Angkasa Pura I Cetak Untung Rp 448 Miliar per Juli 2023

PT Angkasa Pura I berhasil mencatatkan laba bersih atau keuntungan sebesar Rp 448 miliar pada periode Januari-Juli 2023. Pengelola bandara ini pun mrngantongi pendapatan Rp 5,2 triliun pada periode yang sama.

oleh Arief Rahman Hakim diperbarui 31 Agu 2023, 12:00 WIB
Bandara I Gusti Ngurah Rai, Bali. PT Angkasa Pura I berhasil mencatatkan laba bersih atau keuntungan sebesar Rp 448 miliar pada periode Januari-Juli 2023. Pengelola bandara ini pun mrngantongi pendapatan Rp 5,2 triliun pada periode yang sama. Dok AP I

Liputan6.com, Jakarta PT Angkasa Pura I berhasil mencatatkan laba bersih atau keuntungan sebesar Rp 448 miliar pada periode Januari-Juli 2023. Pengelola bandara ini pun mengantongi pendapatan Rp 5,2 triliun pada periode yang sama.

Direktur Utama Angkasa Pura I Faik Fahmi menguraikan pada periode Januari-Juli 2023, angka pendapatan tadi meningkat 75 persen. Kemudian, EBITDA mencapai Rp 2,32 triliun atau naik 224 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

"Dengan perolehan tersebut, perusahaan pun berhasil mencetak laba bersih sebesar Rp 448 miliar di periode Januari-Juli 2023," ujar dia dalam keterangannya, Kamis (32/8/2023).

Faik mencatat, pencapaian kinerja keuangan AP I tak terlepas dari peran kinerja operasional perusahaan yang tumbuh secara signifikan hingga Juli tahun ini. Perseroan mencatat sebanyak 45,3 juta pergerakan penumpang di 15 bandara pada periode 1 Januari-28 Agustus 2023, tumbuh 78 persen dibandingkan periode yang sama pada 2022 sebesar 25,4 juta penumpang.

“Berbagai langkah inovasi dan kebijakan yang dirangkum dalam transformasi bisnis AP1 menjadi upaya yang optimal bagi perusahaan untuk terus mencapai target-target yang telah dicanangkan ke depannya,” paparnya.

Dalam sejarah AP I, perusahaan pernah meraup pendapatan paling tinggi di 2019 dengan Rp 8,63 triliun. Akibat pandemi, pendapatan perseroan pun terjun hingga 63 persen ke Rp 3,21 triliun di 2021.

"Volatilitas industri aviasi saat itu membuat perusahaan menyusun inisiatif transformasi untuk mendukung pemulihan bisnis seperti cost leadership, revenue enhancement, dan penundaan investasi," kata Faik.

 


Jadi Sinyal Positif

Wisatawan mancanegara (wisman) asal China tiba di bandara internasional Ngurah Rai di Bali, Minggu (22/1/2023). Penerbangan langsung turis China mendarat di pulau Bali untuk pertama kalinya pada hari Minggu dalam hampir tiga tahun setelah ditutupnya rute penerbangan lantaran kebijakan nol Covid-19. (AP Photo/Firdia Lisnawati)

Lebih lanjut, Faik mengungkap capaian positif di paruh pertama tahun ini bisa jadi sinyal positif bagi perusahaan. Utamanya, dalam menjalankan transformasi bisnis berkelanjutan.

Faik bilanh, perusahaan telah memetakan sejumlah tantangan dan kesempatan kemungkinan terjadi di masa depan. Serta menawarkan solusi dengan tujuan meningkatkan kinerja operasional dan finansial yang dapat menjaga keberlangsungan bisnis perusahaan.

“Tren pertumbuhan pada tahun ini menjadi sinyal bahwa upaya transformasi secara keseluruhan bisnis perusahaan telah membuahkan hasil. Meski begitu, sinyal positif ini mesti terus digaungkan sehingga AP1 benar-benar kembali ke posisi semula sebelum pandemi melanda atau bahkan lebih dari itu,” tutup Faik.

 


Bandara Ngurah Rai Hemat Energi

Suasana Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali (Dewi Divianta/Liputan6.com)

Diberitakan sebelumnya, Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali mampu menghemat biaya listrik senilai Rp 27,8 miliar dalam periode 2 tahun. Capaian itu didapat saat 2020-2022 lalu.

Bandara Ngurah Rai Bali mampu menghemat energi sebesar 26.592 MWh pada rentang tahun 2020 hingga 2022. Penghematan energi tersebut mengalami peningkatan sebesar 44 persen dalam rentang periode 2 tahun terakhir. Selain itu, Bandara Ngurah Rai juga berhasil mencatatkan penurunan emisi gas rumah kaca (GRK) atau greenhouse gas sebesar 21.008 metrik ton CO2.

Selain itu, untuk mendukung penggunaan energi baru terbarukan (EBT), AP I bersama anak usahanya yakni Angkasa Pura Properti (APP) membangun Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) berupa photovoltaic power plant dengan kapasitas 155 kWp. Penggunaan PLTS ini turut berkontribusi terhadap penurunan gas karbondioksida (CO2) sebesar 119 ton.

 


Sabet Penghargaan

Ilustrasi Bandara Ngurah Rai Bali. (dok. Biro KOmunikasi Publik Kemenparekraf)

Atas penghematan itu, Bandara Ngurah Rai dinobatkan menjadi pemenang kategori Energy Management in Buildings and Industries - Buildings - Large Buildings dalam ajang ASEAN Energy Awards 2023 yang diselenggarakan oleh ASEAN Centre for Energy (ACE). ASEAN Energy Award adalah penghargaan tertinggi yang diberikan kepada entitas usaha dalam bidang efisiensi energi dan pengembangan energi terbarukan di regional Asia Tenggara.

"Pertama-tama, kami sangat bangga dan bersyukur atas pencapaian ini. Pencapaian yang diraih oleh salah satu bandara AP1, yakni Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali, semakin menegaskan bahwa AP1 sebagai perusahaan pengelola bandara berkomitmen penuh dalam upaya-upaya pelestarian lingkungan melalui konservasi energi," ujar Direktur Utama Angkasa Pura I, Faik Fahmi dalam keterangannya, Sabtu (26/8/2023).

Penghargaan ini sekaligus melengkapi capaian yang sebelumnya diraih Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali di bidang manajemen energi, yakni Penghargaan Subroto Bidang Efisiensi Energi (PSBE) dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral yang diraih di tahun 2022 silam,

"Serta Energy Management Insight Award yang diselenggarakan oleh The Clean Energy Ministerial (CEM) pada Juni 2023 lalu," lanjutnya.

 

Infografis 16 Bandara Dibuka untuk Penerbangan Internasional (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya