Liputan6.com, Medan Kesuksesan Wali Kota Bobby Nasution mengumpulkan lebih dari 18 ribu massa di acara Rembuk Kemerdekaan di Medan mendapat pujian dari pengamat politik nasional.
Direktur Indo Barometer M Qadari menyebutkan pola politik yang dijalankan Bobby Afif Nasution diyakini sebagai langkah yang mirip dengan Presiden Jokowi.
Advertisement
"Di Medan, saya lihat Bobby ini kandidat kuat Gubernur. Pertama, kita lihat posisi dia sebagai Wali Kota. Kedua, usia muda itu jadi kekuatan," ungkap Qadari dalam keterangan yang diterima Liputan6.com, Senin (28/8/2023).
Posisi Wali Kota saat ini, lanjut Qadari, juga menjadi keuntungan tersendiri bagi seorang Bobby Nasution.
"Memang trennya sekarang ini calon kuat Gubernur itu ya dari latar belakang bupati atau wali kota. Dan dalam konteks itu ya sebetulnya ada miripnya juga dengan Pak Jokowi itu salah satu contoh paling nyata," lanjutnya.
Seperti diketahui, sebelum menjadi Gubernur, Jokowi menjabat sebagai Wali Kota. Dan masih banyak contoh lainya dari tempat lain.
"Memang trennya calon tempat Gubernur itu ya sebelumnya adalah bupati atau wali kota itu yang pertama," tambahnya.
Bobby Memiliki Banyak Pendukung
Qadari memaparkan usia muda Bobby Nasution bisa jadi kekuatan sebab karir politiknya masih panjang yang juga menjadikan menantu Jokowi itu calon yang potensial.
"Bagian berikutnya adalah Bobby ini kan rupanya punya banyak pendukung bukan hanya dari partai politik ya tetapi juga dari kalangan Relawan. Dan lagi-lagi itu kan bagian dari contohnya Pak Jokowi di mana Pak Jokowi itu kekuatannya bukan cuma dari segi partai politik tapi juga dari relawan gitu loh," papar Qadari.
Qadari melihat ada hubungan paralel antara Jokowi dengan Bobby Nasution. "Jadi saya ngelihat pola yang dijalankan oleh Pak Jokowi itu juga ada di Bobby di mana kekuatannya itu bukan semata-mata dari partai politik tetapi juga dari relawan," lanjutnya.
Advertisement
Solidaritas Relawan Jadi Kekuatan
Qadari menyebut hal menarik lain dari pertemuan itu adalah tak terlihat tokoh politik yang hadir terutama dari PDIP.
"Itu Saya kira ya bukti nyatanya di acara tersebut dan kenapa tidak ada partai politik ya karena acaranya acara relawan gitu dan memang ya tren relawan ini yang memulai dan menjadi contoh paling kuat itu adalah Pak Jokowi," jelasnya.
"Jadi saya melihat Kenapa relawan karena pendukung atau kekuatan politik utama Pak Jokowi itu adalah relawan gitu," pungkasnya.
(*)