Liputan6.com, Jakarta - Mengalami patah hati membuat seseorang sulit untuk memulai hubungan yang baru. Tak jarang, seseorang memerlukan waktu yang cukup lama untuk bisa melupakan masa lalunya meskipun mereka telah berusaha membuka hati untuk orang lain.
Menjalin hubungan baru sebaiknya tidak dilakukan dengan terburu-buru. Setelah putus cinta, ada baiknya menggunakan waktu sepenuhnya untuk dirimu sendiri. Biarkan diri Anda merasakan perasaan yang muncul setelah putus cinta, baik itu sedih, marah, atau kecewa. Emosi adalah respons alami terhadap perpisahan.
Advertisement
Ada beberapa alasan mengapa seseorang mungkin belum bisa menjalin hubungan baru. Beberapa faktor termasuk trauma dari hubungan sebelumnya, kurangnya kepercayaan diri, perasaan belum siap, atau fokus pada tujuan lain dalam hidup. Setiap orang memiliki waktu dan proses yang berbeda dalam menjalin hubungan baru.
Dilansir Pinkvilla pada Rabu (30/8/2023) ada 10 tanda yang menunjukkan seseorang belum siap menjalin hubungan baru dengan seseorang.
1. Ketidakpastian Perasaan
Ketika seseorang mengatakan bahwa mereka belum siap untuk suatu hubungan, hal tersebut menunjukkan ketidakpastian tentang emosinya. Mereka mungkin tidak yakin dengan kesiapan mereka untuk berkomitmen dengan orang lain. Meluangkan lebih banyak waktu untuk memahami emosi mereka dan apa yang sebenarnya mereka inginkan dari hubungan dapat menjadi hal yang penting untuk membuat keputusan yang tepat.
2. Trauma Masa Lalu
Jika seseorang pernah mengalami hubungan yang buruk atau berakhir dengan trauma, mereka mungkin merasa sulit untuk membuka hati kepada orang lain lagi. Hal ini dapat membuat mereka ragu-ragu untuk terbuka terhadap pasangan. Penyembuhan dan refleksi diri diperlukan sebelum mereka memutuskan untuk menjalin hubungan romantis dengan orang lain.
3. Belum Siap Secara Emosional
Mengembalikan diri ke dalam suatu hubungan setelah perpisahan memerlukan waktu untuk memproses perasaan dan memulihkan diri secara emosional. Seseorang yang tertutup secara emosional mungkin merasa kesulitan untuk membangun keintiman emosional yang sering kali penting dalam hubungan jangka panjang.
4. Ketakutan akan Kerentanan
Ketika seseorang takut disakiti atau ditolak, mereka mungkin secara naluriah memasang tembok untuk melindungi diri mereka sendiri. Ketakutan ini bisa menjadi penghalang besar, yang menandakan mereka belum siap menjalin hubungan atau berkomitmen. Mengatasi rasa takut ini sering kali membutuhkan waktu dan kemauan untuk membangun kepercayaan dan keintiman emosional.
5. Tujuan Pribadi Menjadi Prioritas
Beberapa orang mungkin sedang fokus pada karier, pendidikan, atau tujuan pribadi lainnya, sehingga mereka belum ingin terlibat dalam suatu hubungan. Pilihan ini mencerminkan komitmen terhadap perbaikan diri dan dapat menjadi alasan yang dapat diterima untuk tidak menjalin hubungan pada waktu tertentu. Penting untuk mengomunikasikan hal ini kepada pasangan untuk memastikan kedua belah pihak memahami dan mendukung ambisi masing-masing.
Advertisement
6. Ragu-ragu Akan Komitmen
Ketika seseorang mengatakan bahwa mereka tidak siap untuk suatu hubungan karena ragu untuk berkomitmen pada orang yang salah, ini menunjukkan adanya konflik emosional yang signifikan. Hal ini dapat berasal dari berbagai sumber, seperti ketidakpastian mengenai masa depan hubungan, ketakutan akan kehilangan kebebasan pribadi, atau keraguan mengenai kecocokan.
7. Keinginan untuk Kencan Santai
Tidak semua orang mencari hubungan yang berkomitmen dan berjangka panjang. Beberapa orang lebih menyukai kencan santai atau hubungan non-komitmen di mana mereka sedang jatuh cinta tetapi belum siap untuk suatu hubungan. Jika Anda termasuk dalam kategori ini, itu menandakan bahwa Anda tidak siap untuk sesuatu yang lebih serius. Jujur tentang niat berkencan sangat penting untuk menghindari kesalahpahaman dan memastikan bahwa Anda dan pasangan memiliki pemikiran yang sama.
8. Ketidakcocokan
Ketika seseorang mengakui ketidakcocokan mendasar dengan calon pasangannya, itu menunjukkan tanda-tanda seseorang belum siap untuk menjalin hubungan. Mengenali perbedaan nilai, tujuan, atau gaya hidup menunjukkan kesadaran diri dan keinginan untuk menjalin hubungan orang yang memiliki pemikiran sama.
9. Kurang Percaya Diri
Kurangnya rasa percaya diri dapat membuat seseorang sulit mempercayai kelayakan cinta. Hal ini dapat mengarah pada pencarian validasi eksternal, yang menunjukkan bahwa seseorang belum siap secara mental untuk suatu hubungan. Penting untuk membangun harga diri sebelum sepenuhnya terlibat dalam hubungan.
10. Masalah Kepercayaan
Masalah kepercayaan yang berasal dari pengkhianatan atau pengalaman buruk di masa lalu dapat menimbulkan hambatan besar dalam membangun kepercayaan dengan pasangan. Kepercayaan adalah dasar dari sebuah komitmen dan penting untuk mengatasi hal tersebut melalui refleksi diri atau bantuan pelatih hubungan profesional sebelum memasuki hubungan baru.
Advertisement