PKS Berharap Demokrat Tetap Berada di Koalisi Perubahan dan Dukung Anies

PKS menghormati keputusan Partai Demokrat menarik dukungan terhadap Anies Baswedan sebagai bakal capres 2024 sekaligus keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Namun PKS sejatinya berharap Demokrat tetap berada di KPP dan mendukung Anies.

oleh Liputan6.com diperbarui 02 Sep 2023, 17:11 WIB
Bakal calon presiden dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan, Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh, Ketua Umum Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono, Presiden PKS Ahmad Syaikhu saat mengikuti Apel Siaga Perubahan di GBK, Senayan, Jakarta, Minggu (16/7/2023). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) menghormati keputusan Partai Demokrat yang menarik diri dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Keputusan ini diambil setelah bakal capres KPP, Anies Baswedan memutuskan memilih Ketum PKB Muhaimin Iskandar alias Cak Imin sebagai bakal cawapresnya.

"Kami memahami dan menghormati juga keputusan Partai Demokrat yang keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan, dan mencabut dukungan terhadap pencalonan Bapak Anies Rasyid Baswedan sebagai Bacapres tahun 2024," kata Presiden PKS Ahmad Syaikhu dalam konferensi pers di Kantor DPP PKS, Jakarta Selatan, Sabtu (2/9/2023).

Meski sudah menarik dukungan terhadap Anies, PKS berharap agar partai yang diketuai Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) tersebut tetap berada dalam Koalisi Perubahan.

"Sesungguhnya ya kami masih sangat berharap pada Partai Demokrat, untuk bisa tetap berada dalam Koalisi Perubahan untuk Persatuan, dan mengusung saudara Anies Rasyid Baswedan sebagai Bacapres Republik Indonesia," ujarnya.

Presiden PKS Ahmad Syaikhu menggelar konferensi pers menyikapi situasi politik terkini setelah Partai Demokrat resmi mencabut dukungan terhadap Anies Baswedan dan keluar dari Koalisi Perubahan untuk Persatuan (KPP). Keputusan Demokrat diambil setelah Anies memilih Cak Imin sebagai cawapresnya. (Merdeka.com/Nur Habibie)

Lebih lanjut, Syaikhu pun memohon doa dan dukungan kepada masyarakat agar PKS dapat terus beristikamah berjuang di Pilpres 2024.

"Kami mohon dukungan dari seluruh rakyat Indonesia, juga doa, nasihat dari para Kiyai, alim ulama, para Habaib, dan tokoh masyarakat, agar dapat terus beristiqomah berjuang untuk kebaikan umat, bangsa, agama dan negara," ucap Presiden PKS ini memungkasi.

 


Demokrat Resmi Cabut Dukungan ke Anies dan Keluar dari KPP

DPC Partai Demokrat merasa kecewa dengan melampiaskan menurunkan baliho dan merobek gambar Anies Baswedan bersama Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), Jalan Tole Iskandar, Kota Depok.

Sebelumnya, Partai Demokrat resmi mencabut dukungan ke Bacapres Koalisi Perubahan Anies Baswedan. Hal itu diputuskan usai menggelar rapat Majelis Tinggi Partai Demokrat di kediaman Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), di Cikeas, Jawa Barat, Jumat (1/9) sore.

"Pertama Demokrat cabut dukungan Anies Baswedan sebagai capres pilpres 2024," kata Sekretaris Majelis Tinggi Partai Demokrat, Andi Mallarangeng, saat konferensi pers.

Selain mencabut dukungan ke Anies, Partai Demokrat juga resmi keluar dari Koalisi Perubahan yang telah dibangun bersama Partai NasDem dan PKS.

"Kedua Partai Demokrat tidak lagi berada di dalam koalisi perubahan untuk persatuan karena terjadi pengingkatan kesepakatan yang dibangun selama ini," imbuh dia.

 

Reporter: Nur Habibie

Merdeka.com

Infografis Geger Kabar Cak Imin Jadi Cawapres Anies dan Tudingan Khianat. (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya