Liputan6.com, Jakarta - Banyak ahli yang mengatakan bahwa romansa di tempat kerja sebaiknya dihindari karena bisa mengganggu budaya kerja.
Namun, banyak orang yang justru menemukan tambatan hatinya di tempat kerja, bahkan sampai menemukan pendamping hidup atau jodoh.
Advertisement
Setiap orang dalam kehidupannya pasti pernah merasa diabaikan dan dikucilkan.
Baik itu di sekolah atau di kantor, perasaan ini selalu menempatkan kita dalam ruang gelap dalam hidup yang kita jalani.
Dalam skenario tempat kerja, hal ini dikenal sebagai pengucilan di tempat kerja.
Seperti yang dijelaskan Jun Qiu dan rekan-rekannya dari Sekolah Institut Teknologi Nanchang, Jiangxi, Tiongkok bahwa ada hubungan antara romansa di tempat kerja, persepsi pengucilan, dan sabotase pengetahuan oleh rekan kerja.
Dilansir dari Times of India pada Minggu 3 September 2023 studi ini melibatkan hal yang seringkali disebut rumit antara hubungan pribadi dan lingkungan profesional.
Apa itu Pengucilan di Tempat Kerja?
Pengucilan di tempat kerja adalah pengalaman merasa dikucilkan atau diabaikan oleh rekan kerja.
Hal ini mencakup beberapa perilaku, mulai dari petunjuk halus seperti perubahan nada suara atau pandangan hingga pengecualian.
Pengucilan tersebut dapat berdampak buruk pada kesejahteraan emosional dan kinerja seseorang.
Perasaan diasingkan dapat menyebar ke seluruh tempat kerja sehingga menimbulkan kesusahan dan ketidaknyamanan bagi yang mengalaminya.
Penelitiannya tentang Apa?
Untuk menyelidiki hubungan antara romansa di tempat kerja dan pengucilan, para peneliti menggunakan model penelitian multisumber dan jeda waktu.
Dalam studinya, mereka mengumpulkan data dari karyawan di sektor jasa di Pakistan dan melakukan survei selama tiga siklus.
Peserta yang berjumlah 343 orang ditanyai tentang status hubungan mereka. Dari bagaimana pengalaman mereka dikucilkan di tempat kerja, hingga pengalaman menyembunyikan pengetahuan seperti menerima informasi atau dokumen yang salah.
Apa Temuan Terkait Studi Romansa di Tempat Kerja dan Dikucilkan?
Studi ini mengungkap adanya korelasi antara karyawan yang terlibat dalam hubungan romantis di tempat kerja dan persepsi dikucilkan dan disabotase oleh rekan-rekan mereka yang mungkin memandang hubungan tersebut tidak baik.
Hal tersebut menunjukkan bahwa romansa di tempat kerja mempunyai pengaruh terhadap cara rekan kerja memperlakukan satu sama lain, yang berpotensi menimbulkan konsekuensi negatif di tempat kerja.
Apa Keterbatasan Penelitian Ini?
Meski penelitian ini memberikan pelajaran yang berharga, penting untuk mengakui keterbatasannya.
Semua peserta berasal dari sektor jasa di Pakistan, yang bisa menimbulkan potensi bias budaya.
Selain itu, penelitian tersebut tidak merinci berapa banyak dari 343 orang yang saat ini terlibat dalam percintaan di tempat kerja.
Perlu juga ditelusuri apakah persepsi pengucilan meningkat setelah hubungan di tempat kerja berakhir.
Advertisement
Harus Bagaimana Ketika Romansa di Tempat Kerja Sulit Dielak?
Untuk mengatasi tantangan ini, organisasi harus mempertimbangkan penerapan kebijakan percintaan di tempat kerja dan memberikan pelatihan interpersonal bagi karyawan.
Kebijakan ini dapat membantu karyawan membedakan antara perilaku di tempat kerja yang dapat diterima dan tidak dapat diterima, sehingga memastikan lingkungan kerja yang harmonis.
Selain itu, memupuk budaya komunikasi terbuka dan saling pengertian dapat mengurangi dampak negatif percintaan di tempat kerja terhadap produktivitas secara keseluruhan.
Kisah cinta di tempat kerja adalah masalah kompleks yang dapat memengaruhi pengalaman pengucilan karyawan.
Memahami dinamika ini dan menerapkan kebijakan serta pelatihan yang tepat dapat membantu organisasi menciptakan tempat kerja yang suportif dan inklusif.
Sehingga hubungan pribadi dan kesuksesan profesional dapat hidup berdampingan secara harmonis.