Gunung Sumbing Kebakaran, Pendaki Dievakuasi dan Semua Jalur Pendakian Ditutup

Semua jalur pendakian ke Gunung Sumbing ditutup, sehubungan dengan terjadinya kebakaran hutan di sekitar gunung yang berlokasi di Jawa Tengah tersebut.

oleh Dyah Ayu Pamela diperbarui 02 Sep 2023, 14:46 WIB
Tenda pendaki terlihat berada di Pos 2 Gunung Sumbing dengan latar belakang pemandangan Gunung Sindoro saat senja di Wonosobo, Jawa Tengah (3/4). Gunung ini memiliki pemandangan yang indah serta jalur terjal dan ekstrem dari basecamp hingga puncak Rajawali. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Jalur pendakian ke Gunung Sumbing ditutup, setelah terjadinya kebakaran yang terjadi pada Jumat petang, 1 September 2023. Dalam tayangan yang beredar di media sosial, terlihat api terlihat jelas dari wilayah sebagian permukiman Kaliangkrik, Kanjoran, Kabupaten Magelang.

"Malam ini (Jumat) terjadi kebakaran Gunung Sumbing jam sekitar 18.15 wib," tulis akun Mountnesia, dikutip Sabtu (2/9/2023). 

Luasan area Gunung Sumbing yang terbakar diketahui mencapai 3 kecamatan. Ketiga kecamatan tersebut antara lain Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Kepil.

Area yang terjadi kebakaran Gunung Sumbing Masuk Wilayah Kecamatan Kalikajar, Kecamatan Sapuran dan Kecamatan Kepil, Kabupaten Wonosobo. Disebutkan pula, api kebakaran sudah mulai muncul sejak Jumat siang, sekitar pukul 13.00 WIB.

Api kemudian terus meluas, hingga turut terlihat di wilayah Banyumudal, Wonosobo. Petugas kepolisian bersama tim terkait langsung bergerak mengevakuasi pendaki dan melakukan pemadaman. 

Mengutip dari akun Instagram @gunung.sumbing, terdapat surat edaran dari Perhutani dengan nomor 0506/059-1/KDU/2023 perihal penutupan semua jalur pendakian Gunung Sumbing. Perhutani mengimbau masyarakat desa atau warga di sekitaran basecamp yang dekat dari jalur pendakian untuk menutup jalur serta ikut andil dalam upaya pemadaman. 

 

Bagi calon pendaki yang akan mengunjungi Gunung Sumbing, akan dialihkan ke gunung lain dan yang telah mendaki sudah dilakukan upaya penarikan. Warganet menyayangkan terjadinya kebakaran di Gunung Sumbing, mereka berkomentar, "Merinding banget liatnya."

Selain itu ada pula yang berkomentar baru turun dari gunung tersebut. Tapi ada pula yang sedang dalam perjalanan ke Gunung Sumbing, sehingga harus mengalihkan tujuannya.

 


Jadi Pendakian Populer di Jawa Tengah

Bukit Sikunir, Dieng dengan latar Gunung Sindoro dan Sumbing yang memikat. (Foto: Liputan6.com/Muhamad Ridlo)

Gunung Sumbing merupakan salah satu pegunungan berapi di Indonesia yang berada di Jawa Tengah. Keindahan alamnya yang menakjubkan dan pemandangan spektakuler yang ditawarkannya menjadikan gunung ini sebagai tujuan wisata pendakian yang populer.

Dengan ketinggian mencapai 3.371 meter di atas permukaan laut, Gunung Sumbing merupakan salah satu puncak tertinggi di pulau Jawa. Dalam perjalanan menuju puncak Gunung Sumbing, para pendaki akan melewati berbagai jalur pendakian yang menantang namun memikat.

