Liputan6.com, Jakarta - Interaksi intens jangka panjang akan memicu hubungan emosional. Hal ini tak hanya berlaku antar-manusia semata.
Bahkan, hewan pun akan merasakan hubungan emosional itu. Jika salah satunya tiada, maka lainnya akan merasakan kesedihan luar biasa.
Terlebih, jika hubungan itu dilandasi kasih sayang, meski hanya dengan seekor hewan.
Baca Juga
Advertisement
Habib Munzir Al-Musawwa berkisah, dahulu ada seorang janda tua yang meninggal dunia. Anehnya, ketika jenazahnya diusung menuju ke makbarah tampak di belakang para pengantar (mu'azziyin) puluhan kucing ikut mengantarkan sampai ke pemakaman.
Bahkan ada beberapa kucing yang tampak bersedih atas kematiannya sehingga tetap berada di makbarah meski prosesi pemakaman usai.
Ketika ditanyakan kepada warga kampung tentang apa amalan si janda tua sehingga kucing-kucing ikut mengantarkan jenazahnya, jawabannya adalah bahwa janda tua itu tiap hari memberi makanan ke kucing-kucing tersebut.
Tiap hari si janda tua mengais potongan kepala ikan yang dibuang oleh penjual ikan di pasar lalu diangkut dengan gerobaknya menuju ke jalanan. Setiap kali ada kucing yang bertandang di pinggir jalan ia berikan potongan kepala ikan satu-persatu dengan penuh kasih sayang dan yang demikian ia lakukan bertahun-tahun lamanya.
Simak Video Pilihan Ini:
Faedah Kisah
Subhanallah, kalau kucing saja bisa berterima kasih kepada orang yang mengasihi dan menyayangi, lalu mengapa terkadang manusia suka mendustakan nikmat Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang?.
Allah mengulang-ngulang firman-Nya dalam Al-Qur'an Surat Ar-Rahman sampai 31 kali:
فَبِأَيِّ آلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ
Artinya: Maka nikmat Tuhan kamu yang manakah yang kamu dustakan. (QS Ar-Rahman). (Sumber: jateng.nu.or.id)
Tim Rembulan
Advertisement