Liputan6.com, Beijing - China adalah pemasok utama suku cadang penting untuk drone Rusia yang digunakan dalam invasi di Ukraina, demikian temuan dalam laporan dari International Working Group on Russian Sanctions.
Kelompok tersebut diketuai secara bersama oleh Andriy Yermak, kepala Kantor Presiden Ukraina, dan mantan duta besar Amerika Serikat Michael McFaul, direktur Freeman-Spogli Institute for International Studies.
Advertisement
Rusia sangat bergantung pada suku cadang buatan luar negeri, khususnya komponen mikroelektronik untuk tiga tipe drone yang digunakan untuk menyerang Ukraina.
Menurut studi tersebut, 67% suku cadang drone dikirimlainnya dikirim melalui Hong Kong ke Rusia. Komponen yang berasal dari Turki dan Uni Emirat Arab masing-masing mencapai 5% dan 2%.
"Rusia sangat aktif dalam menggunakan drone untuk melancarkan serangan masif yang menarget infrastruktur, warga sipil, pihak militer Ukraina. Jadi fakta ini sangat mengganggu di mana komponen penting untuk produksi drone tersebut berasal dari sejumlah negara, termasuk sekutu Ukraina. Hal ini membutuhkans respons kita bersama yang cepat. Kita harus mengambil langkah komprehensif untuk mencegah agresor dari menggunakan komponen penting dalam melanjutkan pertempurannya di tanah Ukraina," tulis Yermak.
Para ahli dari kelompok tersebut meminta para produsen komponen untuk meningkatkan upayanya dalam mencegah Rusia dari mengakses produk mereka.
Kelompok itu juga meminta pemerintah sejumlah negara untuk menginvestigasi perusahaan-perusahaan terkenal yang tidak mematuhi kebijakan sanksi yang dikenakan kepada Rusia.
Sekitar Setengah Juta Tentara Terluka atau Tewas dalam Perang Ukraina-Rusia
Jumlah tentara Ukraina dan Rusia yang tewas atau terluka sejak perang di Ukraina dimulai pada Februari 2022 mendekati 500.000, New York Times melaporkan pada Jumat 18 Agustus 2023 mengutip pejabat AS yang anonim.
Para pejabat memperingatkan bahwa jumlah korban tetap sulit diperkirakan karena Moskow diyakini menggunakan hitungan minimum, sementara Kiev tidak mengungkapkan angka resmi, kata surat kabar itu dikutip dari India Today.
Korban militer Rusia mendekati 300.000, termasuk sebanyak 120.000 kematian dan 170.000 hingga 180.000 luka-luka.
Korban Ukraina mendekati 70.000, dengan 100.000 hingga 120.000 terluka, tambahnya.
The Times melaporkan bahwa para pejabat AS mengatakan jumlah korban telah meningkat setelah Ukraina melancarkan serangan balik awal tahun ini.
Mykhailo Podolyak, penasihat senior Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskiy, mengomentari artikel NYT, mengatakan hanya Staf Umum yang dapat mengungkapkan angka-angka tersebut.
"Kami telah mengadopsi model bahwa hanya Staf Umum yang memiliki hak untuk menyuarakan angka-angka pada yang terluka, orang cacat, orang-orang yang kehilangan anggota badan, dan yang hilang, dan, tentu saja, jumlah orang yang tewas dalam perang ini," katanya dalam siaran langsung di saluran Youtube jurnalis Yulia Latynina pada hari Jumat.
Militer Ukraina pada hari Kamis mengklaim keuntungan dalam serangan balasannya terhadap pasukan Rusia di front peperangan tenggara.
Kiev mengatakan pasukannya telah membebaskan sebuah desa, keberhasilan pertama sejak 27 Juli, menandakan tantangan yang dihadapinya dalam maju melalui garis pertahanan Rusia yang banyak ditambang tanpa dukungan udara yang kuat.
Advertisement
AS Akan Transfer Jet Tempur ke Ukraina untuk Hadapi Rusia
Pada kabar lain; Amerika Serikat memberi lampu hijau untuk transfer jet tempur F-16 buatan Amerika dari Denmark dan Belanda ke Ukraina, ketika pilot Ukraina sepenuhnya terlatih untuk mengoperasikannya.
"Dengan cara ini, Ukraina dapat memanfaatkan sepenuhnya kemampuan barunya," kata juru bicara departemen luar negeri AS seperti dikutip dari BBC.
"Baik Denmark dan Belanda telah diberikan "jaminan formal" untuk transfer pesawat perang multi-peran F-16 mereka," sambung juru bicara departemen luar negeri AS.
Juru bicara tersebut menambahkan bahwa proses tersebut akan terjadi "segera setelah kelompok pilot pertama menyelesaikan pelatihan mereka".
Ukraina memuji keputusan yang telah diusahakan sejak tahun 2023 lalu.