Penyiapan 4 Juta Bibit Pohon untuk Rehabilitasi Keanekaragaman Hayati di DAS Citarum

Lebih dari 20.000 petani kecil telah bergabung dalam program AZ Forest dan bersama-sama menanam lebih dari 4 juta bibit pohon. AZ Forest adalah program keberlanjutan dari strategi Ambition Zero Carbon AstraZeneca.

oleh Farel Gerald diperbarui 31 Agu 2023, 16:30 WIB
Bibit Jabon, salah satu bibit yang ditanam di Persemaian Ciminyak Tress4Tress di kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Liputan6.com, Bandung Barat - Kepala Bagian Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, Hoerry Satrio menyoroti pentingnya penanaman pohon untuk lingkungan. Salah satu manfaat utama yang ditekankannya adalah kemampuan pohon dalam meningkatkan kualitas air. Pohon juga berfungsi sebagai penstabil tanah, khususnya di daerah aliran sungai (DAS) Sungai Citarum.

Hoerry menjelaskan bahwa hingga saat ini, lebih dari 20.000 petani kecil telah bergabung dalam program AZ Forest dan bersama-sama menanam lebih dari empat juta bibit pohon.

"Upaya ini akan segera memulai rehabilitasi keanekaragaman hayati di lebih dari 20.000 lahan tani di area kritis DAS Citarum dalam beberapa tahun mendatang," kata Hoerry saat dijumpai di Jawa Barat pada Selasa, 29 Agustus 2023.

AstraZeneca Indonesia dan Kementerian Koordinator Bidang Maritim dan Investasi (Kemenko Marves) telah menandatangani nota kesepahaman untuk menanam 10 juta pohon hingga 2025 di Daerah Aliran Sungai (DAS) Citarum. Langkah ini terintegrasi dalam program AZ Forest yang berjalan di Indonesia sejak 2021, dengan tujuan mengembalikan ekosistem DAS Citarum.

Se Whan Chon, President Director AstraZeneca Indonesia, mengungkapkan bahwa program AZ Forest adalah program keberlanjutan global sebagai bagian dari strategi Ambition Zero Carbon AstraZeneca yang berbasis sains. Program itu bertujuan untuk menanam dan merawat 200 juta pohon di enam benua hingga 2030, bekerja sama dengan spesialis pemulihan lanskap.

"Kami bekerja sama dengan One Tree Planted, mitra lokal Trees4Trees dan petani kecil untuk memulihkan saluran air yang menjadi sumber ketergantungan jutaan orang," katanya.


Edukasi Mengenai Keberlanjutan

Se Whan Chon dan Hoerry Satrio bersama dengan One Tree Planted, mitra lokal Trees4Trees. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Program penghijauan itu merupakan upaya dekarbonisasi mendalam sejalan dengan tujuan Perjanjian Paris untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5 derajat Celcius. Menurutnya, pohon adalah solusi alami untuk menghilangkan CO2 dari udara dan penting untuk mengurangi dampak perubahan iklim.

Chon menegaskan bahwa Jawa Barat menjadi pilihan utama untuk rencana penanaman dan penyemaian, dengan pertimbangan lingkungan ekosistem yang mendukung dan luasnya area yang tersedia. Sangat sulit untuk melaksanakan proyek semacam ini di area perkotaan.

Dia menekankan pentingnya inisiatif bersama, bukan hanya kemitraan antara pemerintah dan AstraZeneca saja. Dia menambahkan bahwa kunci keberhasilan program ini terletak pada edukasi tentang keberlanjutan.

"AstraZeneca berinisiatif untuk mengedukasi anak-anak muda, penting bagi para media untuk menekankan pentingnya keberlanjutan. Kita tidak mau saudara kita, anak kita jatuh sakit, jadi mereka butuh edukasi," tuturnya. 

Sebagai tanggapan atas krisis di beberapa negara seperti India dan Thailand yang berhenti mengekspor komoditas utama mereka ,seperti beras dan gula, AstraZeneca menjelaskan bahwa harus ada tanggung jawab untuk berkolaborasi dengan pemerintah dan komunitas setempat dalam mencari solusi inovatif.

"Objektif kami sangat jelas, kami mencoba untuk menerapkan solusi inovatif. Artinya, kami berkomunikasi dengan orang-orang dari asal mereka sehingga kami bisa membantu komunitas dari negara tersebut," ucapnya.

