Liputan6.com, Jakarta - Brand fashion khusus Liminal Workshop telah menciptakan puffer jacket dengan tampilan unik, yang menampilkan 54 tombol keyboard 3D berlapis yang ditempatkan secara individual.
Melansir dari Oddity Central, Sabtu (2/9/2023), puffer jacket Liminal memiliki kantong resleting kunci, tali resleting berbentuk tanda pagar (#), dan pinggang yang dapat disesuaikan. Jaket ini terbuat dari nylon tahan air.
Advertisement
Namun demikian, adalah estetika unik yang membuatnya bernilai $623 atau sekitar Rp9,5 juta.
Terlepas suka atau tidak, sulit untuk membantah bahwa desain yang terinspirasi dari keyboard ini adalah sesuatu yang benar-benar baru dalam dunia fashion dan dapat dianggap sebagai karya seni.
Selain itu, semua tombol yang berlapis tersebut sebenarnya dapat berguna di hari musim salju yang dingin.
Jika kombinasi hitam dan abu-abu terasa agak polos, Anda mungkin dapat memilih versi putih-ivory yang lebih mencolok yang juga dirilis oleh Liminal beberapa bulan lalu, Agustus 2023.
Sebenarnya, tipe yang satu ini memiliki tampilan lebih retro di antara keduanya dan terbuat dari kulit sintetis. Harganya juga lebih terjangkau dengan $269.99 atau sekitar Rp4,1 juta, bahkan terkadang diskon.
Namun, harus diingat bahwa versi ini memiliki lebih sedikit tombol keyboard, sehingga pasti terlihat berbeda dari versi awalnya.
Baju Ini Bisa Berubah Saat Terpapar Polusi Udara
Selain baju unik dengan tema keyboard, ada juga baju unik lainnya. Yang satu ini selain unik, juga terdengar canggih.
Polusi udara menjadi masalah yang semakin memberatkan di seluruh dunia. Biasanya, pemantauan dilakukan dengan alat pengukur kadar partikel-partikel berbahaya, semisal kandungan karbon monoksida dan gas lainnya.
Baru-baru ini, seorang perancang dari New York menggelontorkan pakaian jenis baru yang amat unik. Sebab kostum tersebut sekaligus dapat memberi peringatan terhadap kualitas udara di sekitar pemakainya.
Dilansir dari Aerochromics, pada Kamis (28/7/2016), pakaian besutan Nikolas Bentel ini dikerjakan bersama dengan Autodesk Applied Research Lab, suatu lembaga penelitian dan pengembangan di bawah sayap perusahaan Autodesk yang terkenal dengan perangkat lunak perancangan 3 dimensi.
Bersama-sama dengan lab tersebut, pria yang menyebut dirinya "seniman, perancang, dan seniman panggung" itu mengembangkan 3 jenis pakaian.
Satu pakaian peka terhadap keberadaan gas karbon monoksida, lainnya sensitif terhadap polusi partikel (misalnya debu), dan yang terakhir responsif terhadap paparan radioaktif.
Advertisement
Busana Unik Bertema Krayon Merek 'Crayola'
Berkreasi di dunia fashion tidak akan pernah ada habisnya. Puluhan perancang busana berbakat dari seluruh penjuru dunia mempertunjukkan hasil karya mereka setiap tahunnya sebagai tanda pengenalan pada inovasi terbaru mereka.
Ide terus mengalir, dari yang keren, unik hingga aneh. Pada tahun 2015 lalu, department store ternama di AS, 'Bloomingdale' bekerja sama dengan beberapa desainer papan atas meluncurkan busana bertema merek krayon 'Crayola'.
Melansir dari This is Collosal, para perancang menggunakan elemen 3D untuk menjadikan krayon 'Crayola' tersebut bagian dominan dari busana yang mereka buat secara keseluruhan.
Seperti yang disebutkan dalam situs resmi bloomingdale, perancang busana yang dipilih untuk bekerja sama adalah Rebecca Taylor, Clover Canyon, Rebecca Minkoff, Ronny Kobo dan Parker.
Busana-busana unik tersebut sempat dipajang di etalase department store 'Bloomingdale' kota New York, AS pada musim semi tahun lalu.
Pakaian Bayi Ini Tumbuh Besar Bersama Pemiliknya
Seorang bayi bertumbuh dengan amat pesat, sehingga pakaian yang baru dipakai beberapa kali tidak bisa bisa lagi dipakai sebulan kemudian. Biaya pakaian-pakaian baru tentu bisa melonjak.
Tapi bagaimana kalau kita tidak harus terus membeli pakaian-pakaian baru setiap beberapa bulan?
Suatu teknologi dan rancangan baru memungkinkan hal itu karena pakaian bayi canggih itu ikut melebar dan memanjang seiring pertumbuhan sang bayi.
Dikutip dari wired.com pada Senin (11/9/2017), seorang insinyur bernama Ryan Yasin (24) menjelaskan, "Kita memiliki sumberdaya terbatas di Bumi, jadi kita harus pandai-pandai memanfaatkannya."
Yasin adalah pemenang James Dyson Award tahun ini. Mengenai rancangan baju bayi yang mendapat ilham dari satelit itu, ia mengatakan, "Karena ada 7 ukuran dalam satu baju, maka kita tidak usah membeli, membuat, dan mengirimkan 7 kali lebih banyak."
Pakaian Petit Pli rancangan Yasin dapat membesar dan bisa dipakai untuk bayi sejak berusia 6 hingga 36 bulan. Menurutnya, hal itu dimungkinkan karena bahan yang dipakai menggunakan rasio Poisson Negatif sehingga bisa menambah lebar secara bersamaan.
Advertisement