Perilaku Pelancong Berubah Pasca-Pandemi, Ahli Perjalanan Sarankan Rencanakan Perjalanan dari Sekarang

Ahli perjalanan melihat pola pemesanan tiket dan akomodasi untuk perjalanan para konsumen berubah dibandingkan dengan masa pandemi, atau bahkan masa sebelum pandemi.

oleh Farel Gerald diperbarui 05 Sep 2023, 08:02 WIB
Selain melepas lelah, dengan liburan kamu juga bisa mendapatkan inspirasi hidup (Sumber foto: pixabay.com)

Liputan6.com, Jakarta - Hari Buruh pada Mei 2023 sering dianggap sebagai penutup tidak resmi dari musim panas, menandai berakhirnya salah satu periode perjalanan paling sibuk. Namun, para ahli di industri perjalanan menyarankan agar para pelancong mulai merencanakan perjalanan dan memesan tiket liburan tahun depan dari sekarang.

Para pelaku industri, termasuk operator wisata dan penasihat perjalanan, mengamati adanya pergeseran dalam perilaku pemesanan wisatawan, seiring dengan lonjakan permintaan yang belum pernah terjadi di musim sebelumnya. Hal ini adalah refleksi dari dampak pandemi Covid-19 yang memengaruhi konsumen membuat rencana perjalanan mereka.

"Dulu, sebelum pandemi, orang cenderung membooking lebih mendekati tanggal keberangkatan, mereka percaya bahwa akan selalu ada ketersediaan tiket," kata Dino Triantafillou, direktur pelaksana dari tour operator Italia Travel, kepada CNN Travel, dikutip Jumat, 1 September 2023.

"Tapi dengan adanya ketidakseimbangan antara pasokan dan permintaan saat ini, konsumen sekarang harus bergerak lebih cepat. Hal ini berarti mereka perlu memesan setidaknya 6 hingga 12 bulan di muka untuk mendapatkan penawaran terbaik."

Triantafillou, yang perusahaannya fokus pada perjalanan mewah di Italia dan berada di bawah naungan Global Travel Collection UK, menyatakan bahwa musim panas ini menjadi salah satu periode tersibuk mereka. Bahkan, pada awal Juni 2023, mereka harus menghentikan penerimaan pemesanan tambahan untuk bulan itu. Akibatnya, banyak klien merasakan langsung konsekuensi dari menunda pemesanan.

"Kami mengamati perubahan cara berpikir klien kami, dan mereka semakin sadar bahwa perlu memesan lebih awal untuk mendapatkan tanggal dan pengalaman yang mereka harapkan," ujar Triantafillou.


Menyebar di Eropa dan Amerika

Ilustrasi liburan, traveling. (Photo by Eddy Billard on Unsplash)  

Cristiano Cabutti, manajer umum JW Marriott Venice Resort & Spa, telah mengidentifikasi pola para wisatawan semakin mempersiapkan perjalanan mereka di tahun mendatang dengan lebih matang. Menurutnya kepada CNN Travel, resor mewah ini sudah mulai dipesan untuk musim semi 2024.

"Kami terus melihat hasil dari dorongan untuk berwisata yang tertahan serta ide untuk menggantikan waktu yang hilang dengan berkumpul bersama keluarga di luar negeri," ungkap Cabutti.

Namun, Cabutti mengungkapkan bahwa wisatawan juga telah mengambil pelajaran dari dua musim terakhir. Mereka menyadari risiko dari memesan di saat-saat akhir atau saat musim puncak, yang bisa berakibat pada harga tiket pesawat yang melambung, kekurangan akomodasi hotel, serta antrean yang memanjang di destinasi populer.

Pola serupa juga ditemui di Amerika Serikat dengan beberapa perusahaan pariwisata melaporkan kenaikan signifikan dalam pemesanan jauh-jauh hari. Stephanie Bias, salah satu pendiri Camp Aramoni, sebuah resor berkemah mewah yang berada di situs bekas pabrik batu bata bersejarah di Tonica, Illinois, menyebut bahwa banyak tamu telah memesan kunjungan antara satu hingga dua tahun ke depan, dan dalam beberapa kasus, bahkan untuk acara khusus yang lebih jauh lagi.


