Kisah Karomah Mbah Kholil Bangkalan, Membelah Diri untuk Selamatkan Nelayan

Dari sekian banyak karomah Mbah Kholil, salah satu karomah yang terkenal adalah kemampuannya membelah diri. Karomah ini membuat Mbah Kholil bisa berada di beda tempat dalam waktu bersamaan.

oleh Muhamad Husni Tamami diperbarui 02 Sep 2023, 00:30 WIB
Syaikhona Kholil Bangkalan, gurunya para kiai di Indonesia, terutama Jawa. (Foto: Istimewa via Laduni.id)

Liputan6.com, Jakarta - Tidak sembarang orang mendapat karomah dari Allah SWT. Hanya orang-orang pilihan yang diberikan keistimewaan ini.

Biasanya orang dianugerahi karomah adalah orang yang berpangkat wali. Kedekatan orang yang memiliki karomah dengan Allah SWT sudah tidak diragukan lagi. 

Di Indonesia banyak sekali wali Allah yang memiliki karomah. Ada yang terlihat secara kasat mata dan ada pula yang tidak disadari, padahal orang tersebut memiliki karomah.

Salah satu wali Allah yang diyakini memiliki banyak karomah adalah ulama kharismatik asal Madura. Beliau adalah Syaikhona Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau lebih dikenal Mbah Kholil Bangkalan.

Dari sekian banyak karomah Mbah Kholil, salah satu karomah yang terkenal adalah kemampuannya membelah diri. Karomah ini membuat Mbah Kholil bisa berada di beda tempat dalam waktu bersamaan.

 

Saksikan Video Pilihan Ini:


Mengajar di Pesantren Sambil Menolong Nelayan di Tengah laut

KH Muhammad Kholil bin Abdul Lathif atau Syaikhona Kholil Bangkalan. (Foto: Liputan6.com/Istimewa via an-nur.ac.id)

KH Ghozi pernah mengisahkan karomah Mbah Kholil mampu membelah diri. Peristiwa aneh di luar kemampuan manusia biasa ini terjadi saat Mbah Kholil mengajar di pesantren.

“Saat berceramah, Mbah Kholil melakukan sesuatu yang tak terpantau mata. Tiba-tiba baju dan sarung beliau basah kuyup,” cerita Kiai Ghozi, dikutip dari laman Laduni.id, Jumat (1/9/2023).

Para santri heran dengan kejadian tersebut. Sementara, Mbah Kholil cuek saja dan tak menceritakan apa yang sebenarnya terjadi.

Teka-teki itu baru terjawab setengah bulan kemudian. Ada seorang nelayan sowan ke Mbah Kholil. Nelayan itu berterima kasih karena Mbah Kholil telah menolong saat perahunya pecah di tengah laut.

”Kedatangan nelayan itu membuka tabir. Ternyata saat memberi pengajian, Mbah Kholil dapat pesan agar segera ke pantai untuk menyelamatkan nelayan yang perahunya pecah,” tutur Kiai Ghozi.

“Dengan karomah yang dimiliki, dalam sekejap beliau bisa sampai laut dan membantu si nelayan itu,” tambahnya.

Kisah ini disarikan dari laman Laduni.id. Semoga kisah ini membawa keberkahan dan kebermanfaatan, terutama menjadi semakin meningkatkan ketakwaan kepada Allah, mencintai Rasulullah SAW dan penerusnya, termasuk para wali Allah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya