Bola Ganjil: Seo Seung Jae Rebut 2 Emas Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023, Sebelumnya Ada Legenda Indonesia

Sejarah mencatat keberadaan para atlet super yang menjuarai berbagai kategori dalam satu edisi. Nama baru kini masuk daftar tersebut menyusul penyelenggaraaan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Adalah Seo Seung-jae yang melakukannya.

oleh Harley Ikhsan diperbarui 29 Agu 2023, 00:30 WIB
Seo Seung Jae (Sumber: Instagram/seungjae__seo)

Liputan6.com, Jakarta - Sejarah mencatat keberadaan atlet super yang menjuarai berbagai kategori dalam satu edisi. Mulai Giacomo Agostini di balap motor hingga Michael Phelps pada renang Olimpiade, mereka adalah sosok istimewa yang namanya menjadi abadi.

Nama baru kini masuk daftar tersebut menyusul penyelenggaraaan Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 2023. Adalah Seo Seung-jae yang melakukannya. Dia merebut dua medali emas setelah berjaya di nomor ganda campuran dan ganda putra.

Bersama Chae Yu-jung, Seo mengejutkan unggulan pertama sekaligus juara dunia dua kali Zheng Si Wei/Huang Ya Qiong asal China. Seo/Chae berjaya 21-17, 10-21, 21-18 lewat rubber game sengit.

Setelah memulihkan tenaga dengan menyaksikan tiga pertandingan berlangsung, Seo kembali ke lapangan bersama duetnya di ganda putra Kang Min-hyuk. Mereka lalu memupus harapan tuan rumah Kim Astrup/Anders Skaarup Rasmussen. Kembali Seo membuktikan ketangguhannya karena harus melakoni rubber sebelum berjaya 14-21, 21-15, 21-17.

Seo adalah sosok kesembilan yang mengoleksi dua medali emas pada satu edisi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis. Ada sosok asal Indonesia yang terlebih dahulu melakukannya.

 


Christian Hadinata Berkibar di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis 1980

Christian Hadinata. (bola.com/Reza Bachtiar)

Rekor sudah tercipta pada edisi pertama Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis lewat kehadiran Lene Koppen. Pemain asal Denmark itu merebut emas di tunggal putri dan ganda campuran (bersama Steen Skovgaard.

Giliran legenda Indonesia yang bersinar di edisi berikutnya tahun 1980. Christian Hadinata naik podium tertinggi di ganda putra (bersama Ade Chandra) dan ganda campuran (bersama Imelda Wiguno).

Turnamen 1985 jadi edisi spesial karena ada dua nama yang memborong medali emas. Pertama adalah senior Seo yang berkibar. Park Joo-bong memetik gelar ganda putra (bersama Kim Moon-soo) dan ganda campuran (bersama Yoo Sang-hee).

Lalu ada atlet China Han Aiping yang membawa pulang penghargaan tunggal putri dan ganda putri (bersama Li Lingwei).

 


Legenda Korea Selatan dan China

ilustrasi BOLA GANJIL (Liputan6.com/Abdillah)

Park Joo-bong menegaskan statusnya sebagai legenda usai kembali merebut dua emas kejuaraan dunia di satu edisi. Pada 1991, dia menguasai ganda putra masih bersama Kim Moon-soo. Namun, Park memiliki rekan baru di ganda campuran yakni Chung Myung-hee.

Lalu di 1997, atlet Negeri Tirai Bambu Ge Fei merajai ganda putri (bersama Gu Jun) dan ganda campuran (bersama Liu Yong).

Dua tahun berselang, pebulu tangkis Korea Selatan lain Kim Dong-moon mencuri perhatian. Dia memenangkan ganda putra (bersama Ha Tae-kwon) dan ganda campuran (bersama Ra Kyung-min).

Pada 2001, Gao Ling masuk kelompok elite dengan menjuarai ganda putri (bersama Huang Sui) dan ganda campuran (bersama Zhang Jun).

 


Zhao Yunlei Istimewa, Beruntun Rebut 2 Gelar dalam 1 Edisi Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis

Tian Qing (kiri) dan Zhao Yunlei, Olimpiade 2012. (AFP/Adek Berry)

Setelahnya dunia tidak melihat kehadiran pemenang ganda di Kejuaraan Dunia Bulu Tangkis selama satu dekade lebih. Keberadaan atlet berprestasi di dua nomor sulit ditemukan karena tuntutan fisik sangat besar.

Sampai akhirnya tiba 2014. Usai juara dunia ganda campuran 2011 bersama Zhang Nan, Zhao Yunlei menguasai nomor serupa pada edisi tiga tahun berselang. Dia menambah titel dengan merebut medali emas ganda putri bersama Tian Qing.

Yang membuat makin istimewa, Zhao Yunlei mengulang prestasi tersebut setahun berselang dengan mempertahankan gelar.

Infografis bulu tangkis. (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya