Liputan6.com, Jakarta Robinhood, salah satu platform perdagangan kripto terkemuka, sekarang menjadi pemegang Bitcoin terbesar ketiga dengan BTC senilai lebih dari USD 3 miliar dalam satu dompet (wallet).
Data Arkham Intelligence menunjukkan posisi platform tersebut hanya satu urutan di belakang Binance dan Bitfiniex yang masing-masing mengempit USD 6,4 miliar dan USD 4,3 BTC dalam satu dompet.
Advertisement
Dompet milik Robinhood ini sebelumnya menjadi perbincangan di kalangan pengamat pasar dalam beberapa bulan terakhir karena identitas pemiliknya memicu kekhawatiran tentang siapa pemilik misterius bitcoin dalam jumlah besar.
Dalam beberapa bulan terakhir platform ini telah mentransfer lebih dari 118,30 BCT dari berbagai dompet kecil lainnya.
Semua kepemilikan ini disimpan di blockchain Bitcoin. Transaksi pertama dilakukan pada 8 Maret, setelah itu sejumlah besar bitcoin ditransfer hingga 14 Juli, menurut data dari BitInfoCharts.
Melansir CoinDesk, Selasa (29/8/2023), transfer tersebut memicu spekulasi mulai dari kepemilikan bitcoin milik raksasa keuangan BlackRock, yang mengajukan ETF Bitcoin awal tahun ini, hingga pertukaran kripto Gemini yang mengalihkan kepemilikan penggunanya ke dompet.
Robinhood melaporkan pendapatan perdagangan kripto hanya USD 31 juta pada kuartal kedua, turun 18 persen dari USD 38 juta pada kuartal pertama.
Angka tersebut merupakan 16 persen dari USD 193 juta pendapatan perdagangan di semua kategori, yang mengalami penurunan berurutan sebesar 7 persen, seperti yang dilaporkan sebelumnya.