Dispar Bali Bakal Pertegas Kesiapan Akomodasi Pariwisata Usai Insiden Lift di Ayu Terra Resort

Dispar Bali menuturkan, insiden lift terputus di Ayu Terra Resort baru pertama kali terjadi di akomodasi pariwisata.Pihaknya pun akan cek izin dan kewajiban di Ayu Terra Resort.

oleh Agustina Melani diperbarui 02 Sep 2023, 20:16 WIB
Dinas Pariwisata (Dispar) Bali akan mempertegas kesiapan dari segi keselamatan hotel yang ada terutama yang memiliki lift dengan konsep yang serupa di Ayu Terra Resort.(sumber: Freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Dinas Pariwisata (Dispar) Bali akan mempertegas kesiapan dari segi keselamatan hotel yang ada terutama yang memiliki lift dengan konsep yang serupa di Ayu Terra Resort. Hal ini dilakukan usai insiden lift terputus yang akibatkan lima orang tewas.

Selain itu, Dispar Bali juga akan mengecek izin operasional dari Ayu Terra Resort di Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar.

"Itu pertama saya baru dapat laporan kejadian dari Kepala Dispar Gianyar, kami mau cek semuanya ya, dari sisi perizinan, dari sisi kewajiban termasuk apa yang didapat tenaga kerjanya itu yang kami lihat,” ujar Kepala Dispar Bali, Tjok Bagus Pemayun, dikutip dari Antara, Sabtu (2/9/2023).

Tjok Bagus menuturkan, ini merupakan kali pertama insiden di akomodasi pariwisata itu terjadi. Padahal, sejak pandemi COVID-19 berangsur membaik, Pemprov Bali telah berpesan agar pelaku usaha pariwisata siapkan segala sarana dan prasarana dengan baik.

“Iya, makanya waktu ada bebas karantina kami menyurati (stakeholder pariwisata) juga. Pak Gubernur dengan para bupati/wali kota juga (menyurati jajaran) agar lebih dicek kembali semua aman, nyaman dan standar operasional prosedur dibuat,” tutur dia.

Selain memeriksa izin operasional Ayu Terra Resort, Dispar Bali akan pertegas kesiapan dari segi keselamatan hotel-hotel yang ada, terutama mereka yang memiliki lift dengan konsep serupa.

Tjok Bagus menuturkan, konsep resort atau hotel berbintang dengan lift beralaskan rel sudah umum di Bali. Akan tetapi, selanjutnya ia akan menugaskan tim untuk melihat kembali di lapangan termasuk memastikan peruntukkan lift itu bagi siapa saja.

 


Imbauan kepada Pelaku Usaha Pariwisata

Brand hand sanitizer Antis bersama tiket.com berkolaborasi mendukung program pemerintah pulihkan industri pariwisata. (dok. Unsplash.com/Jeremy Bioshop)

Pejabat Pemprov Bali pun kembali pertegas pelaku usaha pariwisata supaya selalu menyiapkan fasilitas dengan baik seiring tragedi tersebut. Selain itu, kepada wisatawan agar tidak ragu berkunjung ke Pulau Dewata karena ada kejadian ini.

“Sebenarnya kami sudah menyurati teman-teman di awal tahun bahkan akhir tahun kemarin supaya menyiapkan semua fasilitas sarana prasarananya agar aman, nyaman ya untuk dikunjungi, jadi kami pertegas lagi. Untuk wisatawan Bali itu aman, memang kejadian ini di luar (prediksi) kita,” ujar dia.

Tragedi lift putus terjadi pada Jumat, 1 September 2023, berdasarkan keterangan Kepolisian Sektor Ubud Komisaris Polisi I Made Uder peristiwa itu terjadi sekitar pukul 13.00 WITA.

Diduga tali lift jembatan yang dinaiki oleh lima orang karyawan Ayu Terrace Resort yang terbuat dari baja putus, kemudian tabung lift meluncur ke bawah.

“Tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungsi sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah, dan tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut. Akibatnya kelima penumpang lift tersebut meninggal dunia,” tutur Made Uder.  


Tali Lift di Ayu Terra Resort Ubud Bali Terputus, 5 Orang Tewas

Sebelumnya, aparat kepolisian memulai penyelidikan intensif terkait insiden tragis di Ayu Terra Resort, Banjar Kedewatan Let, Desa Kedewatan, Kecamatan Ubud, Kabupaten Gianyar, Bali. Pada Jumat, 1 September 2023, sebuah lift di resort tersebut mengalami kegagalan fungsi yang mengakibatkan lima karyawan tewas.

Kapolsek Ubud Komisaris Polisi I Made Uder, memberikan keterangan awal mengenai kronologi kejadian. Peristiwa tersebut terjadi sekitar pukul 13.00 WITA saat para karyawan sedang berada di dalam lift.

Tali lift jembatan yang terbuat dari baja putus yang mengakibatkan tabung lift, tempat para karyawan berada, meluncur dengan kecepatan tinggi hingga menabrak bagian bawah. Kecepatan dan benturan keras menyebabkan kelima karyawan yang berada di dalamnya mengalami luka fatal hingga meninggal dunia.

"Tali seling baja tersebut tidak kuat menarik beban ke atas yang cukup berat dan safety pengganjal atau rem tidak berfungai sehingga lift meluncur dengan kecepatan tinggi ke bawah sehingga tidak bisa dihindari terjadi musibah tersebut. Akibatnya, kelima penumpang lift tersebut meninggal dunia," kata Made Uder melansir ANTARA.

Meskipun penyebab pasti dari peristiwa ini masih dalam tahap penyelidikan oleh aparat kepolisian, ada spekulasi yang mengatakan bahwa saat para korban hampir mencapai titik pemberhentian lift, tali seling yang berfungsi sebagai penarik tabung lift tiba-tiba putus.

Kelima korban rata-rata berusia muda. Mereka adalah Sang Putu Bayu Adi Krisna (19), Ni Luh Supernigsih (20), I Wayan Aries Setiawan (23), Kadek Hardiyanti (24), dan Kadek Yanti Pradewi (19).

 


3 Korban Sempat Dirawat

Kapolsek menerangkan bahwa Kadek Hardiyanti dan Sang Putu Bayu Adi Krisna meninggal saat ditemukan di lokasi kejadian. Tiga korban lainnya sempat dilarikan ke Rumah Sakit Payangan, Gianyar, namun nyawa mereka tidak tertolong. Mereka meninggal dunia setelah dirawat intensif.

I Ketut Suwiarta, seorang saksi yang merupakan salah satu karyawan di resort, mengungkapkan bahwa sekelompok karyawan, termasuk kelima korban, tampak hendak naik lift bersama-sama. Tak lama setelah lift bergerak, Suwiarta mendengar teriakan diikuti oleh suara benturan yang sangat keras.

Kemudian, Suwiarta bersama rekan kerjanya yang lain berlari menuju lokasi lift untuk mencari tahu apa yang terjadi. Tampak tali seling baja yang biasanya menghubungkan lift telah putus. Tabung lift yang seharusnya berisi kelima karyawan tersebut sudah tak terlihat di tempatnya.

Lalu, Ketut Suwiarta bersama karyawan lainnya turun melalui anak tangga dan melihat lima orang karyawan sudah tergeletak di lantai.

"Tiga orang korban saat itu masih bernapas, lalu saksi I Ketut Suwiarta dan karyawan lainnya menolong dengan cara mengangkat tiga korban yang masih bernapas untuk dibawa naik dan selanjutnya dibawa ke Rumah Sakit Payangan, Gianyar," kata Made Uder.


Lift dalam Posisi Miring

Pada pukul 13.45 WITA, pasca-insiden lift, tiga karyawan yang selamat namun mengalami luka parah dengan segera dilarikan ke Rumah Sakit Payangan. Mereka dibawa dengan mobil ambulans milik BPBD Gianyar dalam upaya mendapatkan perawatan medis secepat mungkin.

Hanya 15 menit setelah itu, yaitu pukul 14.00 WITA, anggota Polsek Ubud tiba di lokasi kejadian. Mereka langsung mengamankan area dan memulai proses penyelidikan awal seputar apa yang sebenarnya terjadi.

Sekitar pukul 14.30 WITA, dalam sebuah operasi yang melibatkan Polsek Ubud, PMI Kabupaten Gianyar, dan BPBD Kabupaten Gianyar, dua korban yang meninggal dunia berhasil dievakuasi dari tempat kejadian. Kedua korban ditempatkan di mobil ambulans dan diantarkan ke RS Arisanti Ubud, Gianyar.

Dari hasil olah TKP, rel lift sepanjang sekitar 60 meter tersebut berada dalam posisi miring dengan sudut kemiringan sekitar 35 derajat. Fokus penyelidikan berikutnya adalah mengetahui penyebab pasti kerusakan dan memastikan standar keselamatan yang sesuai telah diterapkan oleh manajemen resort.

"Tabung lift hancur dan pecah, pagar pengaman yang terbuat dari kayu hancur dan lantai tembok pengaman rusak/hancur," kata mantan Kabag Operasi Polresta Denpasar itu.

 

Infografis Ragam Ulah Turis Asing Sewa Sepeda Motor di Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya