Sah! Partai Demokrat Cabut Dukungan untuk Anies dan Keluar dari Koalisi Perubahan

Partai Demokrat resmi mencabut dukungan untuk bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

oleh Muhammad Radityo Priyasmoro diperbarui 01 Sep 2023, 19:27 WIB
Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono atau AHY (kiri) bersama Anies Baswedan menunjukkan isyarat kepada awak media usai menggelar rapat terbatas di DPP Partai Demokrat, Jakarta, Kamis (2/3/2023). Dalam rapat terbatas tersebut membahas bahwa Partai Demokrat telah resmi memberikan dukungan kepada Anies Baswedan untuk maju sebagai calon presiden pada Pemilihan Presiden 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Partai Demokrat resmi mencabut dukungan untuk bakal calon presiden (bacapres) dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan.

Hal itu diputuskan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat sore (1/9/2023).

"Pertama, Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat konferensi pers.

Selain mencabut dukungan untuk Anies Baswedan, Partai Demokrat juga resmi keluar dari Koalisi Perubahan yang telah dibangun bersama Partai NasDem dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS).

"Kedua, Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan karena terjadi pengingkatan kesepakatan yang dibangun selama ini," kata Andi Mallarangeng.

 

Dikhianati Anies dan Surya Paloh

Anies Baswedan dipastikan akan menggandeng Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin menjadi cawapres.

Kabar itu sebelumnya dibenarkan Sekjen Partai Demokrat Teuku Riefky Harsya. Informasi itu didapat langsung dari tim Anies Baswedan, Sudirman Said.

Bahkan, kata Riefky, mereka telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB. Menurut Harsya, Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh mengambil keputusan sepihak.

"Kemarin, 30 Agustus 2023, kami mendapatkan informasi dari Sudirman Said, mewakili capres Anies Baswedan, bahwa Anies telah menyetujui kerja sama politik Partai Nasdem dan PKB, untuk mengusung pasangan Anies Baswedan dan Muhaimin Iskandar. Persetujuan in dilakukan secara sepihak atas inisiatif Ketum Nasdem, Surya Paloh," kata Riefky dalam keterangannya, Kamis (31/8/2023).

Riefky menyebut Demokrat juga telah mengonfirmasi kabar tersebut kepada Anies Baswedan.

"Hari ini, kami melakukan konfirmasi berita tersebut kepada Anies Baswedan. la mengonfirmasi bahwa berita tersebut adalah benar. Demokrat "dipaksa" menerima keputusan itu (fait accompli)," ujar Riefky.

Saat ini, Demokrat akan segera menggelar rapat Majelis Tinggi untuk mengambil keputusan selanjutnya terkait nasib Koalisi Perubahan.

"Menyikapi hal itu, Partai Demokrat akan melakukan rapat Majelis Tinggi Partai untuk mengambil keputusan selanjutnya. Sesuai dengan AD/ART Partai Demokrat tahun 2020, kewenangan penentuan koalisi dan capres/cawapres ditentukan oleh Majelis Tinggi Partai," kata Riefky.

 


Dikhianati Anies, SBY Sebut Kena Prank Musang Berbulu Domba

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak kader partai berlambang mercy itu untuk menenangkan hati dan pikiran usai merasa ditelikung oleh bakal capres Anies Baswedan dan mitra koalisinya. (Youtube Partai Demokrat)

Ketua Majelis Tinggi Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) memahami perasaan kader Partai Demokrat yang emosi karena pengkhianatan yang dilakukan bakal capres Anies Baswedan dan mitra koalisinya. SBY pun mengaku menerima ribuan pesan dari kader dan non kader Demokrat.

"Dari ribuan pesan, ada 2 pesan yang menarik bagi saya. Kata katanya, aku tahu politik banyak akalnya tapi buruk banget ini, korbannya AHY dan Demokrat. Ada lagi komentar Demokrat kena prank dari musang berbulu domba," kata SBY dalam keterangan pers melalui Youtube Partai Demokrat, Jumat (1/9/2023).

SBY mengatakan, peribahasa ini artinya adalah di depan baik, manis, lembut dan penuh persahabatan, tapi di balik itu kalau satu pihak lemah dan lengah maka akan dicaplok dan dimakan sampai habis.

"Peribahasa musang bukan orang. Mungkin tafsirnya kita ditelikung seperti peribahasa ini," kata dia.

SBY juga menerangkan, pada 25 Agustus 2023 lalu, Anies Baswedan datang berkunjung di Cikeas. Dia duduk didampingi tim 8.

Anies menyampaikan kepadanya dan didengar semua yang hadir di Cikeas bahwa awal September ini akan mendeklarasikan koalisi dalam kapasitasnya sebagai capres, berikut capres dan capwares yang telah selesai diputuskan.

Namun yang terjadi, lanjut SBY, tiba-tiba ada keputusan Anies akan berduet dengan Ketua Umum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin.

"Saya ini orang tua, beberapa kali Pak Anies datang ke sini. Dengan semangat luar biasa, kata kata luar biasa baik sekali. Di Malang dan Pacitan. Dan kejadian seperti tidak ada satu kata pun yang disampaikan kepada saya dan tentu kepada Ketum. Saya sebagai orangtua, kok jadi begini," tandas SBY.

 

Reporter: Alma Fikhasari

Sumber: Merdeka.com

Infografis Mahfud Md Minta Tiket Capres Anies Baswedan Dijaga. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya