Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan makanan dan minuman ringan asal Amerika Serikat, PepsiCo membangun pabrik makanan ringan barunya di Jawa Barat.
Kabar tersebut menandai kembalinya PepsiCo ke negara dengan perekonomian terbesar di Asia Tenggara setelah kemitraannya dengan Indonesia berakhir dua tahun lalu.
Advertisement
Melansir Channel News Asia, Rabu (30/8/2023) pabrik baru PepsiCo, merupakan bagian dari komitmen perusahaan senilai USD 200 juta atau Rp 3 triliun.
Dana itu untuk berinvestasi di Indonesia selama periode 10 tahun, dan diharapkan mulai memproduksi produk produk makanan ringannya pada tahun 2025.
Sebelumnya, pada tahun 2021 afiliasi PepsiCo, yakni Fritolay Netherland Holding B.V. dan Indofood CBP, sebuah unit dari perusahaan makanan terbesar di Indonesia, Indofood Group, mengakhiri usaha patungan setelah berjalan selama 30 tahun.
Saat itu, tidak diketahui jelas penyebab berakhirnya usaha bersama tersebut, ketika Indofood membeli saham minoritas PepsiCo.
Seperti diketahui, JV pada saat itu telah memproduksi berbagai makanan ringan dengan merek seperti Lay's, Cheetos dan Doritos.
Meski membangun pabrik baru tanpa mitra lokal, PepsiCo mengatakan pihaknya berkomitmen untuk mendapatkan sebagian besar bahan baku makanan ringannya, termasuk jagung dan minyak sawit, dari sumber yang berkelanjutan dan menggunakan sumber energi terbarukan.
Indofood Sukses Makmur Kantongi Penjualan Rp 56,08 Triliun pada Semester I 2023
PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) mencatat pertumbuhan positif baik penjualan dan laba sepanjang semester I 2023.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk meraup penjualan Rp 56,08 triliun hingga semester I 2023. Penjualan itu naik 6,2 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 52,7 triliun. Beban pokok penjualan naik 6,29 persen menjadi Rp 38,7 triliun hingga semester I 2023.
Dengan demikian, laba bruto perseroan tercatat Rp 17,30 triliun hingga semester I 2023. Laba bruto tersebut naik 6,14 persen dari periode semester I 2022 sebesar Rp 16,30 triliun. Demikian mengutip laporan keuangan yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), dikutip Selasa (1/8/2023).
Indofood Sukses Makmur mencatat kenaikan beban penjualan dan distribusi naik menjadi Rp 5,51 triliun hingga semester I 2023 dari semester I 2022 sebesar Rp 5,50 triliun. Beban umum dan administrasi bertambah menjadi Rp 2,51 triliun hingga semester I 2023 dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,41 triliun.
Perseroan mencatat penurunan penghasilan operasi lain menjadi Rp 509,8 miliar hingga semester I 2023 dari semester I 2022 sebesar Rp 950,7 miliar.
Melihat kondisi itu, perseroan mencatat laba usaha naik tipis 0,35 persen menjadi Rp 8,85 triliun hingga semester I 2023. Pada periode sama tahun sebelumnya, perseroan meraih laba usaha Rp 8,82 triliun.
Di sisi lain, marjin laba usaha sebesar 15,8 persen. Core protif yang mencerminkan kinerja operasional naik 17 persen menjadi Rp 4,66 triliun pada semester I 2022.
PT Indofood Sukses Makmur Tbk meraih laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 5,56 triliun hingga semester I 2023. Laba tersebut tumbuh 91,89 persen dari periode sama tahun sebelumnya Rp 2,9 triliun.
Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood, Anthoni Salim menuturkan, dalam kondisi ekonomi global yang terus beradaptasi, Indonesia telah mencatat kinerja pertumbuhan positif pada semester I 2023.
"Kami akan terus memantau kondisi global dengan waspada dan melanjutkan menjaga keseimbangan antara pangsa pasar dan profitabiiltas serta mempertahankan neraca keuangan yang sehat," ujar Anthoni dalam keterangan resmi.
Advertisement
Aset Perseroan
Sementara itu, total ekuitas perseroan tercatat Rp 97,16 triliun hingga 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 93,6 triliun. Total liabiltas tercatat Rp 91,33 triliun hingga Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 86,8 triliun.
Perseroan mencatat aset Rp 188,50 triliun hingga 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 180,43 triliun. Perseroan kantongi kas dan setara kas Rp 28,84 triliun pada 30 Juni 2023 dari Desember 2022 sebesar Rp 25,9 triliun.
Pada penutupan perdagangan saham Senin, 31 Juli 2023, saham INDF stagnan di posisi Rp 7.325 per saham. Saham INDF berada di level tertinggi Rp 7.375 dan terendah Rp 7.250 per saham. Total frekuensi perdagangan 4.196 kali dengan volume perdagangan 111.456 lot saham. Nilai transaksi Rp 81,6 miliar.
Tebar Dividen 2022
Sebelumnya, PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF) atau Indofood memutuskan untuk membagikan dividen sebesar Rp 2,25 triliun. Dividen tersebut setara dengan Rp 257 per saham.
Hal itu sesuai dengan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Indofood Sukses Makmur yang digelar pada Jumat, 23 Juni 2023.
Pada RUPST, para pemegang saham menyetujui pengangkatan Sulaiman Arif Arianto sebagai Komisaris Independen Perseroan untuk masa jabatan terhitung sejak ditutupnya Rapat Umum Pemegang Saham hari ini sampai dengan penutupan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan pada 2024.
Sehubungan dengan perubahan pengurus perseroan tersebut di atas, maka susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perseroan adalah sebagai berikut:
Dewan Komisaris:
Komisaris Utama : Manuel Velez Pangilinan
Komisaris : Benny Setiawan Santoso
Komisaris : Christopher Huxley Young
Komisaris : Joseph Hon Pong Ng
Komisaris : John William Ryan
Komisaris Independen : Hans Kartikahadi
Komisaris Independen : Bambang Permadi Soemantri Brodjonegoro
Komisaris Independen : Sulaiman Arif AriantoDireksi
Direktur Utama : Anthoni Salim
Direktur : Franciscus Welirang
Direktur : Axton Salim
Direktur : Tjhie Tje Fie (Thomas Tjhie)
Direktur : Taufik Wiraatmadja
Direktur : Alamsyah
Direktur : Moleonoto (Paulus Moleonoto)
Direktur : Joedianto Soejonopoetro
Direktur : Hendra Widjaja
Direktur : Tan Suzi Indriani
Direktur : Tan Elly (Elly Betty)
"Saya berterima kasih kepada dewan komisaris atas kepemimpinannya yang visioner, rekan-rekan direksi dan karyawan Indofood yang terus bersama dalam menghadapi berbagai tantangan, serta seluruh pelanggan, mitra bisnis dan pemegang saham Indofood atas kepercayaan dan dukungannya," kata Direktur Utama dan Chief Executive Officer Indofood Anthoni Salim dalam keterangan resminya, Jumat (23/6/2023).
Advertisement