Liputan6.com, Jakarta - PT MRT Jakarta ditunjuk menjadi mitra penyedia jasa transportasi resmi dalam perhelatan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center pada 5-7 September 2023 mendatang.
Penunjukan MRT Jakarta ini ditandai dengan peluncuran kartu jelajah berganda (multitrip) edisi terbatas bertema ASEAN.
Advertisement
Corporate Secretary Division Head MRT Jakarta Ahmad Pratomo mengatakan, pihaknya hanya menerbitkan kartu multi trip bertema ASEAN sebanyak 2.000 lembar.
Kartu tersebut, tambah Ahmad, hanya bisa didapat di mesin tiket otomatis (vending machine) di Stasiun ASEAN.
"MRT Jakarta merasa bangga bisa menjadi bagian dan ikut berpartisipasi pada penyelenggaraan KTT ke-43 ASEAN 2023 di Jakarta Convention Center," kata Ahmad dalam rilis resminya, dikutip Senin (3/9/2023).
Sementara itu, Juru Bicara Kementerian Perhubungan Adita Irawati memastikan bahwa MRT Jakarta tetap beroperasi melayani masyarakat selama pelaksanaan KTT ASEAN 2023.
Meski demikian, dalam waktu-waktu tertentu akan dilakukan pembatasan oleh pemerintah untuk memfasilitasi para delegasi yang akan naik MRT Jakarta.
"Sebenarnya MRT Jakarta tetap beroperasi seperti biasa untuk masyarakat tetapi mungkin di jam-jam tertentu ada pengaturan khusus. Tentu akan kembali melihat jadwal yang telah ditetapkan olehKementerian Sekretariat Negara bersama pengelola MRT Jakarta. Karena bagaimana pun, pelayanan kepada publik tidak boleh berhenti," kata Adita.
Stasiun MRT yang Digunakan Delegasi ASEAN
Lebih lanjut, Adita mengungkapkan bahwa perhentian MRT yang akan dipakai oleh para delegasi peserta KTT ASEAN adalah Stasiun Senayan, Istora, dan pastinya ASEAN.
"Delegasi hanya akan menggunakan rute tertentu khususnya di stasiun sekitar Kompleks Stadion Gelora Bung Karno(GBK) karena di situ ada Stasiun Istora dan Stasiun Senayan," ujar Dita.
Seperti diketahui, KTT ke-43 ASEAN 2023 akan dihadiri oleh kepala negara dan pemerintahan dari 11 negara anggota ASEAN, sembilan kepala dan wakil pemerintahan negara-negara mitra strategis ASEAN, serta pemimpin kawasan seperti Forum Kepulauan Pasifik (PIF), Asosiasi Negara-Negara PesisirSamudra Hindia (IORA), Dana Moneter Internasional, Bank Dunia, serta Sekretaris Jenderal Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
Reporter: Lydia Francisca
Sumber: Merdeka.com
Advertisement