Liputan6.com, Jakarta - Fenomena Super Blue Moon akan terjadi pada 30 dan 31 Agustus 2023, dan bisa disaksikan secara langsung dengan mata tanpa menggunakan alat apapun.
Selain Super Blue Moon, ada tiga fenomena bulan purnama Supermoon lainnya terjadi pada tahun ini. Pertama terjadi pada 3 Juli, Sturgeon Moon di 1 Agustus, dan terakhir pada 29 September mendatang.
Advertisement
Super Blue Moon 30 Agustus ini akan menjadi supermoon paling terang sepanjang 2023, sebagaimana dilansir Live Science, Rabu (30/8/2023).
Hal ini karena fenomena Blue Moon akan berjarak 222.043 mil atau setara 357.344 Km dari Bumi, dan lebih dekat ketimbang fenomena Sturgeon Moon yang terjadi pada 1 Agustus 2023 lalu.
Lantas kapan waktu terbaik untuk menyaksikan fenomena Super Blue Moon ini?
Mengutip keterangan Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), Blue Moon akan terjadi puncaknya di waktu berikut:
Jadwal Super Blue Moon 30-31 Agustus 2023:
- 31 Agustus 2023 - 20.35 WIB
- 31 Agustus 2023 - 21.35 WITA
- 31 Agustus 2023 - 22.35 WIT
Bagi yang tertarik untuk menyaksikan fenomena Supermoon ini, Anda hanya perlu mengalihkan mata ke langit mengarah ke Bulan. Bagi Anda yang ingin mengabadikannya, pastikan untuk menggunakan smartphone dan pilih lokasi baik untuk memotret fenomena ini.
Sekadar informasi, Blue Moon relatif sering terjadi. Secara astronomis, Blue Moon terjadi setiap dua hingga tiga tahun sekali.
Adapun Blue Moon terakhir terjadi pada Agustus 2021 dan bulan purnama Blue Moon berikutnya akan terlihat lagi pada Agustus 2024.
Kenapa Disebut Blue Moon?
Laman Space.com, Supermoon yang terjadi pada 30 Agustus ini disebut sebagai Blue Moon karena sejumlah alasan.
Menurut NASA, disebut Blue Moon karena merupakan bulan purnama penuh ketiga yang terjadi pada satu musim dengan empat bulan purnama.
Blue Moon sendiri merupakan bulan purnama kedua tahun ini setelah Sturgeon Moon pada 1 Agustus lalu. Blue Moon juga menghasilkan astrobiografi yang indah dari seluruh dunia.
Ditambah lagi, Blue Moon merupakan supermoon, artinya bertepatan dengan perigee atau titik orbit saat bulan paling dekat dengan Bumi.
Bagi mereka yang suka melihat fenomena langit, hal ini membuat ukuran bulan terlihat 7 persen lebih besar dibandingkan biasanya. Jika dilihat dengan mata telanjang, perbedaan ukuran ini mungkin tak akan terlihat.
Advertisement
Saturnus Bakal Terlihat dari Bumi
Menariknya, Blue Moon yang terakhir akhir Agustus 2023 ini juga akan diramaikan dengan kehadiran tamu spesial di langit, yakni Saturnus.
Planet gas bercincin ini dalam beberapa hari mendatang akan melewati oposisi, yakni titik di mana ia terletak tepat di seberang matahari jika dilihat dari Bumi. Hal ini pun membuat Saturnus terlihat begitu terang di langit malam.
Jika dilihat dari belahan bumi selatan, Saturnus akan tampak muncul di bawah bulan.
Kenapa Bulan Purnama Tertentu Disebut Supermoon?
Mengutip Live Sciece, dibandingkan bulan pada tanggal lainnya, supermoon mengorbit sedikit lebih dekat ke Bumi. Dengan beitu, supermoon terlihat lebih besar dan terang. Hal ini bisa terjadi karena bulan memiliki orbit elips Bumi.
Bulan memiliki orbit Bumi yang berbentuk elips, sehingga setiap bulan memiliki titik perigee (jarak terdekat) dan apogee (jarak terjauh).
Jarak rata-rata perigee dan apogee masing-masing berkisar 363.400 hingga 405.500 kilometer.
Nah, menurut Fred Espenak, astronom dan mantan kalkulator gerhana NASA, bulan yang memiliki 90 persen perigee dari bulan tertentu sudah memenuhi syarat untuk disebut sebagai supermoon.
Advertisement