Liputan6.com, Jakarta Kebakaran hutan dan lahan (Karhutla) kembali terjadi di Savana Gunung Bromo. Badan Nasional Penanggulangan Daerah (BPBD) Probolinggo saat ini tengah melakukan pemantauan dan petugas gabungan terus berupaya memadamkan api disejumlah titik-titik kebakaran.
"Berdasarkan informasi petugas, terpantau Sabtu (2/9) siang pukul 12.19 WIB terdapat titik api baru di wilayah Selo Kutho, Lautan Pasir Taman Nasional Bromo Tengger Semeru," kata petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo Silvia Verdiana di Probolinggo,dilansir dari Antara, Sabtu, 2 September kemarin.
Advertisement
Petugas gabungan dikerahkan untuk upaya pemadaman kebakaran. Terdapat beberapa metode yang digunakan seperti penyemprotan, pembuatan sekat bakar, hingga menggunakan gepyok.
"Beberapa unsur terlibat yakni petugas TNBTS, Polhut, Agen Penanggulangan Bencana, Masyarakat Peduli Api dan sukarelawan. Kondisi saat ini api sudah mulai padam dan perkembangan informasi akan disampaikan pada perkembangan berikutnya," katanya.
Imbas kebakaran yang terjadi, terdapat kawasan dan akses masuk Gunung Bromo yang harus ditutup untuk kelancaran proses pemadaman.
"Penutupan dilakukan mulai Minggu 3 September, pada pukul 18.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, dilansir dari Antara, Minggu malam, 3 September kemarin.
Lantas, bagaimana awal mula kebakaran tersebut bisa terjadi? Berikut sejumlah hal terkait kebakaran di Savana Gunung Bromo:
1. Awal Mula Kebakaran di Savana Kaldera Tengger
Sebelumnya pada Kamis, 31 Agustus 2023, informasi kebakaran hutan di Savana Kaldera Tengger diperoleh petugas dari masyarakat pada Selasa malam, pukul 23.30 WIB.
Pihak BBTN Bromo Tengger Semeru menyebutkan terdapat titik api di Bantengan. "Sekitar perbatasan resort PTN Wilayah Coban Trisula dan resort PTN Wilayah Ranupani," sebut pihaknya menjelaskan titik kobaran api.
"Selanjutnya, petugas BB TN BTS menindaklanjuti dengan melakukan pengecekan langsung dan terkonfirmasi adanya sumber api di lereng sebelah utara jalan Malang-Lumajang, dan menjalar ke arah savana dan blok Jemplang," tambah mereka.
"Tim advance yang terdiri dari perutas resort PTN Wilayah Coban Trisula, resort PTN Wilayah Tengger Laut Pasir, resort PTN Wilayah Gunung Penanjakan, dan resort PTN Wilayah Ranupani, dibantu masyarakat peduli api (MPA) bergerak mengisolir sumber api dengan membuat ilaran," jelas pihak BBTN Bromo Tengger.
Advertisement
2. Upaya Pemadaman
Mereka juga berupaya memadamkan kebakaran lahan menggunakan gepyok, jet shooter, mobil tangki, dan pompa pemadam kebakaran. Setelah upaya itu dilakukan, sampai kemarin, Rabu, 30 Agustus 2023, api yang belum bisa dipadamkan berlokasi di sebelah barat Shalter Watugede.
"(Saat itu), petugas TN BTS dibantu MPA Desa Ranupani, Desa Ngadas, dan Desa Argosari, TNI (koramil), serta polri (polsek) telah berada di lokasi untuk melakukan pemadaman (api)," sambung pernyataan Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
"Selain memadamkan api, petugas juga melakukan pengamanan terhadap pengunjung yang melintasi lokasi sekitar kebakaran, serta mengimbau agar pengunjung yang melintas berhati-hati, tidak berkerumun, dan tidak mengganggu proses pemadaman (api)," tambah mereka.
Petugas Pusat Pengendalian Operasi (Pusdalops) Penanggulangan Bencana BPBD Probolinggo, Silvia Verdiana juga mengatakan bahwa petugas gabungan melaksanakan pemadaman dengan beberapa metode seperti penyemprotan, pembuatan sekat bakar dan menggunakan gepyok agar titik api padam.
