Liputan6.com, Purwokerto - Rapat Kerja Nasional (Rakernas) Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCR-PM) Pimpinan Pusat Muhammadiyah diselenggarakan di Universitas Muhammadiyah Purwokerto (UMP), Jumat-Ahad, 1-3 September 2023.
Dalam kesempatan tersebut LPCR-PM melaunching enam karya unggulan. Di antaranya, aplikasi warga Muhammadiyah “SalamMu”, Buku Sekolah Cabang dan Ranting: 8 Langkah Menuju Cabang dan Ranting Unggul dan Berkemajuan karya LPCRPM PP Muhammadiyah, dan Buku Memakmurkan Masjid Muhammadiyah Unggul dan Berkemajuan karya Kusnadi Ikhwani.
Baca Juga
Advertisement
Karya unggulan lain yakni, install Masjid At Tajdid UMP sebagai masjid percontohan yang makmur memakmurkan, pendirian Ranting Baru Berbasis Komunitas yakni “PRM Kampung Sri Rahayu” oleh UMP bersama PCM Purwokerto Selatan Banyumas, serta peluncuran lagu “Ranting Itu Penting”.
Ketua LPCRPM PP Muhammadiyah, Drs H M Jamaluddin Ahmad SPsi psikolog mengatakan, rakernas ini istimewa karena diselenggarakan di universitas yang memiliki Pusat Studi Cabang dan Ranting. UMP juga disebut sebagai rumah bagi Persyarikatan.
Sedangkan pendirian PRM Sri Rahayu di Kampung Sri Rahayu, Kel. Karangklesem, Purwokerto merupakan buah kesuksesan UMP dan PCM Purwokerto Selatan Banyumas untuk menjadikan kampung yang dihuni 3.000 KK dan 20.000 jiwa yang dulu banyak dengan profesi negatif (pengemis, PSK, pemulung) menjadi bermartabat.
“UMP satu-satunya PCM yang berhasil melangsungkan pendampingan komunitas masyarakat yang tadinya bermasalah jadu komunitas yang bermaslahah sehingga berdirinya ranting baru berbasis komunitas, sesuai tugas muktamar,” kata Jamaluddin Ahmad.
Simak Video Pilihan Ini:
Predikat Unggul UMP
Sementara itu Rektor UMP Assoc Prof Dr Jebul Suroso dalam sambutannya menyampaikan selamat datang di Universitas Muhammadiyah Purwokerto amal usaha perserikatan dan rumah perserikatan Muhammadiyah.
“Kami sangat berterima kasih kepada LPCR-PM Pimpinan Pusat Muhammadiyah yang telah mempercayakan agenda nasional ini kepada Universitas Muhammadiyah Purwokerto,” katanya.
Menurutnya, UMP sebagai perguruan tinggi terus melakukan upaya pengembangan agar terus berkemajuan. Perjalanan UMP di beberapa waktu setelah akreditasi perguruan tinggi memperoleh unggul, dilanjutkan akreditasi internasional.
“Unggul bagi kami adalah reputasi agar kami lebih bermanfaat dan terus mengembangkan garis-garis besar jalannya persyarikatan Muhammadiyah. Baik di tanah air maupun di luar negeri. Ini adalah UMP menjadi tempat yang nyaman dan terus support aktivitas persyarikatan. UMP juga menjadi bagian tidak terpisahkan barisan yang kuat di belakang Pimpinan Pusat Muhammadiyah untuk mengembangkan Muhammadiyah baik di nasional maupun internasional,” jelasnya.
Haedar Nashir Apresiasi Predikat Unggul UMP
Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah, Prof Dr KH Haedar Nashir MSi memberikan apresiasi predikat Unggul UMP. Menurutnya tak hanya sekadar akreditasi unggul saja, tetapi UMP juga banyak aktivitas yang luar biasa dalam integrasi program persyarikatan.
“Selamat kepada UMP yang sudah menjadi tuan rumah rakernas Lembaga Pengembangan Cabang Ranting dan Pembinaan Masjid (LPCRPM). Sekaligus juga selamat UMP sudah memperoleh akreditasi unggul. Yang menurut rektor, unggul ini lebih baik dari A. Maka yang A harus segera mengejar supaya menjadi unggul”, kata Haedar saat mengawali sambutannya.
Di bawah kepemimpinan Rektor UMP, Assoc Prof Dr Jebul Suroso, lanjut Haedar, UMP semakin dinamis dan progresif. Dengan status unggul, maka UMP memiliki tanggung jawab untuk mencerdaskan kehidupan bangsa lebih luas lagi.
“UMP harus semakin menyatu dan membawa kemanfaatan bagi ummat. Lakukan usaha terus-menerus untuk pengembangan SDM. Sebab Human Development Indek (HDI) kita masih di bawah negara-negara Asean, daya saing kita juga masih di bawah,” tuturnya.
Lebih lanjut Ketum Muhammadiyah mengatakan, UMP sudah memiliki gerakan tersistem untuk memberdayakan dan meningkatan SDM. Di antaranya dengan memiliki berbagai macam komunitas binaan yang membawa manfaat bagi masyarakat sekitar.
Sementara itu, terkait peran cabang dan ranting, Haedar menekankan, agar cabang dan ranting harus membawa masyarakat lebih maju dan naik kelas. Cabang dan ranting Muhammadiyah, juga harus senantiasa merawat nilai agama. Selain itu, mentrasformasikan agama menjadi suluh perubahan di tengah kehidupan masyarakat yang semakin kompleks.
“Cabang dan ranting harus menjadi jembatan yang mencerdaskan kehidupan masyarakat. Tugas Muhammadiyah tak hanya di bidang pendidikan saja, tetapi juga mempunyai kewajiban sosial, moral bahkan kebudayaan,” pesannya.
Advertisement