Liputan6.com, Jakarta - PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) mengumumkan kinerja paruh pertama tahun ini yang berakhir pada 30 Juni 2023. Pada periode tersebut, produsen air minum dalam kemasan (AMDK) dengan merek dagang Cleo itu membukukan kenaikan kinerja baik dari sisi penjualan maupun laba.
Melansir laporan keuangan perseroan dalam keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (1/9/2023), penjualan perseroan pada semester I 2023 tercatat sebesar Rp 752,34 miliar. Raihan itu naik 14,85 persen dibandingkan penjualan pada semester I tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 655,06 miliar.
Advertisement
Bersamaan dengan itu, beban pokok penjualan naik menjadi Rp 446,52 miliar dari Rp 392,41 miliar pada semester I 2022. Sehingga perseroan memperoleh laba bruto Rp 305,82 miliar, masih mengalami kenaikan 16,44 persen dibandingkan semester I tahun lalu yang sebesar Rp 262,65 miliar.
Pada periode ini, perseroan membukukan beban penjualan sebesar Rp 89,13 miliar, beban umum dan administrasi Rp 45,98 miliar, beban keuangan Rp 7,51 miliar, dan beban lain-lain Rp 3,51 miliar. Setelah dikurangi pajak final dan pajak penghasilan, perseroan membukukan laba periode berjalan sebesar Rp 126,08 miliar pada semester I 2023.
Laba itu naik 23,17 persen dibandingkan laba periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 102,37 miliar. Aset perseroan sampai dengan 30 Juni 2023 tercatat sebesar Rp 1,84 triliun, naik dibandingkan posisi akhir tahun lalu yang tercatat sebesar Rp 1,69 triliun.
Liabilitas turut naik menjadi Rp 546,84 miliar dari sebelumnya Rp 508,37 miliar. Namun, bersamaan dengan itu, ekuitas sampai dengan 30 Juni 2023 naik menjadi Rp 1,29 triliun dari Rp 1,19 triliun per Desember 2022.
Produsen Air Minum Kemasan Cleo Kantongi Pinjaman Rp 300 Miliar dari BNI
Sebelumnya, PT Sariguna Primatirta Tbk (CLEO) berhasil mengantongi alternatif pembiayaan berupa fasilitas kredit sebesar Rp 300 miliar dari PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk (BBNI).
Dari fasilitas kredit BNI tersebut, sebesar Rp 100 miliar akan digunakan untuk memperkuat modal kerja, dan selebihnya sebesar Rp 200 miliar berbentuk pinjaman berjangka akan digunakan untuk membiayai kegiatan ekspansi.
Perseroan akan mengalokasikan modal tersebut untuk keperluan ekspansi. Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksi, tahun ini Perseroan sedang membangun dua pabrik baru di Lampung dan Manado.
Penambahan dua pabrik baru tersebut akan meningkatkan kapasitas produksi sekitar 5 persen dari total kapasitas yang sekarang yaitu sekitar 5,5 miliar liter per tahun.
"Selain agresif melakukan pembangunan pabrik baru, CLEO juga meningkatkan kapasitas produksi menambah investasi mesin mesin otomatis dan telah memperluas 5 pabrik existing yaitu di Banjarmasin, Citeureup, Bojonegoro, Makassar, dan Kendari," kata Direktur Utama PT Sariguna Primatirta Tbk, Melisa Patricia dalam keterangan resmi, Kamis (6/7/2023).
Advertisement
Kembangkan Jaringan Distribusi
Sementara untuk memperkuat layanan kepada pelanggan dan memperluas cakupan pasar sekaligus menekan biaya pengiriman, Perseroan juga secara agresif memperluas titik penjualan dan mengembangkan jaringan distribusi di seluruh Indonesia, terutama wilayah Sumatera dan Indonesia bagian Timur.
Adapun untuk depo air minum, dari posisi awal tahun yang tercatat telah memiliki 290 depo, Perseroan akan meningkatkan menjadi sekitar 350 depo.
“Kami akan terus berusaha menambah omset, sehingga target pertumbuhan penjualan double digit tahun ini bisa tercapai. Oleh karena itu, Perseroan terus melakukan ekspansi secara agresif dengan tetap memperhatikan risk management,” imbuh Melisa.
Selain berbagai upaya pengembangan bisnis secara organik tersebut, CLEO juga terus membuka kemungkinan untuk mengembangkan bisnis secara anorganik melalui akuisisi perusahaan produsen air minum dalam kemasan (AMDK) atau pun perusahaan yang berada dalam lingkup supply chain di industri tersebut.