"Beberapa unsur terlibat yakni petugas TNBTS, Polhut, Agen Penanggulangan Bencana, Masyarakat Peduli Api dan sukarelawan. Kondisi saat ini api sudah mulai padam dan perkembangan informasi akan disampaikan pada perkembangan berikutnya," katanya.
3. Penyebab Kebakaran dan Luas Area yang Terbakar Masih dalam Identifikasi
Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru pun mengatakan bahwa penyebab kebakaran dan luas area terbakar masih dalam proses identifikasi.
"TN BTS mengimbau semua pihak untuk berhati-hati dan tidak membuat api di sekitar kawasan TN BTS, mengingat cuaca saat ini kondisi cuaca sangat kering dampak dari musim kemarau panjang dan sebagian savana mengering karena embun upas."
Pernyataan itu tampak ditandatangani Kepala Bagian Tata Usaha, Santi Eka Wardhani. Seperti sudah disinggung, ini merupakan kali kedua kebakaran lahan dilaporkan dari wilayah Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Mengutip situs webnya, peristiwa serupa sebelumnya sudah pernah terjadi pada 18 Agustus 2023. Berdasarkan pemantauan Sistem Pengawasan Kebakaran Hutan dan Lahan, terpantau beberapa titik api di kawasan TNBTS di blok Oro-Oro Ombo di bawah puncak Gunung Semeru, yang masuk dalam Resort PTN Wilayah Ranupani Kabupaten Lumajang.
Petugas gabungan berhasil memadamkan sebagian titik api. "Saat ini, terpantau hanya tinggal satu titik api saja," kata Septi pada 19 Agustus 2023.
Advertisement
4. Beberapa Pintu Masuk dan Kawasan Ditutup
Menyusul kebakaran hutan dan lahan yang terjadi pada view poin penanjakan Bromo, akses menuju kawasan pariwisata Gunung Bromo di Jawa Timur kembali ditutup. Penutupan sementara yang dilakukan untuk memperlancar upaya pemadaman api dan keamanan pengunjung.
"Penutupan dilakukan mulai Minggu (3/9) mulai pukul 18.00 WIB sampai dengan batas waktu yang belum ditentukan," kata Kepala Bagian Tata Usaha Balai Besar TNBTS Septi Eka Wardhani di Kota Malang, Jawa Timur, dilansir Antara, Minggu malam, 3 September 2023.
Penutupan akses ditutup bagi wisatawan melalui jalur Wonokitri, Kabupaten Pasuruan. Wisatawan dapat masuk melalui Cemoro Lawang.
"Kemudian bisa masuk melalui pintu Coban Trisula, Kabupaten Malang dan Senduro, Kabupaten Lumajang," ucap Septi.
Ia menambahkan, kunjungan wisatawan dibatasi pada kawasan Lautan Pasir, Savana Lembah Watangan atau Bukit Teletubbies, dan Mentigen. Sedangkan Gunung Penanjakan, Bukit Kedaluh, Bukit Cinta, ditutup untuk kunjungan wisata.
"Kami mengimbau kepada masyarakat, pengunjung, dan pelaku jasa wisata agar menjaga Kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru dari kebakaran hutan dengan memperhatikan penggunaan api demi keselamatan, keamanan, dan kenyamanan bersama," katanya.
5. Sumber Api hingga Menyebabkan Kebakaran Terjadi
Petugas Balai Besar TNBTS melakukan tindak lanjut dengan memeriksa lokasi yang disampaikan masyarakat. Petugas mengonfirmasi adanya sumber api di lereng sebelah utara akses jalan Malang-Lumajang, dan menjalar ke wilayah savana dan blok Jemplang.
Upaya pemadaman api tersebut dilakukan oleh tim gabungan yang berasal dari sejumlah unsur yakni Masyarakat Peduli Api (MPA) Desa Ranupani, Desa Ngadas dan Desa Argosari, TNI dan Polri.
Advertisement