Liputan6.com, Pemalang - Bahaya kebakaran hutan dan lahan (karhutla) bikin risau petani di Bantarbolang, Pemalang, Jawa Tengah. Risiko kebakaran dipicu kebiasaan petani membakar limbah pertanian di area perkebuman di sekitar hutan Cagar Alam.
Mereka lantas mengadukannya dalam Jumat Curhat yang digelar Polsek Bantarbolang, Pemalang, Jumat (1/9/2023).
"Kami sering menemukan adanya petani yang membakar sisa hasil pertanian untuk membuka lahan, mohon bantuannya ada antisipasi dari petugas agar api tidak meluas hingga menyebabkan terjadinya kebakaran hutan dan lahan," kata Wage, salah satu warga yang tergabung dalam komunitas masyarakat peduli Api (MPA).
Baca Juga
Advertisement
Menanggapi informasi tersebut, Kapolres Pemalang AKBP Yovan Fatika Handhiska Aprilaya melalui Kapolsek Bantarbolang AKP Trino Winarno mengatakan Satgas Karhutla yang bertugas untuk mengantisipasi kebakaran hutan dan lahan telah disiagakan di Kecamatan Bantarbolang. Satgas terdiri dari unsur TNI-Polri, BKSDA, Perhutani dan Pemerintah Kecamatan Bantarbolang.
“Kami akan langsung menindaklanjuti informasi tersebut, dengan melaksanakan patroli bersama, usai kegiatan Jumat Curhat," katanya.
Dalam kegiatan patroli, petugas gabungan yang tergabung dalam Satgas Karhutla menyisir area perkebunan di sekitar hutan lindung dan kawasan Cagar Alam, Desa Kebon Gede dan Desa Peguyangan Kecamatan Bantarbolang.
“Kebetulan tadi, ada dua orang warga yang kedapatan membakar sisa hasil pertanian,” kata Kapolsek Bantarbolang.
“Sesaat itu juga, kami dari Satgas Karhutla langsung bergerak untuk memadamkan api, agar api tidak meluas,” imbuh Kapolsek Bantarbolang.
Simak Video Pilihan Ini:
Siaga 24 Jam
Kapolsek Bantarbolang mengatakan, Satgas Karhutla di Kecamatan Bantarbolang disiagakan selama 1x24 Jam.
“Dari masing-masing instansi terdapat jadwal piket, agar penanganan kebakaran hutan dan lahan dapat ditangani dengan cepat,” kata Kapolsek Bantarbolang.
Selain patroli bersama, Kapolsek Bantarbolang mengatakan, upaya pencegahan yang dilakukan diantaranya dengan memberikan pembinaan secara rutin kepada warga, terutama para petani agar tidak membakar sampah atau jerami.
“Kami juga memasang banner, untuk mengimbau warga agar tidak membuang putung rokok dan jerami di dekat lahan maupun hutan,” kata Kapolsek Bantarbolang.
Endi Suryo, perwakilan dari BKSDA mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan instansi terkait untuk mencegah kebakaran lahan dan hutan di area Cagar Alam.
“Tahun ini belum ada kejadian hot spot di Kabupaten Pemalang, hanya lantai hutan yang terbakar, dan itu disebabkan faktor manusia, karena kebiasaan masyarakat sekitar yang membuka lahan dengan dibakar, ” kata Endi.
Advertisement