Liputan6.com, Jakarta - Mungkin kamu pernah merasa insecure ketika ditanya perihal berat badan. Ada yang insecure karena merasa terlalu kurus dan adapula yang insecure karena merasa kelebihan berat badan. Kamu perlu mengetahui, Tuhan tidak akan memberikan sesuatu tanpa maksud dan tujuan. Mungkin, dengan bentuk tubuhmu yang sekarang, bisa membuatmu lebih peduli dengan dirimu sendiri, seperti mengatur pola makan dan rutin berolahraga.
Apabila kamu tidak bisa menerima tubuhmu, hal ini akan menimbulkan lebih banyak emosi negatif, bahkan berpengaruh pada munculnya berbagai penyakit, mulai dari gangguan pencernaan sampai gangguan mental karena kamu terlalu memikirkan cara mendapatkan bentuk tubuh yang ideal.
Advertisement
Ada dua pendekatan yang dapat membantumu lebih menerima bentuk tubuh kamu, seperti ketidaksempurnaan dan segalanya, yaitu body positivity dan body neutrality.
Meskipun masing-masing memiliki nilai tersendiri, menerapkan kedua praktik ini dapat membantu kamu meningkatkan penerimaan terhadap bentuk tubuh kamu dan aktivitas yang sudah atau sedang kamu lakukan.
Sebuah survei menemukan bahwa 83% wanita dan 74% pria merasa tidak puas dengan penampilan fisik mereka dan ketidakpuasan ini paling sering muncul ketika bercermin, mengenakan pakaian renang, atau ketika berbelanja pakaian.
Lantas, sebenarnya seperti apa bentuk body positivity dan body neutrality ini? Berikut penjelasan mengenai body positivity dan body neutrality seperti dilansir dari halaman Verywell Mind pada Selasa (19/09/23).
Mengenal Body Positivity dan Body Neutrality
Apa Itu Body Positivity?
Body positivity mengacu pada pandangan positif terhadap tubuh kamu secara fisik, terlebih dari bentuk, ukuran, atau atribut lainnya yang berkaitan dengan penampilanmu. Hal ini melibatkan cara mencintai tubuh kamu apa adanya walaupun tidak sempurna menurut standar masyarakat.
Contoh body positivity adalah ketika kamu bercermin dan kamu mengatakan dengan lantang bahwa semua hal yang berkaitan dengan dirimu, kamu sangat menyukainya. Kamu bisa berkata, “Aku suka tampilan lenganku saat mengenakan kemeja ini,” atau “Meskipun perutku tidak rata, tetapi aku tetap terlihat cantik.”
Apa Itu Body Neutrality?
Body neutrality berbeda dengan body positivity karena tidak selalu berarti kamu mencintai tubuhmu, tetapi lebih perihal menerima bentuk tubuh kamu. Selain itu, daripada berkonsentrasi pada penampilan fisik, dengan body neutrality kamu akan lebih fokus pada kemampuan tubuhmu dan ciri-ciri non fisik lainnya yang kamu miliki.
Contoh body neutrality adalah ketika kamu berkata pada dirimu, “Tubuhku hebat karena memungkinkan aku melakukan aktivitas yang aku suka.” Body neutrality merupakan perihal menghargai apa yang dapat dilakukan tubuh kamu dan bukan hanya berkonsentrasi pada penampilan saja.
Advertisement
Sekilas Sejarah Body Positivity dan Body Neutrality
Gerakan Body Positivity
Gerakan body positivity dimulai pada tahun 1960-an sebagai bentuk aktivitisme anti-kegemukan. Tujuannya adalah untuk memutuskan hubungan antara berat badan dan harga diri, memperkuat bahwa setiap orang berhak mendapatkan martabat, rasa hormat, dan perlakukan adil tanpa memandang bentuk dan ukuran tubuh.
Gerakan ini mengupayakan perubahan di berbagai tempat, seperti sekolah, kampus, tempat kerja, dan segabainya. Hal ini juga berhasil merubah pola pikir negatif dalam komunitas medis, menentang anggapan bahwa berat badan seseorang berhubungan erat dengan kesehatannya atau pandangan bahwa berat badan merupakam tanda kebersihan yang buruk.
Meskipun tujuannya baik, dorongan untuk bersikap positif terhadap tubuh juga mengalami beberapa tantangan. Salah satunya adalah fokusnya seseorang hanya pada penampilan. Alasan lainnya adalah meskipun bersikap positif terhadap tubuh kamu dapat membantu meningkatkan kesehatan mental, tetapi tidak dapat diabaikan hal itu dapat membawa terlalu banyak beban negatif pada kesehatan fisik dan usia.
Selain itu, rasanya tidak realistis bila mengharapkan orang untuk selalu mencontai segala sesuatu tentang tubuhnya. Bagaimana kamu mengatasi kelemahan dari sikap positif terhadap tubuh ini? Kamu bisa berupaya menuju gerakan kedua, yaitu body neutrality.
Gerakan Body Neutrality
Gerakan body neutrality ini muncul sekitar tahun 2015 dan semakin populer setelah mendapatkan sertifikasi yang diterima oleh konselor dan spesialis gangguan makan bernama Anne Poirier. Ia mulai menggunakan ungkapan body neutrality untuk membantu pasien mengembangkan keseimbangan yang sehat antara pola makan dan olahraga.
Pemikiran dibalik gerakan ini adalah bahwa individu lebih dari sekadar tubuh. Individu merupkan manusia kompleks dengan berbagai dimensi. Apalagi sebagian besar atribut fisik manusia berada di luar kendali karena sebagian besar ditentukan oleh genetika.
Dikarenakan body neutrality tidak berfokus pada penampilan, hal ini memungkinkan kamu untuk lebih menghargai semua hal yang ada pada tubuhmu. Baik itu melibatkan aktivitas fisik favoritmu atau bahkan sesuatu yang sederhana, seperti memeluk orang yang kamu cinta. Body neutrality mengakui nilai yang diberikan oleh fisik manusia.
Advertisement
Manfaat Body Positivity dan Body Neutrality
Meskipun body neutrality dirancang untuk membantu mengatasi tantangan dari gerakan body positivity, tetapi tetap ada manfaat yang mengembangkan pandangan tentang tubuh kamu yang mencakup kedua gerakan tersebut.
Body positivity bisa membantu meningkatkan suasana hati dengan mengurangi pikiran negatif. Hal ini juga memungkinkan kamu untuk bahagia dengan tubuhmu terlepas dari apa yang dikatakan orang lain perihal tubuhmu atau terlepas dari pesan-pesan negatif yang mungkin kamu terima selama masa dulu.
Sementara itu, body neutrality merupakan pendekatan yang baik ketika bersikap positif terasa tidak tulus atau merupakan langkah yang terlalu besar untuk diambil. Hal ini dapat menghilangkan tekanan untuk mencintai tubuhmu ketika kamu mungkin mulai tidak mencintainya. Dengan kamu menerima tubuhmu apa adanya dan menghargai apa yang berhasil dirimu lakukan merupakan bentuk rasa cinta terhadap dirimu sendiri.
Terkadang, sebagai manusia wajar bisa kamu selalu berubah, yang berarti bahwa suatu hari kamu akan mencintai tubuhmu, sementara di hari lain, mencintai diri sendiri mungkin terasa terlalu berlebihan untuk dilakukan. Dengan memasukkan body positivity dan body neutrality ke dalam hidupmu, kamu dapat memilih pendekatan yang paling sesuai dengan pemikiranmu pada hari tertentu.
Cara Menerapkan Body Positivity dan Body Neutrality?
Ketika kamu bangun dari tempat tidurmu, cobalah tanyakan pada dirimu cara berpikir mana yang sesuai dengan perasaan kamu. Berdasarkan pola pikir kamu itu, apakah kamu siap mencintai penampilan fisik kamu? Atau apakah ini saatnya kamu merasa bahwa bersikap positif adalah hal yang terlalu sulit untuk ditanyakan? Apabila kamu ingin fokus pada body positivity, kamu dapat melakukannya dengan menerapkan beberapa tindakan berikut.
1. Cari Tahu yang Kamu Suka
Temukanlah hal-halyang kamu sukai tentang penampilan fisikmu dan ucapkan dengan lantang, seperti “Aku suka kaki panjangku,” atau “Bahuku terlihat bagus dengan kemeja tanpa lengan ini.”
2. Berikan Afirmasi Positif Setiap Hari
Ulangilah memberikan afirmasi positif sepanjang hari pada dirimu, seperti “Saya bahagia dengan diri saya yang apa adanya.”
3. Jangan Bandingkan Diri dengan Orang Lain
Berhentilah berpikir untuk membanding-bandingkan tubuhmu dengan tubuh orang lain karena tidak ada tipe tubuh yang sempurna. Apabila kamu memutuskan bahwa body neutrality adalah hal yang terbaik, berikut beberapa tindakan yang dapat kamu terapkan.
4. Buatlah Catatan Tentang Dirimu
Tullislah keinginan terbesarmu yang berkaitan dengan kesehatan tubuhmu yang bisa kamu lakukan di kamar atau ruang kerja. Hal ini akan membantu kamu untuk mengingat agar terus berupaya menerima tubuh kamu, seperti kekurangan dan semuanya.
5. Perhatikan Kesehatan Tubuhmu
Dengan memperhatikan semua cara tubuhmu melakukan aktivitas sepanjang hari, kamu dapat mengetahui kelebihan dan kekurangan tubuhmu dan bisa menjadi evaluasi untuk ke depannya. Selain itu, cobalah untuk mengucapkan apresiasi kepada dirimu, seperti “Saya menghargai tubuh saya yang memungkinkan saya menyelesaikan pekerjaan rumah tepat waktu.”
Advertisement