 


Program AZ Forest

President Director AstraZeneca Indonesia, Se Whan Chon (kiri) bersama Head of Corporate Affairs AstraZeneca Indonesia, Hoerry Satrio (kanan) di lokasi Persemaian AZ Forest, program keberlanjutan dari AstraZeneca, di Persemaian Ciminyak Tress4Tress di kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat pada Selasa, 29 Agustus 2023. (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Mengenai isu transportasi, dia menyatakan bahwa AstraZeneca mendukung penggantian kendaraan dengan kendaraan listrik dan penggunaan transportasi umum. Chon juga mengakui bahwa infrastruktur di Jakarta belum ideal dan memerlukan perbaikan.

"Mungkin kami perusahaan pertama dengan skala besar yang menyatakan penghentian penggunaan kendaraan bermotor. Infastruktur di Jakarta memang tidak sempurna, tetapi seseorang harus melakukan sesuatu. Kami punya 600 minggu lagi, usaha kecil akan membawa pada dampak yang besar nantinya," tambahnya.

Dalam kerangka yang lebih besar, AZ Forest ditempatkan dalam strategi Ambition Zero Carbon, yang merupakan pendekatan berbasis ilmiah AstraZeneca untuk mencapai emisi karbon nol. Strategi ini menekankan pentingnya menjaga keseimbangan antara kesehatan planet dengan kesehatan manusia, mengingat keduanya saling terkait.

Pada akhir 2022, sudah lebih dari 10,5 juta pohon yang berhasil ditanam di berbagai negara. Di Indonesia, AstraZeneca bermitra dengan One Tree Planted dan Trees4Trees. Hasil dari kerja sama ini, lebih dari 4 juta pohon telah ditanam di Provinsi Jawa Barat.

Penanaman itu diklaim berdampak pula bagi kehidupan sekitar 20.000 keluarga petani yang berasal dari 240 desa. Lahan seluas 21.000 hektare di Jawa Barat kini menjadi lebih hijau.


War Against Pollution

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan saat melakukan kunjungan dan peninjauan langsung ke lokasi Persemaian AZ Forest yang berada di Persemaian Ciminyak Trees4Trees, sebuah kawasan yang terletak di Kecamatan Cililin, Kabupaten Bandung Barat, pada hari Selasa (29/08/2023). (dok. Liputan6.com/Farel Gerald)

Sebelumnya, dalam kesempatan yang sama, Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut Binsar Pandjaitan, menekankan pentingnya menjaga kelestarian hutan dan menghentikan deforestasi di seluruh wilayah Indonesia. Dia menilai bahwa upaya pencegahan deforestasi dan rehabilitasi hutan adalah solusi krusial dalam upaya memperbaiki kualitas udara di Indonesia.

Dalam beberapa waktu terakhir, isu pencemaran udara menjadi sorotan dan masalah serius yang dihadapi oleh negara ini. Luhut berharap dengan adanya larangan tersebut, Indonesia dapat menjalankan perannya dalam upaya global melawan perubahan iklim serta meningkatkan kualitas kehidupan masyarakatnya.

"Untuk melindungi mereka (masyarakat), jangan ada motong-motong pohon. Jangan ada deforestasi lagi di sini. Deforestasi itu menjadi musuh kita sekarang," ucapnya saat ditemui di Jawa Barat pada Selasa, 29 Agustus 2023.

Luhut juga menyinggung soal musim panas yang kini tampaknya lebih ekstrem. Menurutnya, walaupun beberapa ahli mengaitkan fenomena ini dengan El Nino, tidak semuanya bisa disimpulkan sebagai dampak langsung dari hal itu. Dia berpendapat bahwa perubahan cuaca yang besar ini mungkin juga merupakan dampak dari perubahan iklim global yang disebabkan oleh deforestasi, pembakaran sampah, serta polusi udara dari industri dan kendaraan bermotor.

"Jadi, mungkin bahasa kerennya itu war against pollution, peperangan melawan polusi, itu kita laksanakan. Saya titip bapak ibu sekalian supaya nanti membantu masyarakat kita ini, lindungi mereka," katanya.

Daftar sejumlah pohon endemik Indonesia yang terancam punah. (dok. Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya