Liputan6.com, Jakarta - Tak terasa sekarang sudah memasuki bulan kesembilan 2023. Selama tahun ini berjalan pasar modal mendapat berbagai sentimen positif maupun negatif yang berdampak pada kinerja saham banyak emiten di Bursa Efek Indonesia (BEI). Lantas, saham apa saja yang berpotensi cuan?
Pengamat Pasar Modal Desmond Wira menilai saham-saham sektor energi memiliki prospek yang cerah. Hal itu didorong oleh sentimen kenaikan harga minyak dunia.
Advertisement
"Harga minyak mentah Amerika Serikat bergerak naik, di tengah ekspektasi bahwa pemotongan produksi oleh kelompok negara-negara penghasil minyak OPEC+, yang dipimpin oleh Arab Saudi, akan terus berlanjut hingga akhir 2023," kata Desmond kepada Liputan6.com, Senin (4/9/2023).
Bagi investor, ia merekomendasikan saham MEDC, ELSA, dan AKRA untuk dapat dipertimbangkan. Sebab, ketiga saham emiten tersebut diyakini berpotensi cuan ke depannya.
Sementara itu, Analis MNC Sekuritas, Herditya Wicaksana menuturkan, secara teknikal terdapat beberapa saham emiten yang menarik dan diyakini memiliki prospek positif. Misalnya, ENRG, MBMA, dan PGEO.
"Saham emiten yang menarik, seperti ENRG, MBMA, dan PGEO," kata dia.
Investment Analyst Infovesta Kapital Advisori, Fajar Dwi Alfian menilai saham sektor perbankan dengan kapitalisasi besar atau big caps masih cukup cerah, terutama BBRI dan BMRI. Selain itu, konsumer primer juga masih memiliki prospek menarik.
"Sentimen masih akan seputar kebijakan suku bunga di AS dan potensi resesi ekonomi AS, disamping pemulihan ekonomi China. Kalau dari domestik adalah mengenai pemilu," kata Fajar.
Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual saham. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.
IHSG Melejit 1,19 Persen pada 28 Agustus-1 September 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melanjutkan penguatan pada perdagangan 28 Agustus 2023-1 September 2023. Selama sepekan, IHSG naik 1,19 persen.
Dikutip dari data Bursa Efek Indonesia (BEI), ditulis Sabtu (2/9/2023), IHSG bertambah menjadi 6.977,65 dari penutupan pekan sebelumnya di 6.895,44. Kenaikan IHSG juga diikuti kapitalisasi pasar.
Kapitalisasi pasar bursa pekan ini melesat 1,14 persen menjadi Rp 10.280 triliun dalam sepekan. Kapitalisasi pasar itu naik setara Rp 116 triliun menjadi Rp 10.280 triliun dari pekan lalu Rp 10.164 triliun.
Selain itu, kenaikan tertinggi terjadi selama sepekan pada rata-rata volume transaksi harian bursa yang mencapai 17,28 persen menjadi 20,97 miliar lembar saham dari 17,88 miliar saham.
Rata-rata frekuensi transksi harian bursa menanjak 6,86 persen menjadi 1.145.216 kali transaksi dari 1.071.739 kali transaksi pada pekan lalu.
Investor asing melakukan aksi beli saham oleh investor asing sebesar Rp 504,9 miliar pada Jumat, 1 September 2023. Sepanjang pekan ini, investor asing melakukan aksi jual saham Rp 1,59 miliar Namun, sepanjang 2023, aksi jual saham oleh investor asing Rp 675,2 miliar.
Selama sepekan, mayoritas sektor saham (IDX-IC) melambung kecuali tiga sektor saham tertekan. Sektor saham nonsiklikal turun 0,20 persen, sektor saham siklikal merosot 0,86 persen dan sektor saham transportasi turun 0,97 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik 1,63 persen, sektor saham basic melonjak 3,66 persen, dan sektor saham kesehatan bertambah 0,85 persen. Selain itu, sektor saham keuangan menanjak 0,31 persen, sektor saham properti bertambah 0,30 persen, sektor saham teknologi mendaki 2,81 persen.
Advertisement
Penutupan IHSG pada 1 September 2023
Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mampu bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat (1/9/2023). Penguatan IHSG terjadi di tengah aksi beli saham oleh investor asing.
Dikutip dari data RTI, IHSG ditutup naik 0,35 persen ke posisi 6.977,65. Indeks LQ45 bertambah 0,49 persen ke posisi 966,95. Sebagian besar indeks saham acuan menghijau.
Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 6.992,64 dan terendah 6.956,87. Sebanyak 251 saham menguat dan 275 saham melemah. 225 saham diam di tempat.
Total frekuensi perdagangan saham 1.102.064 kali dengan volume perdagangan 17,3 miliar saham. Nilai transaksi Rp 8,9 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat (AS) terhadap rupiah di kisaran 15.238.
Berdasarkan data Bursa Efek Indonesia (BEI), investor asing melakukan aksi beli saham Rp 504,9 miliar. Sepanjang 2023, investor melakukan aksi jual saham Rp 675,2 miliar.
Mayoritas sektor saham (IDX-IC) melemah. Sektor saham transportasi memimpin koreksi dengan turun 2,62 persen. Sektor saham nonsiklikal terpangkas 0,39 persen, sektor saham kesehatan turun 0,03 persen, sektor saham keuangan susut 0,27 persen.
Selain itu, sektor saham properti melemah 0,43 persen dan sektor saham infrastruktur tergelincir 0,62 persen.
Sementara itu, sektor saham energi naik 1,54 persen, sektor saham basic mendaki 1,86 persen, sektor saham industry bertambah 0,77 persen, sektor saham siklikal naik 0,05 persen, dan sektor saham teknologi mendaki 0,50 persen.