Liputan6.com, Jakarta - Toyota New Agya yang menjadi amunisi baru tim balap Toyota Gazoo Racing Indonesia di ajang balap slalom, masih terus di-development oleh tim engineer.
Menyambut putaran kelima Kejurnas Slalom yang berlangsung di Purwokerto, Jawa Tengah, tim balap pabrikan yang kini dinahkodai oleh Dimitri Fitra Ditama, masih mengumpulkan data terkait development lebih lanjut dari mobil balap baru tersebut.
Advertisement
Hal tersebut juga senada dengan yang disampaikan oleh Anjasara Wahyu, salah satu peslalom andalan TGRI. Dalam keterangannya, peslalom berkacamata ini menjelaskan bahwa pihaknya masih terus meracik settingan yang pas.
"Saat ini kita masih meracik set up yang pas. Kalau misalkan dilihat dari beberapa kali latihan, kita sudah menemukan item-item mobil yang semakin berkembang. Hal ini terlihat dari beberapa aspek, di antaranya adalah catatan waktu, penguasaan mobil, terus handling mobil dan troubleshooting. Bukti dari progres tersebut terlihat saat balapan di Bekasi kita keluar dr 30 besar, dan di Cianjur masuk 15 besar," jelas Anjasara Wahyu, peslalom yang tahun 2022 meraih gelar Juara Nasional.
Adapun set up yang tengah difokuskan adalah menyelaraskan sektor kaki-kaki dan mesin yang berjalan beriringan agar performa mobil ini semakin optimal.
"Mesin ini punya potensi untuk juara slalom. Dari karakter mesin, memang mobil ini esensinya perkotaan banget di mana tenaganya dan putaran bawahnya melimpah ini yg dibutuhkan untuk slalom," tambahnya.
Semua proses development tersebut ditujukan agar New Toyota Agya yang diturunkan ini dapat bersaing secara maksimal dengan beberapa rival yang menggunakan mobil berkapasitas mesin 1.500 cc.
"Kita tidak hanya bertarung dengan mobil-mobil 1.200, tapi yang perlu diingat juga adalah di slalom ini kita juga bersaing dengan mobil yang menggunakan mesin 1.500 cc," pungkas Anjasara Wahyu.
Proses Development Baru Mencapai 40 Persen
Bicara terkait proses yang telah dijalani, Anjasara Wahyu, membeberkan bahwa saat ini proses terhadap pengembangan mobil balap tersebut telah mencapai 40 persen.
Adapun sektor yang terus dikembangkan adalah membuat mobil yang sudah terlalu nyaman bisa memberikan performa yang lebih ciamik.
Proses sudah 40 peesen, dan msh ada 60 persen lagi. Hal menariknya adalah untuk Agya baru ternyata style mengendarai yang berubah, karena mobilnya terlalu nyaman, di mana kenyamanan ini kan jauh dari performance. Dan di slalom sendiri, mobil ini ada potensi yang sangat baik tapi haris terus digali lagi," tandasnya.
Advertisement