Liputan6.com, Jakarta - Pada dunia kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI), perlombaan untuk mengembangkan chatbot AI yang paling canggih kian ramai.
Seperti yang Tekno Liputan6.com catatkan, terdapat empat chatbot AI populer: ChatGPT milik OpenAI, Bing milik Microsoft, Bard milik Google, dan Claude 2.0 milik Anthropic.
Advertisement
Masing-masing model AI ini menghadirkan fitur dan kemampuan unik yang berbeda, sehingga pilihan chatbot AI mana yang akan digunakan tergantung pada preferensi pribadi dan kebutuhan spesifik.
Pilihan antara ChatGPT, Google Bard, Microsoft Bing, dan Claude 2.0 tergantung pada kebutuhan dan keinginan spesifik kamu. Untuk mengetahui mana yang terbaik untukmu, perlu mencoba keempat jenis chatbot ini secara seksama.
Perlu diingat bahwa semua model bahasa besar (LLM) memberikan hasil yang sangat bergantung terhadap perintah yang diberikan.
Jadi, menulis perintah teks khusus yang disesuaikan dengan kebutuhan adalah yang terpenting. Berikut beberapa penjalasan singkat yang kami rangkum dari Geeky Gadgets, Sabtu (2/9/2023).
1. ChatGPT
ChatGPT milik OpenAI yang diluncurkan pada 30 November 2022 adalah chatbot berbasis model bahasa besar yang paling dikenal karena kemampuannya untuk mengarahkan dan menyaring percakapan sesuai dengan preferensi pengguna.
Hal ini memungkinkan pengguna untuk mendikte panjang, format, gaya, tingkat detail, dan bahasa yang digunakan dalam percakapan.
Itu dicapai melalui proses yang dikenal sebagai prompt engineering yang ketika perintah pengguna dan balasan yang berurutan dihhitung pada setiap tahap percakapan sebagai satu konteks utuh.
Versi terbaru, ChatGPT-3.5 dan GPT-4, telah disesuaikan untuk aplikasi percakapan dengan menggunakan kombinasi teknik pembelajaran yang diawasi dan lebih kompleks.
Awalnya dirilis sebagai AI pratinjau penelitian, ChatGPT telah beralih ke model "freemium" karena popularitasnya. Hingga akhirnya ChatGPT akan lebih cocok digunakan pada perintah yang kompleks dan memerlukan bahasa yang lebih manusiawi.
Perbandingan ChatGPT dengan yang Lain
2. Google Bard
Sementara itu, Google Bard adalah layanan chatbot AI eksperimental yang didukung oleh Pathways Language Model 2 (PaLM 2).
Meskipun masih dalam tahap pengembangan, Bard telah menunjukkan janji dalam menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, membuat berbagai jenis konten kreatif, dan memberikan jawaban informatif untuk pertanyaan pengguna.
Meski masih dalam tahap pengembangan, tetapi alat ini memiliki potensi untuk menjadi sangat berguna pada perintah yang memerlukan internet sebagai sumbernya. Jika kamu tertarik untuk mencobanya, bisa mendaftar ke daftar tunggu di situs web Google Bard.
3. Microsoft Bing
Microsoft Bing AI adalah serangkaian teknologi AI yang mendukung mesin pencari Microsoft. Teknologi ini menggunakan pemrosesan bahasa alami, pembelajaran mesin, visi komputer, dan pengenalan suara untuk meningkatkan pengalaman pengguna dan meningkatkan hasil pencarian.
Microsoft berkomitmen untuk terus memperbarui dan meningkatkan Bing AI agar menjadi mesin pencari terbaik.
Nantinya, Bing akan sangat cocok untuk menegerjakan tugas panjang seperti esai yang meerlukan internet sebagai sumber.
Advertisement
Claude
4. Claude 2.0
Claude 2.0 dari Anthropic adalah chatbot model bahasa besar (LLM) yang telah menarik perhatian karena fitur-fiturnya yang mengesankan.
AI ini dapat menghasilkan teks, menerjemahkan bahasa, membuat berbagai jenis konten kreatif, dan memberikan jawaban informatif untuk pertanyaan pengguna.
Claude 2.0 juga dirancang agar lebih etis dan bertanggung jawab daripada chatbot AI lainnya, dengan fitur-fitur untuk mencegahnya menghasilkan output yang berbahaya.
Ia menawarkan jendela konteks token 100 ribu yang mengesankan, keterampilan pengkodean yang lebih baik, dan komitmen terhadap AI yang etis dan bertanggung jawab. Ini cocok untuk mengerjakan tugas panjang dengan berbagai konteks dan topik pmebahasan
Baik untuk penggunaan pribadi atau aplikasi bisnis, keempat model AI ini menawarkan berbagai kemampuan yang dapat meningkatkan pengalaman dan produktivitas pengguna.
Karena teknologi AI terus berkembang, persaingan antara model-model ini kemungkinan akan semakin ketat, yang mengarah pada chatbot yang lebih canggih dan ramah pengguna di masa depan
ChatGPT Dilarang di 9 Negara Ini, Apa Alasannya?
ChatGPT merupakan teknologi berbasis kecerdasan buatan (artificial intelligence/AI) dari OpenAI, salah satu bentuk AI generatif yang kini sedang marak digunakan di negara-negara dari berbagai belahan dunia.
Teknologi terbaru ini telah digunakan oleh sejumlah pihak, mulai dari pelajar/mahasiswa, pekerja profesional sampai ibu rumah tangga.
Penggunaan teknologi AI ini banyak memberikan manfaat dan solusi instan untuk berbagai kebutuhan dan sektor, mulai dari sektor pendidikan, industri, kesehatan, dan masih banyak lagi.
Namun, di sisi lain, dari segala keuntungan dan kemudahan yang ditawarkan, beberapa negara di bawah ini justru tidak mendukung dan membatasi ChatGPT beroperasi di negaranya.
Berikut Tekno Liputan6.com rangkum negara-negara yang menerapkan pembatasan dalam penggunaan teknologi ini.
Selengkapnya baca di sini
Advertisement