Penderita ISPA Kota Depok Capai 8.698 Kasus, Setengahnya Ditemukan pada Balita

Kepala Dinas Kota Depok Mary Liziawati memantau penderita ISPA di sejumlah fasilitas kesehatan Kota Depok. Hasilnya, terdapat peningkatan namun belum mengkhawatirkan.

oleh Dicky Agung Prihanto diperbarui 01 Sep 2023, 15:30 WIB
Kepala Dinas Kesehatan Depok Mary Liziawati menjelaskan terkait pasien ISPA di Kota Depok. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Kesehatan (Dinkes) Depok mencatat jumlah penderita Inspeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) selama Agustus. Tercatat 8.698 kasus ISPA ditemukan dan paling banyak diderita balita.

Kepala Dinas Kota Depok Mary Liziawati mengatakan, pihaknya memantau penderita ISPA di sejumlah fasilitas kesehatan Kota Depok. Hasilnya, terdapat peningkatan pasien ISPA namun belum mengkhawatirkan.

"Ya walaupun ada peningkatan jumlah kasus, tetapi ini kan kasus yang kita anggap ringan, kalau kasus berat pasti akan kita koordinasikan, kita pantau secara berkala dan secara ketat," ujar Mary kepada Liputan6.com, Jumat (1/9/2023).

Mary menjelaskan, jumlah penderita ISPA di Kota Depok selama Agustus 8.698 kasus. Berdasarkan data tersebut paling banyak ditemukan pada anak di bawah umur.

"Pneumonia (gejala radang paru-paru akibat infeksi) pada balita dari 0 sampai 5 tahun itu 182 kasus. Nah pneumonia beratnya 0 ya, jadi tidak ada yang dirujuk," jelas dia.

Dinas Kesehatan Kota Depok menemukan kasus ISPA bukan pneumonia pada balita 4.969 kasus. Untuk non pneumonia pada usia lebih dari 5 tahun mencapai 3.480 kasus.

"Sedangkan yang pneumonia lebih dari 5 tahun itu ada 67 kasus, jadi total keseluruhannya mencapai 8.698 kasus," tegas Mary.

Mary mengungkapkan, peningkatan pasien ISPA telah terlihat dari Juli hingga Agustus. Namun apabila dibandingkan dari Januari lalu, kasus tersebut dinilai bervariasi dan belum dapat memastikan dampak dari polusi udara.

"Agustus yang ada peningkatan dari Juli, ada 4.000 dan 5.000, ada pernah 6.000 kasus juga pada Maret, jadi bervariasi,” ungkap Mary.


Pemberian Vitamin untuk Antisipasi ISPA

Wali Kota Depok Mohammad Idris. (Liputan6.com/Dicky Agung Prihanto)

Dinas Kesehatan Kota Depok menilai, kasus peningkatan dari Juli hingga Agustus mencapai 60 persen. Menurut dia, penyebab kasus ISPA dapat ditimbulkan dari infeksi virus, infeksi bakteri, dan Alergi.

"Tapi yang jelas kita akan pantau kasus ini, kita pantau secara ketat," terang Mary.

Walaupun kasus ISPA meningkat di Kota Depok, lanjut Mary, kualitas udara di Kota Depok terpantau masih aman. Hal itu berdasarkan laporan Kementerian Lingkungan Hidup maupun Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan (DLHK).

"Sejauh ini kita sesuai yang dilaporkan dari KLH dan yang juga diukur oleh DLHK, saat ini udara Depok kualitasnya antara sedang dan baik. Jadi sampai saat ini masih aman lah.” Tutur Mary.

Sementara, Wali Kota Depok Mohammad Idris telah meminta Dinas Kesehatan Kota Depok melakukan upaya peningkatan daya tahan tubuh masyarakat, pada populasi beresiko tinggi melalui pemberian vitamin. Dinkes melakukan pencatatan dan pelaporan terpadu terkait penyakit yang disebabkan kualitas udara yang buruk.

"Dinkes mencatat pneumonia maupun ISPA dan resiko kambuh bagi penderita asma," ujar dia.

Idris meminta hal tersebut perlu dilakukan antisipasi Dinas Kesehatan Kota Depok untuk mencegah kasus berpotensi kejadian luar biasa. Dinas Kesehatan Kota Depok kembali memasifkan gerakan masyarakat hidup bersih dan sehat.

"Melakukan sosialisasi PHBS dan penggunaan masker pada saat kualitas udara buruk," pungkas Idris.

Infografis Manfaat Berjalan Kaki Bagi Kesehatan. Source: Kementerian Kesehatan Republik Indonesia

Tag Terkait

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya