Kisah Mbah Kholil Bangkalan Teriaki Kiai Wahab Hasbullah 'Macan'

Ada satu kisah menarik ketika Kiai Wahab ingin berguru kepada Mbah Kholil. Namun, Mbah Kholil malah meneriakinya dengan panggilan 'macan'. Seperti apa kisahnya?

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 30 Agu 2023, 04:30 WIB
KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil Bangkalan. (Foto: Liputan6.com/Istimewa via an-nur.ac.id)

Liputan6.com, Jakarta - Syaikhona Muhammad Kholil atau lebih dikenal Mbah Kholil Bangkalan adalah mahaguru dan para kiai Nusantara. Salah satu muridnya yang kemudian menjadi tokoh pendiri Nahdlatul Ulama (NU) adalah Kiai Wahab Hasbullah.

Ada satu kisah menarik ketika KH Wahab Hasbullah muda ingin berguru kepada Mbah Kholil. Namun, Mbah Kholil malah meneriakinya dengan panggilan 'macan'. Seperti apa kisahnya? 

Ketika bulan Syawal, Mbah Kholil meminta para santrinya memperketat seluruh kawasan pesantren, terutama di pintu gerbang masuk pesantren. Perintah ini diinstruksikan Mbah Kholil lantaran akan ada macan yang masuk ke pesantren.

’’Wahai semua santri mulai hari ini kalian harus memperketat penjagaan pesantren terutama di gerbang masuk pesantren karena akan ada macan yang masuk ke pesantren ini," demikian perintah Mbah Kholil kepada seluruh santrinya, dikutip dari laman Syaichona.net, Selasa (29/8/2023).

Kabar tersebut seketika membuat para santri panik. Karena ini adalah perintah guru, mereka tetap menjalani sesuai perintah dengan menjaga pesantren lebih ketat lagi dari biasanya.

Hari demi hari berjaga macan yang dikatakan akan masuk ke pesanten tak muncul juga. Alih-alih memperkendor penjagaan, para santri semakin memperketat kawasan pesantren karena ketaatan mereka kepada gurunya begitu tinggi.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Tekad Kiai Wahab Jadi Santri Mbah Kholil

Keempat tokoh itu adalah Letjen TNI Purnawirawan Djamin Ginting, Sukarni Kartodiwirjo, HR Mohammad Mangoendiprojo dan KH Abdul Wahab H.

Pada minggu ketiga, datanglah seorang pemuda yang sangat kurus. Dengan membawa tas koper besi, pemuda itu ingin menjadi santri Mbah Kholil. Namun, kedatangan pemuda itu tak disambut seperti para tamu biasanya. Mbah Kholil malah berteriak dan memanggil para santrinya.

"Hai para santri kesinilah, ini macan yang ditunggu-tunggu, tangkaplah dia," ucap Mbah Kholil dengan melantangkan suaranya.

Pemuda itu panik ketika disebut macan, ditambah para santri Mbah Kholil ingin menangkapnya. Akhirnya pemuda itu melangkah sedikit demi sedikit lalu melompat dan bersembunyi di semak-semak.

Setelah beberapa waktu bersembunyi, pemuda itu tidak menyerah berusaha menjadi santri Mbah Kholil. Ketika mencoba lagi masuk ke pesantren, para santri Mbah Kholil kembali ingin menangkapnya. Terpaksa, pemuda itu lari. Keesokan juga begitu dan seterusnya.

Suatu hari di tengah malam, ia diam-diam mengendap dan berhasil masuk pesantren. Ia masih ketakutan dengan santri yang akan menangkapnya. Karena lelah, pemuda itu istirahat hingga akhirnya tertidur.

Menjelang sholat Subuh, Mbah Kholil tiba-tiba menghampiri pemuda tersebut dan membangunkannya. Mbah Kholil menyuruh pemuda itu masuk ke ndalem. Akhirnya Mbah Kholil menerima pemuda itu menjadi santrinya.

Pemuda yang dijuluki macan oleh Mbah Kholil itu adalah Kiai Wahab Hasbullah. Di kemudian hari pemuda ini menjadi sosok yang alim, pencetus organisasi NU, dan banyak berkontribusi untuk kemerdekaan Indonesia. Ia juga sangat disegani lawan seperti macan yang diisyaratkan Mbah Kholil.

Kisah Kiai Wahab diteriaki Mbah Kholil 'macan' ketika masih muda ini disarikan dari situs resmi Pesantren Moch. Cholil. Referensi kisah ini dari Surat kepada Anjing Hitam. Wallahu'alam.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya