Liputan6.com, Jakarta - Menjaga kebugaran dan kesehatan tubuh dapat ditempuh dengan beragam cara. Terlebih saat ini masyarakat dihadapkan dengan berbagai opsi yang ditawarkan, tidak terkecuali mengikuti kelas olahraga.
CrossFit Coach Oka Tripambudi menjelaskan pandemi Covid-19 sempat mengubah pola berolahraga masyarakat, dari offline beralih ke kelas online. Ketika memasuki era endemi, dari banyak kelas privat kini berubah menjadi pusat kebugaran perlahan kembali ramai.
Advertisement
"Sekarang trennya kelas bootcamp, misalnya yang ada di Senayan dan Kemang untuk Pound Fit, hype banget komunitasnya. Strong Nation, Strong by Zumba dan yoga tetap ramai, CrossFit berkembang banyak banget," kata Oka saat dihubungi Liputan6.com pada Selasa, 29 Agustus 2023.
Pria yang juga seorang personal trainer ini menjelaskan bahwa opsi olahraga secara offline kini lebih banyak diambil karena kondisi sudah jauh membaik. Sedangkan permintaan kelas online, dikatakan Oka, tetap masih ada, tetapi tidak sebesar ketika pandemi masih melanda.
Maraknya masyarakat memilih kelas olahraga dan ikut workout secara langsung dipicu oleh beberapa hal. "Selain olahraga butuh suasana yang menyenangkan, komunitas itu perlu dan olahraga jadi seru banget," tambahnya.
Terlepas dari kelas olahraga, Oka menerangkan bahwa tren olahraga kini kembali ke olahraga lari. Hal tersebut ditunjukkan dengan banyaknya pencinta lari yang semangat olahraga di luar ruangan hingga mengikuti lomba lari di berbagai wilayah di Indonesia, bahkan dunia.
CrossFit
Minat masyarakat pada olahraga juga tertuju pada CrossFit, sebuah brand kebugaran dari Amerika Serikat. Oka mengatakan bahwa program ini berfokus pada strength and positioning.
"Olahraganya itu antara weightlifting dan cardio, tujuannya adalah untuk meningkatkan kapasitas sebagai manusia untuk lebih baik, misalnya lebih cepat dan kuat," ungkapnya.
Ia menyebut bahwa dalam olahraga ini diajari pula dasar-dasar gerakan sehari-hari. "Cara berlari melompat, melempar, dan goal-nya memang pada kehidupan sehari-hari. Durasi latihannya juga bervariasi antara 30 menit sampai 1 jam dilihat dari kemampuan kliennya," tambah Oka.
CrossFit tetap dimulai dengan pemanasan kemudian cooling down. Kata Oka, ada deretan teknik yang diajarkan saat kelas, seperti weightlifting gymastic.
"Lebih banyak belajar dari workout, workout-nya hanya 15--20 menit dari durasi 1 jam, sisanya belajar teknik," tuturnya.
Ia mengatakan bahwa memiliki klien berusia 7--64 tahun yang dilatihnya langsung di garasi rumahnya. Oka menyebut biaya per sesi CrossFit di kelasnya dibanderol Rp300 ribu.
Advertisement
Olahraga Memperbaiki Suasana Hati
Sebelum memulai kelas, penting untuk memasuki tahap perkenalan dan melihat karakter klien. "Pertama aku lihat karakter klien dan menganalisa bagaimana mereka bergerak, ada asesmen diawal untuk melihat ada di level mana," ungkap Oka.
Di sisi lain, ia turut menjelaskan beberapa alasan pentingnya berolahraga dengan arahan dari personal trainer. "Benefitnya ada program, itu yang sudah pasti. Jadi klien tahu harus ngapain di awalnya. Risiko cedera klien jadi lebih kecil karena diawasi , dan potensi keberhasilan lebih tinggi daripada latihan sendiri," terangnya.
Sementara, Head of Marketing Fit Hub Diza Anindita mengatakan beberapa kelas olahraga yang populer di Fit Hub saat ini, mulai dari Zumba, Body Combat, yoga, Pound Fit, dan dance. Ia menyebut kini trennya lebih kepada masyarakat berolahraga untuk memperbaiki suasana hati.
"Orang sudah capek kerja ingin datang (ke gym), merasa happy jadi yang gerakannya lebih dynamic," katanya beberapa waktu lalu.
Ia menerangkan member perempuan disebut sebagai kelompok yang mendominasi kelas kebugaran tersebut. Sedangkan, member pria lebih condong mengambil kelas strength, termasuk core.
Goal Berolahraga
Salah seorang member gym, Windasari, memilih mengambil kelas Strengthfit pada 2021 ketika memasuki usia 30 tahun. Bukan tanpa alasan dirinya memilih kelas tersebut dua tahun lalu.
"Lebih fokus ke gym untuk menambah massa otot dan melatih kekuatan tulang. Seminggu sekali mengikuti kelas cardio, agar jantung pun terlatih," kata Winda kepada Liputan6.com, Sabtu (2/9/2023).
Perempuan yang juga seorang pengusaha ini menjelaskan bahwa ia mengikuti olahraga ini karena kebutuhan tubuh. "Yang mengharuskan berat badan ideal sehingga terhindar dari penyakit-penyakit yang berhubungan dengan kelainan hormonal," ungkapnya.
Mengambil kelas olahraga, dikatakannya, bukan karena ikut-ikutan tren. "Tidak karena tren, karena semua orang akhirnya harus berolahraga," tambahnya.
Winda berlatih 60 menit sehari sebanyak lima kali dalam seminggu. Manfaat selama dua tahun ikut kelas juga telah banyak dirasakannya.
"Sampai dua tahun ini goal yang saya rasakan banyak, badan terasa lebih fit dan mempermudah kegiatan sehari-hari, tidak mudah lelah dan berat badan saya yang dulu underweight perlahan membaik. Tahun pertama saya naik 5 kg dan selanjutnya sampai sekarang total naik 8 kg," terangnya.
Ada tiga caranya untuk menjaga kebugaran, yakni latihan, makanan, dan istirahat. "Jika semua seimbang, komposisi berat ideal, kita akan merasakan badan yang sehat dan bugar," tutupnya.
Advertisement