Liputan6.com, Jakarta Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto menyatakan gabungan partai pengusungnya berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju.
Menanggapi hal tersebut, Ketua Majelis Pertimbangan Partai PPP Romahurmuziy (Rommy) mengatakan nama koalisi bukan hal yang cukup penting atau akan diingat banyak orang.
Advertisement
"Politisi saja hampir tidak ada yg mengingat nama koalisi, apalagi rakyat. Jadi mau dinamai apapun, itu adalah hak partai anggotanya,” kata Rommy pada wartawan, Selasa (29/8/2023).
Menurut Rommy, yang terpenting dari koalisi bukan nama melainkan kepribadian dari pasangan calon capres-cawapres. “Yang terpenting dari sebuah koalisi pengusungan Pilpres hanya karakter dan kepribadian capres-cawapres, serta program-program yang menjawab kebutuhan rakyat,” kata dia.
Selain itu, Rommy menilai pemilhan nama koalisi Prabowo itu juga bermaksud ingin disamakan dengan kinerja koalisi Indonesia Maju Presiden Joko Widodo. “Tentu itu bagian dari strategi asosiatif. Mengidentikan diri dengan Jokowi. Ini dipastikan karena mereka meyakini survey, bahwa pak Jokowi adalah tokoh paling diikuti oleh rakyat,” pungkas dia.
Sebelumnya, Bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto telah mengumumkan nama gabungan partai pengusungnya berubah menjadi Koalisi Indonesia Maju. Terkait hal ini, Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin mengaku baru tahu lantaran telat datang di acara HUT ke-25 PAN.
“Saya juga baru tahu. Belum pernah (ada pembahasan),” tutur Cak Imin di Hotel Sultan, Jakarta, Senin (28/8/2023).
Tak Mau Komentar Banyak
Cak Imin belum berkomentar banyak perihal nama baru gabungan partai yang semula Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR). Berdasarkan informasi yang diterimanya, nama tersebut diambil lantaran partai yang bergabung merupakan bagian dari Kabinet Indonesia Maju.
“Saya baru dikasih tahu tadi sama Pak Prabowo, bahwa koalisinya tadi Koalisi Indonesia Maju. Tentu saya akan lapor ke partai bahwa perkembangannya sudah berubah. Berarti KKIR dibubarkan dong. Nah saya ngga tahu, saya akan melapor ke partai dulu,” jelas dia.
Termasuk juga persoalan piagam kerja sama yang kemungkinan berubah, serta ketidakhadiran dirinya dalam diskusi singkat sebelum acara puncak HUT ke-25 PAN."Yang penting saya harus mempertanggungjawabkan ke partai saya. Ya saya kan enggak punya hak setuju atau enggak setuju,” ucap Muhaimin Iskandarmenandaskan.
Sebelumnya, bakal calon presiden (bacapres) Prabowo Subianto menghadiri acara Hari Ulang Tahun (HUT) PAN yang ke-25 di Hotel Sultan, Jakarta. Dalam kesempatan itu, dia menyatakan nama gabungan partai pendukungnya adalah Koalisi Indonesia Maju.
“Tadi saya sempat berembuk sebentar dan kita sepakat koalisi kita, kita beri nama Koalisi Indonesia Maju,” tutur Prabowo dalam sambutannya, Senin (28/8/2023).
Advertisement