Liputan6.com, Jakarta - Setiap hubungan pasti pernah dilanda masalah. Ketika pasangan meminta maaf karena telah mengacau, bagaimana cara Anda menghadapinya sangat penting. Untuk menjaga hubungan agar tetap langgeng, memaafkan menjadi aspek yang krusial.
"Tanpa itu, kita membiarkan luka membusuk, dan ini mirip seperti racun yang bekerja lambat," ucap pakar hubungan Dr. Daryl Johnson. "Meski sudah bertahun-tahun, Anda tidak tahu alasan kenapa begitu kesal dengan orang tersebut."
Advertisement
Dengan mengatasi masalah secara langsung alih-alih menghindari dan sekadar berusaha melupakannya, Anda memastikan pasangan menyadari bagaimana dan mengapa ia membuat Anda kesal.
Ini meminimalisir kemungkinan masalah terulang kembali di masa depan. Sebaliknya, memendam amarah atau rasa kesal terhadap pasangan akan menggiring Anda ke perpisahan.
Ketika Anda melepaskan emosi tersebut, Anda membebaskan diri secara emosional dan mental. Ini memberikan ruang bagi hubungan untuk terus tumbuh, agar tidak terjebak dalam momen sulit.
"Memaafkan membantu kita melepaskan ego dan menjadi lebih rentan," ujar Johnson. "Dengan begitu, kita dapat melihat orang lain dengan penuh belas kasih dan empati alih-alih frustrasi dan sakit hati."
Memaafkan juga membuat Anda tumbuh menjadi pribadi yang lebih baik. "Hubungan adalah jalan dua arah," tambah Johnson. "Jika ada masalah, Anda tidak bisa selalu menuding orang lain. Anda perlu mengarahkan jari ke diri sendiri dan melihat apa yang terjadi."
Mungkin saja pasangan berbohong atau mencoba menyembunyikan sesuatu dari Anda karena ia merasa diremehkan setiap kali berbicara tentang hal-hal yang disukainya itu.
Jika Anda mampu memahami apa konsekuensi dari kata-kata dan tindakan yang Anda sampaikan dan lakukan, Anda dapat menghindari perburukan masalah dengan menjaga sikap dan memaafkan pasangan.
Cara Memaafkan Pasangan
Berikut beberapa hal yang perlu Anda lakukan untuk memudahkan menerima permintaan maaf pasangan menurut situs Brides:
1. Lakukan Diskusi Terbuka tentang Apa yang Terjadi
Komunikasi yang jujur adalah kuncinya. Memahami cakupan penuh dari apa yang terjadi dan mengapa itu terjadi adalah langkah pertama yang penting untuk memperbaiki keharmonisan hubungan.
Jika pasangan Anda berselingkuh, dorong ia untuk mengatakan hal apa yang tidak bisa ia dapatkan dari hubungan Anda berdua sehingga memilih untuk mencarinya di tempat lain. Jika ia mengeluhkan soal Anda di belakang, tanyakan mengapa ia tidak merasa nyaman menjelaskannya secara langsung dengan Anda.
Belas kasih juga diperlukan. Anda telah terluka, dan terkadang, Anda merasa membalas perbuatannya bukanlah hal yang salah. Namun, sebenarnya, balas dendam hanya akan membuat Anda berdua semakin sakit.
Sebaliknya, jika Anda percaya bahwa ada alasan yang bisa dimengerti di balik kelakuannya, akan lebih mudah untuk mencari tahu akar masalahnya.
Advertisement
2. Tempatkan Diri Anda di Posisi Pasangan
Ini bukan Anda versus pasangan, melainkan Anda dan pasangan versus masalah. Meski sulit untuk menerapkan pola pikir ini saat Anda tahu pasangan telah berbohong, menempatkan Anda di posisi pasangan akan memudahkan Anda berdua untuk menyelesaikan masalah bersama.
Ketika dua belah pihak berjalan menuju tujuan akhir yang sama, Anda akan merasa lebih didukung dan lebih cenderung percaya bahwa hubungan itu layak diselamatkan.
3. Pahami Arti Memaafkan yang Sebenarnya
"Memaafkan berarti mampu bergerak maju dalam suatu hubungan, tanpa merasa terjebak dalam kebencian atau ingin menghukum pasangan Anda dengan cara-cara sederhana," kata Johnson.
Ini berarti mereset kembali pandangan Anda terhadap pasangan, melupakan persepsi bahwa 'ia adalah seorang yang susah diatur' atau 'ia tidak dapat dipercaya'.
"Jika Anda mampu melihat hal-hal dengan pola pikir baru, maka Anda tidak akan membiarkan persepsi lama tentang seseorang memengaruhi interaksi di masa depan," jelas Johnson.
4. Luangkan Waktu Sendiri
Ketika hubungan dihantam suatu masalah, Anda mungkin sempat berpikir untuk kabur dengan mengakhiri hubungan tersebut. "Ini berbahaya karena tidak ada solusi apapun yang dilakukan," tegas Johnson.
Sebaliknya, Johnson menyarankan untuk mencari bantuan konselor hubungan untuk membantu Anda menavigasi percakapan yang terasa mustahil dilakukan.
5. Tetapkan Parameter Baru
Setelah pasangan melakukan kesalahan, Anda mungkin perlu menata kembali aturan dan batasan dalam hubungan. Misalnya, jika pasangan ketahuan berselingkuh, meminta akses ke telepon, email, dan akun media sosialnya mungkin merupakan cara yang diperlukan untuk membantu Anda membangun kembali kepercayaan.
Jika pasangan tiba-tiba membeli sesuatu yang mahal dari uang tabungan bersama, Anda bisa meminta untuk mengambil alih kendali atas rekening bank bersama, atau menyarankan untuk mengatakannya terlebih dahulu jika ingin membeli sesuatu yang melebihi harga tertentu.
Membangun kembali kepercayaan sebagian besar terjadi melalui tindakan, bukan kata-kata. Dengan mendefinisikan ulang batasan dengan cara yang dapat membiarkan hubungan Anda bergerak melewati masalah dan memulai babak baru, akan lebih mudah bagi Anda untuk bisa memaafkan.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement