Liputan6.com, Jakarta - Kebanyakan orang Indonesia, terutama warga urban, kian familiar dengan beragam kelas olahraga yang sekarang bisa diakses dengan cukup mudah. Mendukung latihan di kelas olahraga pilihan, jangan sampai Anda salah memilih sepatu.
Menurut Brand Marketing Associate Manager PT. MAP Aktif Adiperkasa, Reggie Ramadana, memperhatikan sol sepatu jadi satu faktor penting. "Kalau untuk angkat beban, cari sepatu yang solnya rata," sebutnya saat ditemui di pembukaan gerai baru Reebok di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu, 30 Agustus 2023.
Advertisement
Sepatu bersol cenderung rata, menurutnya, memberi stabilitas yang lebih baik saat melakukan latihan angkat beban. "Kalau dari seri Training Reebok, Nano X3 yang paling umum digunakan untuk angkat beban," sebut dia.
Sementara, untuk kelas olahraga dengan gerakan lebih dinamis, seperti pound fit dan zumba, Reggie menyarankan memilih sepatu dengan sol "lebih fleksibel." "(Dengan sol sepatu lebih fleksibel), seseorang bisa lebih leluasa untuk bergerak," ia menambahkan.
Sebagai pilihan dalam kategori itu, Reggie menyarankan seri Reebok Nanoflex. "Kalau dilihat, solnya ini lebih lengkung, jadi desainnya mendukung pemakainya bisa punya gerakan (yang luwes)," ucapnya.
Sejalan dengan gagasan fungsional sepatu, mereka juga merilis kampanye bertajuk "FOMO is Dead." Peluncuran kampanye global jenama itu bertujuan menginspirasi dan mengajak semua orang untuk membuatmemori indah bersama sepatu.
Reggie berkata, "Belakangan muncul fenomena sepatu itu disimpan, ditaruh ke dalam kotak, dan dipajang. Menurut kami, itu tren yang menyimpang, kultur sneaker yang tidak seharusnya, dan melalui kampanye 'FOMO is Dead,' Reebok mau mengkritisi hal itu."
Menciptakan Memori Bersama Sepatu Kesayangan
Terkait kampanye yang sudah mulai disuarakan sejak Juli 2023 ini, dalam keterangan, General Manager Brand Marketing PT. MAP Aktif Adiperkasa, Martina Harianda Mutis, berkomentar, "Kampanye FOMO is Dead ini benar-benar menginspirasi."
"Reebok ingin menyampaikan bahwa jangan takut sepatu kesayangan Anda kotor setelah dipakai, karena dengan begitu, Anda baru saja membuat sebuah cerita atau pengalaman personal antara Anda dan sepatu," imbuhnya.
Seiring dorongan itu, Reggie menyebut, pihaknya juga menjamin daya tahan sepatu untuk mendukung ragam kegiatan si pengguna. "Secara durability, sudah pasti Reebok enggak kalah kualitasnya," ia menyebut.
"(Umumnya) bisa (bertahuan) tiga sampai lima tahun. Lagipula, kadang kita suka lihat sepatu, apapun preferabilitasnya, kalau makin dipakai, kok keren ya? Kalau baru kan kaku. Agak kotor-kotor sedikit justru keren dan punya nilai emosional tersendiri," ucapnya.
Terkait menjadikan sepatu sebagai investasi, yang akhirnya membuat alas kaki itu hanya ditaruh serapi mungkin tanpa dipakai, Reggie menyebut, secara teknis, "apapun juga bisa cuan."
Advertisement
Sepatu Jadi Investasi?
Lebih lanjut Reggie menyambung, "Kalau sampai segitu saja bilang investasi (menyimpan sepatu), masa sih kalian mengharapkan masa depan kalian di situ? Makanya itu yang kita kritik. Jangan menularkan hal-hal yang belum tentu jelas (cuan)."
Lewat kampanye terbaru, Reebok juga menyoroti koleksi FOMO is Dead: Classic Leather, Club C 85, dan BB4000 II Mid dengan konsep foto yang menggarisbawahi pesan "better worn." Keseluruhannya bisa ditemukan, termasuk di gerai terbaru mereka di Pondok Indah Mal (PIM) 3.
Disebut bahwa outlet ini menjanjikan koleksi lengkap, mulai dari running, training, dan lifestyle. Selama periode pembukaan yang masih akan berlangsung sampai 3 September 2023, pengunjung berkesempatan mendapatkan Reebok apparel setiap minimal pembelian Rp1 juta.
"Kami mengajak semua orang untuk datang ke toko terbaru Planet Reebok di PIM 3 dan Kota Kasablanka. Toko ini hadir karena Reebok ingin hadir lebih dekat dalam memenuhi kebutuhan-kebutuhan pengguna," tandas Martina dalam keterangannya.
Profil Merek
Pemegang lisensi Reebok di Indonesia, PT Map Aktif Adiperkasa Tbk (MAPA), dijelaskan sebagai entitas brand commerce ASEAN yang mengelola dan memasarkan berbagai merek Internasional di seluruh wilayah di Indonesia, Filipina, Thailand, dan Vietnam.
Sebagai anak perusahaan PT Mitra Adiperkasa Tbk (MAPI), MAPA mengoperasikan lebih dari 40 merek eksklusif yang tersebar di 1.199 toko di lebih dari 100 kota di ASEAN dan 10 situs online. Tiga lini bisnis utamanya adalah Sports, Leisure, dan Kids.
Sementara itu, Reebok Design Group (RDG) adalah pusat merek global untuk desain, pengembangan, inovasi, pemasaran, dan layanan kreatif untuk alas kaki dan pakaian Reebok. Sebagai sumber utama darivisi kreatif merek, RDG memberi dukungan dan keahlian berkelanjutan oada jaringan mitra strategis di seluruh dunia.
"RDG memperjuangkan warisan cerita, etos, dan DNA Reebok untuk secara autentik menyampaikan arahan merek terpadu dan pengalaman konsumen secara global," sebut pihaknya, menambahkan bahwa mereka berkantor pusat di Boston, Amerika Serikat (AS).
Advertisement