Liputan6.com, Jakarta - Setiap hal pasti hadir dengan pro dan kontranya masing-masing, tak terkecuali internet. Kehadiran internet memberikan kemudahan akses informasi dan terbukanya peluang besar dalam sektor ekonomi.
Namun, sayangnya, kemajuan teknologi ini dimanfaatkan oleh oknum-oknum tak bertanggung jawab dalam menyebarkan konten-konten negatif, seperti hoaks, penipuan, ujaran kebencian, isu provokatif, dan masih banyak lagi.
Advertisement
Menurut data Masyarakat Antifitnah Indonesia (Mafindo), terdapat 1.698 hoaks yang tersebar di media sosial dan lebih dari 370 hoaks terkait pemilu 2024. Tingginya angka hoaks yang tersebar di jagat maya ini menuntut semua lapisan masyarakat Indonesia untuk aktif berkolaborasi memberantas hoaks.
Kondisi ini yang membuat Mafindo menyelenggarakan acara Mafindo Antihoaks Award di Hotel Lumire, Jakarta Pusat, Kamis, 31 Agustus lalu. Acara ini mendapatkan dukungan langsung dari Badan Pembangunan Internasional Amerika Serikat (USAID) melalui pelaksanaan program USAID MEDIA yang dilakukan oleh Internews.
"Mafindo bekerja sama dengan para pemangku kepentingan untuk terus mendorong, menginspirasi, sekaligus memberi penghargaan atau apresiasi kepada seluruh pihak yang gigih dan bekerja keras dalam melawan misinformasi atau hoaks," ungkap pendiri Mafindo, Harry Sufehmi.
Tim juri dalam acara penghargaan ini terdiri dari jurnalis profesional, pemeriksa fakta, dan aktivis perempuan yang berasal dari organisasi Aliansi Jurnalis Independen (AJI), Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI), Konde.co, dan Internews. Penghargaan yang diberikan mencakup berbagai kategori, mulai dari individu hingga lembaga pemerintah yang aktif dalam melawan hoaks.
Dari hasil penjurian, Liputan6.com dinobatkan sebagai "Media Digital terAntihoaks" karena dianggap konsisten membuat artikel yang mengedukasi masyarakat untuk terhindar dari hoaks. Selain sebagai institusi, wartawan Liputan6.com, Adyaksa Vidi Wirawan juga mendapat penghargaan untuk kategori "Jurnalis terAntihoaks".
Sementara penghargaan untuk kategori "Komunitas terAntihoaks" diberikan kepada Fact Checker UI, sebagai komunitas anak muda yang konsisten mengkampanyekan gerakan antihoaks.
Sementara itu, ada lima kategori penghargaan lainnya dinyatakan tidak mempunyai pemenang karena kandidat yang mendaftar belum memenuhi kriteria penilaian pemenang yang telah ditetapkan oleh panitia dan dewan juri.
Lima kategori tersebut terdiri dari Kategori "Lembaga Pemerintah terAntihoaks", "Perempuan terAntihoaks", "Media Elektronik terAntihoaks", "Media Cetak terAntihoaks", dan "Komunitas Difabel terAntihoaks".
"Tidak ada pemenang karena kandidat yang mendaftar belum memenuhi kriteria. Hal tersebut berdasarkan pembahasan dan pertimbangan yang matang dari kelima dewan juri," kata Dewi S Sari, selaku Program Manager Mafindo di proyek USAID MEDIA.
Dia menambahkan, "Sebagaimana yang telah disampaikan dewan juri, semoga pada penyelenggaraan mendatang baik Mafindo maupun komunitas serta organisasi lainnya dapat lebih mempersiapkan diri sehingga akan memenuhi syarat dan kriteria."
Dukungan Mitra
Dewi juga mengucapkan terima kasih kepada USAID, Internews, dan para mitra yang telah mendukung dan bekerjasama dalam keberlangsungan acara ini.
"Penting bagi Mafindo dan semua mitra untuk terus berkolaborasi meningkatkan kerja sama pemberantasan hoaks di Indonesia dan mengedukasi masyarakat agar dapat memilah informasi secara benar," ujarnya.
Sebelum pengumuman berbagai kategori award, Mafindo juga menggelar sharing session bertema "Tangkal Hoaks Jelang Pemilu 2024" dengan mengundang mantan ketua AMSI, Wenseslaus Manggut sebagai narasumber.
Advertisement
Tentang Cek Fakta Liputan6.com
Melawan hoaks sama saja melawan pembodohan. Itu yang mendasari kami membuat Kanal Cek Fakta Liputan6.com pada 2018 dan hingga kini aktif memberikan literasi media pada masyarakat luas.
Sejak 2 Juli 2018, Cek Fakta Liputan6.com bergabung dalam International Fact Checking Network (IFCN) dan menjadi partner Facebook. Kami juga bagian dari inisiatif cekfakta.com. Kerja sama dengan pihak manapun, tak akan mempengaruhi independensi kami.
Jika Anda memiliki informasi seputar hoaks yang ingin kami telusuri dan verifikasi, silahkan menyampaikan di email cekfakta.liputan6@kly.id.
Ingin lebih cepat mendapat jawaban? Hubungi Chatbot WhatsApp Liputan6 Cek Fakta di 0811-9787-670 atau klik tautan berikut ini.