CSIS Yakini Perekonomian Indonesia Jadi Lebih Maju Bila Gabung OECD

Menurut Yose, Indonesia bakal mendapatkan banyak keuntungan bila resmi menjadi negara anggota OECD dan itu menjadi faktor eksternal yang mendorong perbaikan tata kelola dan perekonomian nasional.

oleh Liputan6.com diperbarui 30 Agu 2023, 23:56 WIB
Menko Airlangga yang mewakili Presiden Joko Widodo dalam pembukaan Rapat Koordinasi Pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun Anggaran 2023 di Jakarta, Kamis (3/08).

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menjadi tuan rumah jamuan makan malam bagi 28 perwakilan negara anggota Organisasi Kerja Sama dan Pembangunan Ekonomi (OECD) di Park Hyatt Hotel, Jakarta, Kamis (24/8/2023).

Pertemuan ini bertujuan untuk mendiseminasikan perkembangan terkini perekonomian Indonesia, dan menjaring dukungan bagi proses aksesi Indonesia pada OECD.

Menanggapi hal tersebut, Direktur Eksekutif Centre for Strategic and International Studies (CSIS) Yose Rizal Damuri mengaku optimis perekonomian Indonesia akan lebih maju bila bergabung dengan OECD. 

"Saya melihat bahwa OECD lebih menjanjikan membuat ekonomi Indonesia lebih baik dengan berbagai manfaat yang akan diterima negara ini," kata Yose Rizal Damuri, Selasa, 29 Agustus 2023.

Kata Yose, Menko Airlangga juga terus menunjukkan berbagai upayanya agar Indonesia dapat segera diterima dan bergabung menjadi bagian dari OECD. Tentunya upaya tersebut perlu didukung secara bersama.

"Inikan salah satu upaya dia (Airlangga) untuk membuat agar Indonesia itu bisa dengan cepat diterima bergabung dalam OECD. Airlangga mencoba menjahit dukungan lewat makan malam dengan mengundang sejumlah perwakilan negara untuk dapat gabung di OECD," kata Yose Rizal Damuri.

Menurut Yose, Indonesia bakal mendapatkan banyak keuntungan bila resmi menjadi negara anggota OECD dan itu menjadi faktor eksternal yang mendorong perbaikan tata kelola dan perekonomian nasional.

Secara umum, manfaat paling nyata yang akan diterima tentunya meningkatkan reputasi kepercayaan dari masyarakat internasional, sekaligus dapat membuat perekonomian kita tumbuh lebih menjanjikan.

"Tentunya akan berpotensi juga meningkatkan investasi ke Indonesia atau berbagai aktivitas-aktivitas ekonomi lainnya," katanya.

 


Belajar dari Negara-Negara OECD

Pembukaan Rapat Koordinasi Pengadaan Aparatur Sipil Negara (ASN) Tahun Anggaran 2023 di Jakarta, Kamis (3/08).

Masuknya Indonesia menjadi negara anggota OECD, lanjut Yose, juga bakal mengubah cara-cara dalam tata kelola yang selama ini digunakan. Soalnya OECD itu menerapkan tata kelola baik dengan standar tinggi yang diakui internasional.

"Bergabung ke OECD itu artinya kita masuk ke organisasi yang mengharuskan kita mempunyai standar lebih maju, standar kelola yang lebih baik dengan tata kelola yang lebih bisa dipercaya," tutur Yose.

Dia juga mengatakan, dengan bergabung ke dalam OECD juga membuat Indonesia harus mengikuti ketentuan yang ada di dalam organisasi. Dan itu menjadikan Indonesia lebih konsisten dalam melakukan reform yang tengah dilakukan oleh pemerintah.

"Kita juga bisa belajar dari negara-negara lain yang ada di OECD untuk melakukan reform agar ekonomi lebih tangguh dan berkinerja tinggi. Ya prinsipnya jika ingin menjadi negara maju maka kita harus melakukan kebiasaan-kebiasaan yang juga dilakukan negara maju dan itu bisa dicontoh dari negara-negara yang tergabung dalam OECD," ungkap Yose.

Infografis Pertemuan Airlangga Hartarto dengan Ganjar Pranowo. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya