Liputan6.com, Jakarta - Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengaku bersyukur telah ditinggalkan Anies Baswedan dan Partai Nasdem dalam kontestasi Pilpres 2024 jauh sebelum pendaftaran di Komisi Pemilihan Umum (KPU).
"Saya bersyukur pada Allah, Tuhan kita ditelikung dan ditinggalkan seperti sekarang, bayangkan kalau ditelikung di tinggalkannya satu dua hari sebelum batas pendaftaran ke KPU. Bayangkan seperti apa. Kita diselamatkan oleh Allah," kata SBY dalam konferensi persnya, Jumat, (1/9/2023).
Advertisement
SBY juga mengaku sudah kontemplasi bahwa atas kejadian ini justru telah menyelamatkan Demokrat sehingga tak memberikan dukungan kepada orang yang tak amanah dan tidak jujur seperti Anies Baswedan.
"Kita tidak diizinkan oleh Allah untuk mendukung seseorang dan bermitra dengan mereka yang tidak jujur, tidak amanah, tidak bisa dipercaya dan mengingkari," ujar SBY.
Ia pun meminta para kader Demokrat untuk mengambil hikmah atas peristiwa ini.
"Kita ambil hikmahnya, kita dibebaskan dari dosa yang mungkin kita bersama-sama dengan mereka dan memimpin bangsa Indonesia," kata dia.
Demokrat Yakin Pertemuan Diam-Diam Surya Paloh dan Cak Imin Tak Hanya Sekali
Kepala BPOKK Partai Demokrat Herman Khaeron mengungkap bahwa partainya mendapat informasi telah terjadi pertemuan diam-diam antara Surya Paloh dan Muhaimin Iskandar atau Cak Imin di Nasdem Tower pada 29 Agustus 2023.
"Kami mendapat informasi tanggal 29 di NasDem tower (pertemuan Surya Paloh-Cak Imin)," kata Herman kepada wartawan, Jumat (1/9/2023).
Dalam pertemuan Paloh dan Cak Imin, keduanya mempersiapkan draft koalisi capres-cawapres.
"Ya termasuk mempersiapkan draft koalisi dan capres-cawapres, kami detail lah punya informasi," ujarnya.
Satu hari setelah pertemuan tersebut, kemudian Partai Demokrat mendapat kabar jika Anies Baswedan resmi berpasangan dengan Cak Imin.
"Tanggal 29 Agustus kami dapat informasi, tanggal 30 Pak Sudirman Said menyampaikan kepada putusan tim 8 kami kemudian tanggal 31 kami rapat," ucapnya.
"Dan kemudian kemarin jam 7 malam sekjen Teuku Riefky Harsya berkomunikasi dengan capres Anies untuk memastikan bahwa benar atau tidak informasi ini dan ya dibenarkan oleh Anies Baswedan," sambungnya.
Menurutnya, pertemuan antara keduanya elite partai tersebut bukan lah kali pertama dilakukannya. Karena, dirinya menyakini tidak hanya satu kali pertemuan untuk menyatukan dua partai.
"Saya meyakini ya ini bukan pertemuan kedua atau ketiga, mungkin ada pertemuan-pertemuan yang lain yang kita tidak tahu, yang kami tidak tahu. Kan tidak mungkin satu dua kali bertemu langsung klop gitu, pasti ada pertemuan-pertemuan yang memang di luar pertemuan-pertemuan kami," ungkapnya.
"Seperti orang lah sudah mau nikah nyiapin panggung, sudah ada janur tiba-tiba kok nikahnya sama orang lain tanpa memberitahu dan sebagainya, gimana perasaan kita ya toh," sambungnya.
Advertisement