Jangan Terburu-Buru

Ilustrasi Liburan | unsplash.com/@tronle_sg

Bias, yang juga bertugas sebagai direktur komunikasi mengatakan bahwa ia bahkan memiliki pemesanan untuk pesta lajang yang direncanakan 2,5 tahun nanti.

"Orang-orang yang menunda hingga detik-detik terakhir mungkin akan kehabisan pilihan. Tiket untuk akhir pekan cepat ludes, dan kami melihat lonjakan pemesanan di hari-hari biasa seperti yang belum pernah terjadi sebelumnya. Orang yang mempersiapkan lebih dini memang mendapatkan keuntungan," jelasnya.

Meski kini ada kecenderungan untuk memesan jauh-jauh hari, wisatawan yang ingin memastikan rencana liburan mereka berjalan lancar perlu menyadari bahwa pemesanan di muka memiliki variasinya sendiri. Scott Keyes, pendiri platform perjalanan Going, menyarankan wisatawan untuk tidak terburu-buru membeli tiket segera setelah maskapai membuka jadwal penerbangannya untuk pemesanan.

Walaupun diketahui bahwa tarif tiket di saat-saat akhir biasanya lebih mahal, banyak orang tidak sadar bahwa memesan penerbangan terlalu awal juga bisa kurang menguntungkan. "Sebagian besar maskapai menawarkan tiket hingga 12 bulan ke depan. Namun, tarif yang paling menguntungkan biasanya muncul dalam periode yang kami sebut 'Jendela Goldilocks' - yakni tidak terlalu awal dan tidak terlalu akhir, melainkan di tengah-tengah."

Berdasarkan pengalaman Keyes, waktu terbaik untuk mendapatkan penawaran penerbangan internasional di musim panas biasanya antara empat sampai sepuluh bulan sebelum keberangkatan. Jadi, jika Anda berencana berlibur pada Juni 2024 mendatang, mulailah memeriksa tarif penerbangan di musim gugur (September-Desember) sebelumnya.

 


Banyak Waktu Persiapan

Ilustrasi liburan. (Foto: unsplash.com)

Satu cara untuk memudahkan proses ini adalah dengan mendaftar untuk mendapatkan notifikasi pemantauan harga penerbangan, sebuah layanan gratis yang disediakan oleh banyak platform pemesanan dan pelacakan penerbangan. Layanan ini sangat bermanfaat, khususnya untuk destinasi populer dengan tiket yang cenderung mahal, seperti Eropa dan Asia.

Data terbaru dari Indeks Perjalanan Konsumen Kuartal 3 dari Hopper menunjukkan bahwa tarif ke Asia rata-rata masih 59 perseblebih tinggi dibandingkan sebelum pandemi, dengan peningkatan sekitar USD525 atau setara dengan Rp7.9 juta per tiket.

Dengan merencanakan perjalanan tahun depan, Anda tidak hanya memastikan mendapatkan tujuan, penerbangan, dan penginapan yang diinginkan, tetapi juga memberikan kemudahan tambahan dalam mengatur dan memenuhi persyaratan medis dan dokumen yang dibutuhkan.

Hal penting lainnya, khususnya bagi Anda yang berencana bepergian ke luar negeri, adalah memeriksa masa berlaku paspor, khususnya jika belum menggunakannya sejak pandemi dimulai. Dengan merencanakan perjalanan jauh di depan, Anda juga memiliki lebih banyak kesempatan untuk mempersiapkan hal-hal lain yang mungkin memerlukan waktu, seperti mendapatkan vaksinasi yang diperlukan sesuai dengan destinasi.

Keyes mengatakan, ada kebahagiaan tak tergambarkan yang didapatkan oleh wisatawan saat mengetahui bahwa liburan di beberapa bulan mendatang sudah diatur dan ada dalam rencana mereka.

Infografis Libur Nasional dan Cuti Bersama 2021 (Liputan6.com/Abdillah)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya