Pengusaha Muda Minta Jatah Swasta di Proyek IKN Nusantara di Kalimantan

Pemerintah telah menyiapkan 300 paket investasi dengan total nilai USD 2,6 miliar untuk sektor swasta di tahap awal pembangunan IKN.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 30 Agu 2023, 18:46 WIB
Sebuah rendering digital yang menunjukkan tata letak kompleks istana kepresidenan di ibu kota baru ditampilkan di lokasi pembangunannya di Penajam Paser Utara, Kalimantan Timur, Indonesia, Rabu, 8 Maret 2023. Deputi Bidang Sarana dan Prasarana Otorita Ibu Kota Negara (IKN) Nusantara, Silvia Pemerintah telah menyiapkan 300 paket investasi dengan total nilai USD 2,6 miliar untuk sektor swasta di tahap awal pembangunan IKN.. (AP Photo/Achmad Ibrahim)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Bidang Perindustrian dan Perdagangan Badan Pengurus Pusat Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (BPP HIPMI), Afifuddin Suhaeli Kalla, menyatakan kesiapan pengusaha muda dan sektor swasta untuk ambil bagian dalam pembangunan proyek IKN Nusantara.

Bahkan permintaan tersebut bakal dirumuskan sebagai salah satu kebijakan eksternal untuk Rapat Kerja Nasional (Rakernas) HIPMI ke-XVIII pada Kamis, 31 Agustus 2023 besok.

"Untuk eksternal, seperti mendukung pembangunan IKN. Itu juga kan jadi salah satu fokus kita di Rakernas ini, bagaimana swasta harus berperan juga di IKN," kata Afif kepada Liputan6.com di sela-sela Rapat Koordinasi Bidang (Rakorbid) HIPMI di ICE BSD, Kabupaten Tangerang, Banten, Rabu (30/8/2023).

"Setelah teman-teman dari BUMN ataupun pemerintah membangun infrastruktur, pasti juga kan harus ada investasi dari swasta. Kita siap mendukung itu," ujar dia.

Menurut dia, keterlibatan sektor swasta sebenarnya sudah diutarakan langsung kepada pemerintah dan Otorita IKN. HIPMI kemudian akan mematangkannya dalam Rakorbid dan Rakornas ke-XVIII.

Presiden Joko Widodo (Jokowi) beberapa waktu lalu menyampaikan, pemerintah telah menyiapkan 300 paket investasi dengan total nilai USD 2,6 miliar untuk sektor swasta di tahap awal pembangunan IKN. Adapun sektor yang dapat dijajaki investor yakni sektor perumahan, transportasi, energi, teknologi, dan lainnya.

Jokowi juga mengatakan, saat ini telah tersedia 34.000 ha lahan di IKN yang siap dimasuki investor. Luas area tersebut nantinya bisa dibangun berbagai fasilitas publik semisal rumah sakit, universitas, hingga infrastruktur lainnya.

 

 


Akan Dimasifkan

Transisi menuju energi hijau di IKN Nusantara tidak hanya berkontribusi pada keberlanjutan lingkungan, tetapi juga memicu inovasi di sektor energi bersih. (Dok SKK Migas)

Menanggapi arahan Jokowi tersebut, Kepala Otorita IKN Bambang Susantono pun mempersilakan para investor untuk menghubunginya. "Silakan hubungi Otorita IKN. Kita menindaklanjuti apa yang sudah disampaikan Presiden," ujar Bambang beberapa waktu lalu.

Sementara Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Otorita IKN Mohammed Ali Berawi mengutarakan, keterlibatan investor asing maupun pihak swasta dalam pengembangan public area di IKN nantinya akan lebih dimasifkan pada tahun depan.

"Jadi target 2024 akan tersedia mal mix used itu. Rencananya nanti kita lihat groundbreaking-nya, karena itu akan termasuk fasilitas kesehatan, pendidikan, publik seperti hotel, mal, dan seterusnya," tutur Ali.

 


Proposal 19 Negara

Pembangunan infrastruktur dasar Ibu Kota Negara atau IKN Nusantara tahap I telah mencapai 36 persen. Seluruh kegiatan masih terjaga dari sisi jadwal pelaksanaan (on schedule). (Dok Kementerian PUPR)

Tak hanya dari dalam negeri, Ali bilang saat ini sudah ada 19 negara yang telah mengajukan proposal investasi di IKN. Dari 19 negara tersebut, total sudah ada 262 surat ketertarikan atau Letter of Intent (LOI) yang diterima, dimana telah dihasilkan 42 non disclosure agreement (NDA).

Pasca NDA, Ali melanjutkan, Otorita IKN bakal memberikan data yang bisa digunakan perusahaan untuk menghitung kelayakan bisnis. Dari situ, akan dibuka proses penawaran dan negosiasi, sebelum nantinya mencapai kesepakatan.

Ali menyampaikan, sudah ada beberapa di antaranya yang akan melakukan peletakan batu pertama (groundbreaking) untuk investasinya pada proyek IKN. "Groundbreaking akan dilakukan dalam waktu dekat. Udah mulai dipatok-patokin," ujarnya.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya