuaraan Dunia memiliki beban dan ekspektasi berbeda ketimbang ajang lain.
“Target itu jangan jadi beban, tetapi ini membawa tanggung jawab bagaimana harus bisa tampil bagus dan juara,” katanya.
Rionny juga menyoroti pentingnya kekuatan mental bagi atlet saat berlaga di turnamen penting seperti Kejuaraan Dunia. Ia menilai, mental tak hanya berhubungan dengan semangat saja, tetapi juga berdampak ke segi yang lain.
“Kalau mental tak kuat, akan berpengaruh ke berbagai segi saat pemain bermain di lapangan. Bisa berimbas ke teknik yang dimiliki hilang. Keterampilannya tidak muncul, pun kelincahan dan pergerakan terasa lambat,” pungkas Rionny.
Advertisement
Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis
Dengan hasil 2023, perolehan titel Indonesia di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis terhenti di angka 26. Juara dunia terakhir dari Indonesia adalah ganda putra Ahsan/Hendra yang berjaya tahun 2019.
Hasil Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023:
Ganda Campuran
Seo Seung-jae/Chae Yu-jung (Korea Selatan) vs Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong (China): 21-17, 10-21, 21-18
Ganda Putri
Chen Qing Chen/Jia Yi Fan (China) vs Apriyani Rahayu/Siti Fadia Silva Ramadhanti (Indonesia): 21-16, 21-12
Tunggal Putri
An Se-young (Korea Selatan) vs Carolina Marin (Spanyol): 21-12, 21-10
Tunggal Putra
Kunlavut Vitidsarn (Thailand) vs Kodai Naraoka (Jepang): 19-21, 21-18, 21-7
Ganda Putra
Kang Min-hyuk/Seo Seung-jae (Korea Selatan) vs Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen (Denmark): 14-21, 21-15, 21-17