Sederet Teknologi Canggih di LRT Jabodebek, Bikin Kereta Jalan Tanpa Masinis

LRT Jabodebek beroperasi tanpamasinis dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui OCC atau Operation Control Center.

oleh Septian Deny diperbarui 29 Agu 2023, 14:00 WIB
LRT Jabodebek beroperasi tanpamasinis dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui OCC atau Operation Control Center. (Liputan6.com/Herman Zakharia)

Liputan6.com, Jakarta Perusahaan BUMN konstruksi PT Adhi Karya Tbk (ADHI) telah menyelesaikan pembangunan LRT Jabodebek yang sepanjang 44 kilometer (km), seiring telah diresmikan langsung oleh Presiden Joko Widodo.

Direktur Utama ADHI Entus Asnawi mengatakan perseroan berperan dalam pembangunan jaringan LRT Jabodebek yang terdiri dari 3 koridor, yaitu Harjamukti (Cibubur) - Cawang, Jatimulya (Bekasi Timur) - Cawang, serta Cawang - Dukuh Atas dengan total 18 stasiun, sebagaimana keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Ia menjelaskan struktur lintasan rel LRT Jabodebek dirancang dengan menggunakan teknologi U-shaped girder, yang memiliki kelebihan mampu meredam kebisingan suara dan menahan getaran gempa, sehingga memiliki bentuk ramping untuk menjaga estetika lingkup perkotaan.

Selain itu, LRT Jabodebek juga beroperasi tanpamasinis dengan menggunakan teknologi Grade of Automation (GoA) 3 yang dikendalikan melalui OCC atau Operation Control Center.

"Lingkup pekerjaan ADHI meliputi pekerjaan struktur, railways system, persinyalan, serta stasiun dan depo," ujar Entus.

Entus melanjutkan, proyek tersebut merupakan karya terbaik yang telah dicurahkan oleh perseroan bersama beberapa BUMN serta Kementerian Perhubungan, Kementerian PUPR, dan Kementerian BUMN untuk kelahiran sebuah infrastruktur kereta perkotaan yang efisien dan ramah lingkungan.

Dengan tuntasnya LRT Jabodebek Fase 1 tersebut, menurutnya, perseroan akan berkomitmen untuk menyelesaikan penugasan Pemerintah yaitu Percepatan Pembangunan LRT Jabodebek sesuai Peraturan Presiden Nomor 98 Tahun 2015 dan perubahannya.

Tarif LRT Jabodebek Tak Lagi Flat Rp 5.000 Setelah September 2023

Sebelumnya, masyarakat sudah bisa menggunakan moda transportasi LRT Jabodebek sejak diresmikan 27 Agustus 2023. Kini berlaku promo tarif LRT Jabodebek  sebesar Rp 5.000 untuk satu kali perjalanan.

Tarif ini adalah biaya flat yang tak berubah untuk setiap relasi perjalanan para penumpang. Namun, tarif promo LRT Jabodebek yang ditetapkan ini hanya berlaku selama 1 bulan kedepan hingga akhir September 2023 mendatang.

Manager Public Relations LRT Jabodebek Kuswardoyo menyebut, tarif promo ini berlaku untuk menarik minat masyarakat menggunaan transportasi umum.

"Saat ini Kementerian Perhubungan melalui DJKA sudah mengeluarkan promo tarif LRT Jabodebek tarif promonya adalah Rp 5 ribu flat, itu tarif berlaku sampai dengan nanti akhir September (2023)," kata dia di Stasiun LRT Dukuh Atas, Selasa (29/8/2023).Kuswardoyo menyebut, selanjutnya masih akan berlaku tarif mendakati tarif normal. Hanya saja, besarannya masih lebih rendah ketimbang tarif normal yang disetujui Kementerian Perhubungan.

 

 


Hitungan Tarif LRT Jabodebek

Rangkaian Light Rail Transit atau Lintas Raya Terpadu (LRT) melintas saat uji coba dari Stasiun Harjamukti Depok hingga Stasiun Dukuh Atas di Stasiun Dukuh Atas, Jakarta, Rabu (12/7/2023). Uji coba operasional terbatas LRT Jakarta-Bogor-Depok-Bekasi (Jabodebek) dilakukan mulai hari ini. (merdeka.com/Arie Basuki)

Mulai 1 Oktober 2023, akan berlaku tarif dengan hitungan Rp 3.000 untuk 1 km pertama. Sementara, dipatok Rp 20.000 untuk relasi perjalanan terjauh.

"Nah kemudian dari mulai tanggal 1 Oktober, pemerintah juga mengeluarkan tarif promo lagi bahwa 1 Oktober nanti tarifnya berubah jadi Rp3 ribu km pertama, dan Rp850 km selanjutnya. Tapi, tarif terjauh hanya Rp20 ribu," urainya.

"Jadi kalau misalnya perjalanan tarif (LRT Jabodebek) jadi Rp 23 ribu atau Rp 24 ribu akan ditarik menjadi Rp 20 ribu tarif terjauh, itu dari mulai Oktober sampai dengan akhir Februari 2024," sambung Kuswardoyo.

 


Tarif Normal

Stasiun LRT dilengkapi sejumlah fasilitas, seperti musala, lift, passenger information display system (PIDS), passenger announcement, hingga CCTV. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sementara itu, untuk tarif normal bagi relasi perjalanan terjauh bisa mencapai Rp 27.000. Besaran tarif ini mengacu pada Keputusan Menteri Perhubungan Nomor 67 Tahun 2023.

"Kan sudah keluar Kepmen no 67 tahun 2023 yang menyatakan bahwa tarifnya itu Rp5.000 untuk 1 km pertama, kemudian Rp700 untuk km selanjutnya. Jadi kalau kita lihat kepada tarif itu, maka tarif yang akan dikenakan terjauh adalah Rp27 ribu sekian lah, itu dari Harjamukti menuju Jati Mulya," bebernya.

Kendari begitu, dia tak merinci lebih jauh apakah nantinya tarif normal ini akan berlaku mulai Februari 2024 mendatang.

Kuswardoyo mengatakan kalau usulan tarif ideal menurutnya adalah Rp 25.000 untuk jarak terjauh. Tapi, ternyata ada skema lain yang disetujui oleh Kemenhub dan keluar angka Rp 27.000-an untuk tarif terjauh.

"Nah salah satu tarif yang ideal yang kami minta itu adalah Rp 25 ribu, nah tapi kemudian pemerintah menyetujui tarifnya adalah Rp5 ribu plus Rp700 itu tadi. Jadi jatuhnya memang kalau terjauhnya jadinya Rp 27 ribu-an itu tadi. Makanya kemudian pemerintah mengeluarkan tarif promo yang akhirnya keluar saat ini Rp 5.000, nanti Oktober sampai dengan Februari (2024) maksimal Rp 20.000," sambung dia.

Infografis LRT Jabodebek (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya