Liputan6.com, Moskow - Paul Whelan, warga Amerika Serikat (AS), yang ditahan di Rusia untuk kali pertama kembali terlihat. Dia muncul dalam video yang dirilis oleh kantor berita Russia Today (RT).
Dalam video yang disebut direkam di kamp kerja paksa itu, Paul tampak mengenakan seragam penjara di mana dia terlibat dalam berbagai aktivitas termasuk makan bersama tahanan lainnya.
Advertisement
Dilansir CNN, Rabu (30/8/2023), pada salah satu bagian dalam video, Paul mengatakan kepada reporter, "Anda harusnya paham bahwa ketika saya mengatakan saya tidak dapat melakukan wawancara maka itu berarti saya tidak dapat menjawab pertanyaan apapun."
Paul, yang memiliki kewarganegaraan AS, Irlandia, Inggris, dan Kanada, ditahan di sebuah hotel di Moskow pada Desember 2018. Oleh pihak berwenang Rusia dia dituduh terlibat dalam operasi intelijen.
Mantan Marinir AS itu pun dijatuhi hukuman 16 tahun penjara atas tuduhan spionase, sesuatu yang dibantahnya.
"Saya ditangkap atas kejahatan yang tidak pernah terjadi," ujarnya tahun lalu. "Saya tidak mengerti mengapa saya masih di sini."
Setelah video RT dirilis, David Whelan, mengatakan bahwa ini adalah kali pertamanya melihat seperti apa sebenarnya kondisi saudaranya sejak Juni 2020. RT dilaporkan membuat rekaman video Paul pada Mei 2023.
"Saya berharap saya bisa melihat Paul dalam keadaan yang lebih baik," ujarnya. "Namun, saya senang bisa bertemu dengannya lagi dan melihat perjuangan masih terpancar di matanya. Senang rasanya mengetahui bahwa Paul tetap tidak menyerah."
Menurut David, pihak keluarga belum mendapat penjelasan apapun dari Gedung Putih terkait video tersebut. Namun, dia memastikan akan menerima pernyataan bahwa otoritas AS terus bekerja demi pembebasan Paul.
"Mudah-mudahan hal itu akan terjadi lebih cepat," kata David.
Melihat video tersebut, tambahnya, merupakan hal yang berharga bagi keluarganya.
"Jika Anda mengecilkan volume dan fokus melihat Paul, saya rasa Anda akan merasakan betapa tangguhnya dia dan juga gambaran bagaimana kehidupannya di penjara, jadi bagi keluarga kami adalah sesuatu yang bernilai dapat melihatnya."
Upaya Pembebasan Dipimpin AS
Awal bulan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken disebut sudah berbicara dengan Paul, yang menurut AS ditahan secara tidak sah. Informasi ini berasal dari sumber yang mengetahui panggilan tersebut.
AS tidak dapat menjamin pembebasan Paul dalam pertukaran tahanan yang berhasil membawa pulang dua warga AS lainnya yang ditahan secara tidak sah tahun lalu: Trevor Reed pada April dan Brittney Griner pada Desember.
Meski demikian, Elizabeth Whelan, saudara kandung Paul lainnya pada Selasa (29/8) mengatakan bahwa dia merasa beruntung AS-lah yang memimpin upaya untuk membebaskan Whelan.
"Tidak semua negara memiliki kecenderungan yang sama dalam upaya membantu warganya ketika mereka berada dalam kondisi yang sulit, ditahan secara tidak sah," ungkap Elizabeth.
Advertisement