Liputan6.com, Jakarta Marjam Abdurahman punya alasan kuat menentang Aldila Jelita rujuk dengan Indra Bekti meski ia paham bahwa Tuhan membenci perceraian. Marjam Abdurahman menyebut hanya ibu yang kehilangan akal sehat, yang merestui anaknya rujuk dalam kasus Indra Bekti.
“Tapi kalau menikahkan kembali orang yang sudah rusak, kamu mau anak saya tuh dinikahkan kembali dengan orang yang sudah rusak? Yang sudah merusak 13 tahun perkawinannya, sudah cerai dibalikin lagi!” kata ibunda Aldila Jelita.
Advertisement
Setelahnya, Marjam Abdurahman tak ingin memperumit masalah. Ia menyajikan dua pilihan untuk Aldila Jelita. Tetap rujuk dengan laki-laki yang dinilai rusak atau kembali ke pelukan ibunda dan membuka jalan surga.
Melansir dari video wawancara yang diunggah kanal YouTube Intens Investigasi, pada Rabu (30/8/2023), Marjam Abdurahman menyerahkan sepenuhnya keputusan itu kepada Aldila Jelita.
Dila Tinggal Pilih
“Berarti buat Dila, Dila tinggal pilih. Mau pilih laki-laki jahan** itu sama-sama masuk jahan** atau kembali ke maminya to have to Jannah? Tapi dia enggak mau. Saat ini oke, kamu boleh pergi, nikmati saja hidup!” Marjam Abdurahman membeberkan.
Ia yakin, kelak Allah menurunkan hidayah. Namun jika Aldila Jelita keras kepala, bukan tidak mungkin Sang Khalik mendatangkan azab. Hanya Allah yang tahu apa yang akan terjadi di masa depan.
* BACA BERITA TERKINI LAINNYA DI GOOGLE NEWS
Advertisement
Hidayah atau Azab?
“Mungkin Allah kasih hidayah, mungkin Allah akan kasih azab. Kita kan wallahualam bissawab, kita kan enggak tahu. Tapi doa seorang ibu selalu saya salat malam, salat saya, saya tambahkan dengan harapan suatu hari, Dilla be back to me setelah sadar,” ia menyambung.
Marjam Abdurahman mengaku telah memblokir nomor kontak Aldila Jelita dan Indra Bekti. Tiga bulan berlalu namun komunikasi ibu dan anak ini belum pulih. Ia tak habis pikir bagaimana bisa Aldila Jelita tak berupaya memperbaiki keadaan.
Lebih dari Sekadar Sedih
Marjam Abdurahman berpendapat, di zaman secanggih ini, seorang anak mestinya berupaya lebih keras memperbaiki komunikasi dengan ibunya dengan beragam cara. Kini, hatinya lebih dari sekadar sedih.
“Jangan bilang sedih lagi, ini sudah lebih daripada sedih. Mana ada anak yang bisa tiga bulan tidak menegur maminya dengan alasan dia bilang: Karena Mami block saya?” Marjam Abdurahman mengakhiri.
Advertisement