Manchester United Batal Dijual, Gary Neville Tidak Percaya dengan Keluarga Glazer

Gary Neville meyakini keluarga Glazer hanya ingin mendapatkan lebih banyak uang di penjualan Manchester United. Dia yakin mereka tetap ingin menjual MU.

oleh Defri Saefullah diperbarui 04 Sep 2023, 11:00 WIB
Direktur MU, Avram Glazer (tengah) dan Joel Glazer (kanan) jual mahal dengan penjualan Manchester United. Padahal Gary Neville yakin keluarga Glazer butuh duit (AFP PHOTO / PAUL ELLIS)

Liputan6.com, Jakarta Manchester United dikabarkan sudah batal dijual oleh keluarga Glazer. Alasannya, tak ada peminat yang mampu memenuhi permintaan keluarga Glazer sebesar 10 miliar pounds atau Rp 192 triliun.

Kabar ini tentu kurang menyenangkan buat fans MU. Legenda Man Utd, Gary Neville pun memberi komentar soal rumor batalnya penjualan MU.

Neville mengaku tidak percaya dengan seluruh berita yang menyebutkan keluarga Glazer sudah menarik penjualan Man Utd. Dia menilai ini hanya usaha keluarga Glazer untuk menarik investor yang mau bayar lebih mahal.

MU sudah disiapkan untuk dijual sejak November lalu. Raine Group dipilih sebagai broker dan hanya ada dua kandidat kuat yang muncul yaitu bankir Qatar Sheikh Jassim dan pemilik INEOS Sir Jim Ratchliffe.

Dalam perjalanannya, penjualan Manchester United mentok di harga 6 miliar pounds. Harga ini sempat dikabarkan sudah disetujui keluarga Glazer, tapi faktanya mereka meminta 10 miliar pounds!

Karena penolakan ini, munculah dugaan Keluarga Glazer sudah menarik MU dari bursa penjualan. Keluarga yang sudah menguasai MU selama 18 tahun ini akhiri proses penjualan dan akan mencobanya lagi dalam beberapa tahun ke depan.

 


Gary Neville Sebut Rumor Batal Hanya Trik Keluarga Glazer

Keluarga Glazer memiliki Manchester United sejak 2005. (AFP/Paul Ellis)

 

Neville, yang pernah berjaya sebagai bek kanan MU di era 1990-an, mengaku rumor batalnya penjualan klub hanya trik dari keluarga Glazer. Dia yakin keluarga Glazer hanya berusaha untuk menarik investor lain beri tawaran lebih besar.

"Saya tak percaya itu benar terjadi. Saya pikir ini hanya bagian dari taktik permainan, mereka sudah memanipulasi cerita untuk waktu yang lama sekarang," katanya.

"Saya tak melihat kalau mereka bisa kuasai MU lagi, saya bilang sepenuhnya, mereka hanya punya 70 persen saham, bursa saham New York 30 persen, soalnya mereka tak punya uang."

 


Keluarga Glazer Cuma Beri Banyak Alasan

Para pengunjuk rasa berkumpul di luar stadion Old Trafford untuk berdemonstrasi menentang pemilik Manchester United menjelang pertandingan Liga Inggris melawan Liverpool di Old Trafford, pada Senin, 22 Agustus 2022. Protes besar-besaran oleh penggemar MU sebelum kick-off ditujukan kepada pemilik klub, keluarga Glazer. (Foto oleh ANTHONY DEVLIN / AFP)

 

Neville mengatakan keluarga Glazer terlalu banyak berkilah terkait fakta keuangan klub. Dia meyakini Glazer memang tak mampu cari uang, bahkan tak sanggup lagi berhutang.

"Semua yang kurang tahu soal kondisi finansial di klub bilang ini mengkhawatirkan. Mereka terus bilang soal Financial Fair play, terus bilang tak bisa bawa pemain baru, hal seperti itu," ujarnya.

"Mereka sudah investasi musim panas ini tapi mereka harus bawa uang segar, apakah itu dengan berhutang atau mereka jual klub."

 


Strategi Keluarga Glazer Gampang Diendus

Kemenangan 2-1 atas Liverpool tidak menyurutkan niat para suporter yang sudah tak puas dengan keluarga Glazer selaku pemilik klub. Di luar Old Trafford mereka melancarkan demonstrasi. Sementara yang di dalam bernyanyi dengan nada protes. (AFP/Anthony Devlin)

 

Neville menilai strategi yang dilakukan keluarga Glazer mudah untuk diendus. Ini hanya strategi dagang biasa.

"Saya berpikir rute paling mungkin saat ini mereka jual klub dan mereka hanya berusaha naikkan harga, itu hal klasik di negoisasi," ujarnya.

"Mereka tak panik dan tahan harga. Mereka tidak buru-buru dan tahu semakin lama ditahan, semakin banyak duit yang bisa didapatkan."


Peringkat Manchester United di Liga Inggris

Adalah berkat sumbangan gol perdana Declan Rice untuk The Gunners di ajang Liga Inggris. (AP Photo/Kirsty Wigglesworth)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya