Liputan6.com, Jakarta - Jika pernah harus duduk dalam penerbangan bersama bayi yang menangis atau anak kecil yang menjerit-jerit, Anda mungkin merasa kurang nyaman dan menginginkan maskapai penerbangan khusus orang dewasa. Kabar baiknya, Corendon Airlines, maskapai penerbangan milik Turki datang untuk jadi penyelamat.
Mengutip dari Euronews, Selasa (29/8/2023) perusahaan tersebut baru saja mengumumkan akan memperkenalkan zona bebas anak di salah satu rutenya. Zona yang disebut 'Khusus Dewasa' akan dapat diakses oleh penumpang berusia di atas 16 tahun.
Advertisement
Corendon adalah maskapai Eropa pertama yang menawarkan layanan ini, mengikuti jejak beberapa maskapai internasional seperti AirAsia.
Maskapai penerbangan asal Turki ini memperkenalkan zona "Khusus Dewasa" pada penerbangan Amsterdam dan pulau Curaçao di Karibia. Perusahaan akan mulai menawarkan layanan ini pada bulan November 2023.
Area bebas anak akan berlokasi di bagian depan pesawat dan akan memiliki 93 kursi. Zona tersebut akan dipisahkan dari bagian pesawat lainnya oleh dinding dan tirai.
Untuk membeli kursi di area Khusus Dewasa, penumpang harus membayar tambahan 45 euro atau setara Rp750 ribu sekali jalan. Ada juga sembilan kursi yang tersedia dengan ruang kaki ekstra dengan biaya tambahan 100 euro atau setara Rp1,6 juta per penerbangan.
Pendiri Corendon, Atilay Uslu mengatakan zona bebas anak bertujuan untuk memenuhi kebutuhan wisatawan yang mencari kedamaian ekstra selama penerbangan mereka. Uslu mengatakan hal ini juga berarti orangtua yang bepergian dengan anak-anak tidak akan terlalu khawatir jika mengganggu penumpang lain.
"Mereka bisa menikmati perkelahian tanpa khawatir jika anak-anaknya mengeluarkan suara," ujarnya.
Layanan di AirAsia X hingga KLM
Corendon diketahui telah menawarkan hotel khusus dewasa di sejumlah tujuan termasuk Curaçao, Bodrum dan Ibiza. Kini mereka memberikan inovasi lainnya untuk kenyamanan tamu.
Lalu maskapai mana lagi yang memiliki zona bebas anak? AirAsia X memiliki Zona Tenang pada penerbangan jarak jauh A330 yang diperuntukkan bagi penumpang berusia 12 tahun ke atas.
Scoot, maskapai penerbangan bertarif rendah yang berbasis di Singapura, juga menghadirkan kabin ScootinSilence pada 787 penerbangannya. Ini juga hanya dapat diakses oleh wisatawan berusia di atas 12 tahun.
TUI, KLM, dan Transavia mengatakan kepada surat kabar Belanda NU.nl bahwa saat ini mereka tidak memiliki rencana untuk mengecualikan anak-anak dari bagian-bagian pesawat mereka. Namun para pelancong tampaknya tertarik dengan gagasan itu.
Dalam survei yang dilakukan atas nama Newsweek oleh Redfield dan Wilton Strategies, 1.500 orang dewasa Amerika ditanya apakah mereka ingin melihat kawasan bebas anak di transportasi umum. Hampir 60 persen setuju bahwa zona khusus dewasa di pesawat dan kereta api "akan menjadi hal yang positif," sementara 27 persen tidak setuju dan 14 persen tidak yakin.
Advertisement
Tekanan Udara Membuat Bayi Rewel
Diketahui, perbedaan tekanan udara dapat membuat bayi menjadi tidak nyaman dan rewel selama perjalanan. Kalau hal ini terjadi, bukan orangtua saja yang repot, tapi akan mengganggu kenyamanan penumpang lain. Salah satu selebriti Indonesia, Angela Gilsha bahkan pernah mengungkapkan kekesalahannya di Instagram karena kejadian bayi yang menangis di pesawat.
Melihat banyaknya keluhan, Japan Airlines mencari solusi agar penumpang dapat tetap nyaman. Dilansir dari Independent, pada 2019 lalu mereka sempat meluncurkan fitur yang dapat menunjukkan tempat bayi duduk saat proses pembelian tiket. Mereka akan memberikan logo bayi dan balita pada denah kursi yang sudah terpesan.
"Penumpang yang berpergian dengan anak-anak dengan rentang usia delapan hari hingga dua tahun dapat membeli tiket di laman resmi Japan Airlines dan memilih kursi yang nantinya akan diberi ikon anak-anak. Ini akan memberitahu penumpang lain bahwa ada anak yang mungkin duduk di sana," terang pihak maskapai di laman resminya.
Fitur untuk Mengatur Tempat Duduk Bayi
Ide ini dipuji oleh entrepreneur asal Bangladesh, Rahat Ahmed yang menyadari fitur ini ketika ingin memesan tiket dari laman Japan Airlines. Dia mengungkapkan kesenangannya melalui Twitter. Dia menuliskan, "Terima kasih @JAL_Official_jp karena telah memperingatkanku di mana posisi bayi yang berencana teriak-teriak selama perjalanan 13 jam ini. Ini benar-benar harus menjadi hal yang wajib bagi semua maskapai."
Dia mengaku pernah mendapatkan pengalaman ketika tiga orang bayi berteriak di sebelahnya dalam perjalanan dengan Qatar Airways. Beberapa warganet juga menyetujui kebijakan baru ini.
"Ini adalah hal yang luar biasa, terlebih bagi penerbangan jarak jauh," ujar warganet.
Walau banyak yang senang, para orangtua justru kesal dengan kehadiran fitur ini. Mereka berargumen kalau hal seperti ini tidak seharusnya ada dan penumpang lain bisa lebih sabar. Bayi masih belum dapat memahami dan tak dapat mengontrol emosinya sehingga satu-satunya cara yakni dengan menangis jika merasa tidak nyaman.
Mereka mengatakan orang yang setuju tersebut dulunya pernah menjadi bayi, harusnya dapat memahami situasi. Para orangtua pun membandingkan penumpang dewasa juga berisik, sepert mendengkur saat tidur atau mengingau saat mabuk.
Advertisement