Jalur pendakian yang paling sering digunakan adalah jalur Garung, di mana pendaki Gunung Sumbing akan melewati hutan tropis yang lebat dan pemandangan alam yang memesona. Selain itu, terdapat juga jalur pendakian lainnya seperti jalur di Desa Sembungan, yang menawarkan pengalaman pendakian yang berbeda.

Para pendaki akan disambut dengan pemandangan yang luar biasa. Dari puncak ini, mereka dapat melihat panorama yang menakjubkan dari pegunungan Jawa Tengah, termasuk puncak-puncak gunung lain seperti Gunung Merapi, Gunung Merbabu, dan Gunung Sindoro.


Pemandangan Matahari Terbit Tak Terlupakan

Aktivitas Gunung Prau tetap normal meski Gunung Sindoro dan Sumbing terbakar hebat. (Liputan6.com/Misyadi untuk Muhamad Ridlo)

Mengutip dari kanal Regional Liputan6.com, Sabtu (2/9/2023), pemandangan matahari terbit dan terbenam juga menjadi momen yang tak terlupakan bagi para pendaki. Gunung Sumbing juga memiliki kekayaan flora dan fauna yang menarik.

Di sepanjang perjalanan pendakian, para pendaki akan melewati hutan tropis yang masih alami, di mana mereka dapat melihat berbagai jenis tumbuhan dan satwa langka. Beberapa spesies burung endemik, seperti Elang Jawa dan Cucakrawa Jawa, juga dapat ditemukan di kawasan ini.

Selain pendakian, Gunung Sumbing juga menawarkan kegiatan lain seperti paralayang dan kemping. Dengan kondisi udara yang cukup stabil dan pemandangan yang indah, gunung ini menjadi tempat favorit bagi para pecinta paralayang.

Bagi yang ingin menghabiskan waktu semalam di gunung, terdapat beberapa area camping yang disediakan di sekitar kawasan pendakian. Namun, perlu diingat bahwa pendakian Gunung Sumbing memerlukan persiapan yang baik dan pengetahuan tentang pendakian gunung.

Para pendaki disarankan untuk menggunakan pemandu lokal atau bergabung dengan kelompok pendakian yang berpengalaman. Persiapan fisik yang memadai, peralatan pendakian yang lengkap, dan pengetahuan tentang keselamatan menjadi faktor penting dalam menikmati pendakian ini dengan aman dan nyaman.


Lokasi Wisata dekat Gunung Sumbing

Lawu, Merapi, Merbabu, Sumbing dan Welirang Arjuno kompak berawan unik. (Sumber: Twitter/@merapi_uncover)

Gunung Sumbing adalah destinasi wisata alam yang menakjubkan di Jawa Tengah. Keindahannya yang alami, panorama yang luar biasa, serta pengalaman pendakian yang menantang menjadikannya tempat yang sangat direkomendasikan bagi pecinta alam dan pendaki gunung.

Dengan persiapan yang tepat, Gunung Sumbing akan memberikan pengalaman yang tak terlupakan dan mengesankan bagi siapa saja yang mendaki ke puncaknya. Sementara itu pandemi Covid-19 membuat sederet destinasi wisata alam naik daun.

Tak heran mengingat turis saat ini merasa lebih aman berwisata di tempat terbuka. Salah satu yang naik daun adalah Terasering Sitegong yang tak jauh dari Gunung Sumbing.

Lokasinya berada di Dusun Nampan, Desa Sukomakmur, Kecamatan Kajoran, Kabupaten Magelang, Jawa Tengah. Wisatawan yang datang tidak hanya disajikan pemandangan hijau menawan dari terasering, tetapi juga Gunung Sumbing yang berdiri gagah.

Tempat wisata ini dikenal dengan nama lain Wisata Terasering View Sumbing atau Wisata Alam Sukomakmur. Kawasan ini mulai dibuka sejak 27 September 2020, di atas lahan seluas kurang lebih 20 hektare.

  

Infografis 7 Tips Naik Gunung Minim Sampah. (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya