Liputan6.com, Jakarta - Peningkatan mobilitas di masyarakat menjadi angin segar bagi emiten transportasi dan logistik. Lantas, saham apa saja yang masih prospektif?
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menuturkan, emiten transportasi dan logistik mendapatkan sentimen positif dari dicabutnya stasus pandemi pada awal tahun ini dan peningkatan mobilitas di masyarakat.
Advertisement
"Di sektor transportasi dan logistik saham HATM (Habco Trans Maritima-red) menarik untuk dikoleksi," ujar dia kepada Liputan6.com, Selasa (29/8/2023).
Sementara itu, Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis mencermati saham yang menarik pada sektor transportasi dan logistik, yakni saham BIRD. Sebab, emiten taksi Blue Bird ini memiliki kinerja keuangan yang solid.
Menurut ia, pemulihan kinerja sektor saham transportasi dan logistik disebabkan oleh perbaikan kinerja pada emiten transportasi dan logistik. Misalnya, BIRD yang memiliki bobot yang besar terhadap sektor ini.
"Prospek saham transportasi dan logistik masih memiliki potensi kenaikan, hal ini dikarenakan perbaikan kinerja pada emiten BIRD yang memiliki bobot terbesar pada sektor tersebut," kata Abdul.
Selain itu, aktivitas masyarakat bisa menjadi katalis pendorong kinerja dari emiten Blue Bird itu sendiri. Bagi para investor, Abdul merekomendasikan trading buy saham BIRD dengan target harga Rp 2.380 - Rp 2.430 dan support Rp2.110 - Rp 2.060.
Sejalan dengan Abdul, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM menilai prospek sektor transportasi dan logistik positif ke depannya. Emiten seperti BIRD bisa menjadi pilihan karena kinerja mereka masih tumbuh positif sepanjang semester I 2023.
"Pemulihan ekonomi pasca Covid-19 menjadi sentimen positif untuk sektor transportasi dan logistik di mana mobilisasi masyarakat sudah meningkat," kata Roger.
Untuk para investor, Roger merekomendasikan saham BIRD dan ASSA untuk dipertimbangkan. Ini mengingat, emiten tersebut mendapatkan angin segar dari pulihnya kondisi usai pandemi Covid-19.
Sentimen Negatif
Adapun Head of Research InvestasiKu, Cheril Tanuwijaya mencermati terdapat sentimen negatif bagi emiten transportasi dan logistik, misalnya dari fluktuasi harga komoditas energi. Selain itu, ada juga sentimen positif di mana tahun ini proyeksinya harga komoditas energi akan turun dibanding tahun lalu.
Dia bilang, bahkan rata-rata harga komoditas minyak diperkirakan di level 80 USD per barrel untukbtahun ini, kurang lebih turun 20 persen dari tahun lalu. Ditambah lagi seiring masuknya ke masa endemi, aktivitas masyarakat semakin tinggi sehingga menguntungkan.
"Kenaikan sektor saham transportasi dan logistik year to date naik 14 persen karena kontribusi GIAA yang secara bobot paling besar di sektor transportasi," kata Cheril.
Dengan demikian, Cheril memilih saham GIAA dengan target harga Rp 105 per saham dan saham BIRD buy on weakness Rp 2.100 dan target harga Rp 2.200.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
Advertisement
Menelisik Prospek Saham Emiten Transportasi dan Logistik Setelah Pandemi COVID-19
Sebelumnya, pemulihan ekonomi nasional dan peningkatan mobilitas masyarakat usai berakhirnya pandemi Covid-19 membuat saham-saham di sektor transportasi dan logistik kembali menarik bagi para investor.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), secara year to date (ytd), sektor saham transportasi dan logistic melonjak 11,57 persen ke posisi 1.854,28 hingga penutupan perdagangan Senin, 28 Agustus 2023. Sektor saham transportasi dan logistik memimpin di antara sektor saham lainnya.
Analis Kiwoom Sekuritas, Abdul Azis menuturkan, saham yang menarik dicermati pada sektor transportasi dan logistik, yakni saham BIRD. Ini mengingat kinerja keuangan emiten tersebut sudah membaik.
"Membaiknya kinerja sektor saham transportasi dan logistik dikarenakan adanya perbaikan kinerja pada emiten transportasi dan logistik, seperti BIRD yang memiliki bobot yang besar terhadap sektor ini," kata Abdul saat dihubungi Liputan6.com, Selasa (29/8/2023).
Dia bilang, prospek saham emiten transportasi dan logistik masih memiliki potensi kenaikan, hal ini dikarenakan perbaikan kinerja pada emiten BIRD yang memiliki bobot terbesar pada seketor tersebut.
"Normalnya aktivitas masyarakat bisa menjadi katalis pendorong kinerja dari BIRD sendiri. Kami merekomendasikan trading buy dengan target harga Rp 2.380 - Rp 2.430 dan support Rp2.110 - Rp 2.060," kata dia.
Sementara itu, Head of Investment Information Mirae Asset Sekuritas Roger MM mengatakan, untuk sektor transportasi dan logistik emiten seperti BIRD bisa menjadi pilihan karena kinerja mereka masih tumbuh positif sepanjang semester I 2023.
"Pemulihan ekonomi pasca Covid-19 menjadi sentimen positif untuk sektor transportasi dan logistik di mana mobilisasi masyarakat sudah meningkat," kata Roger.
Bagi para investor, Roger merekomendasikan saham BIRD dan ASSA untuk dipertimbangkan. Ini mengingat, emiten tersebut mendapatkan angin segar dari pulihnya kondisi usai pandemi Covid-19.