Liputan6.com, Jakarta - Untuk menjadi cerdas secara finansial, investor maupun calon investor harus memahami strategi investasi dan perencanaan keuangan yang tepat. Lantas, bagaimana strategi investasi yang tepat untuk dilakukan?
Menarik untuk diketahui, berikut ini Liputan6.com ulas soal strategi investasi yang tepat dari laman Instagram resmi Bursa Efek Indonesia, Senin (4/9/2023).
Advertisement
1.Pahami Tujuan Investasi dan Profil Risiko
Pahami apa yang ingin Anda capai melalui investasi. Misalnya, mempersiapkan masa pensiun atau membiayai pendidikan anak. Pahami juga profil risiko Anda, seberapa besar risiko yang siap Anda tanggung.
2.Pelajari dan Pilih Instrumen Investasi
Pilihlah instrumen investasi yang sesuai dengan tujuan investasi, profil risiko, dan jangka waktu investasi Anda karena hal ini dapat membantu kamu mencapai tujuan dengan lebih efektif dan mengurangi kemungkinan pemilihan investasi yang tidak cocok yang dapat merugikan bagi Anda.
3.Risiko produk Investasi
Pahami tingkat risiko masing-masing produk investasi agar modal Anda terlindungi, harapan keuntungan dapat terukur, dan membantu Anda dalam mendiversifikasi portofolio yang tepat.
4.Diversifikasi Portofolio
Dengan mengalokasikan dana ke berbagai jenis aset, seperti saham, obligasi, reksa dana atau instrumen investasi legal lainnya, Anda dapat mengurangi risiko akan kinerja yang buruk pada satu jenis aset dan keseimbangan potensi keuntungan dan kerugian dalam portofolio investasi Anda cenderung stabil.
5. Pantau Secara Berkala
Memantau investasi adalah langkah penting dalam menjaga kesehatan portofolio Anda dan memastikan Anda tetap berada di jalur menuju mencapai tujuan investasi.
Evaluasi kinerja Anda dengan membandingkan hasil investasi, pertimbangkan diversifikasi portofolio, dan tetap terinformasi tentang perubahan ekonomi di sekitar Anda.
Tips Memilih Instrumen Investasi Syariah Biar Cuan Makin Berkah
Sebelumnya, iInvestasi menjadi pilihan bagi masyarakat saat ini untuk mengais pundi-pundi cuan demi kemerdekaan finansial pada masa mendatang. Alih-alih hanya menabung uang dalam bentuk uang tunai, investasi saham di pasar modal kerap menjadi pilihan lantaran memiliki imbal hasil relatif lebih tinggi.
Di pasar modal, terdapat beberapa indeks yang mengklasifikasikan sejumlah saham pada kriteria tertentu untuk memudahkan investor menyusun strategi investasi. Salah satunya Indeks Saham Syariah Indonesia atau ISSI, yang merupakan indikator dari kinerja pasar
Kepala Unit Investasi Syariah Ashmore Asset Management Indonesia, Arnendra Vimardano menuturkan beberapa tips jitu bagi investor agar cuan makin berkah melalui investasi syariah. Pertama, investor perlu memperhatikan profil risiko masing-masing sebelum memutuskan instrumen investasi mana yang akan dipilih. Tak kalah penting, perlu juga untuk menentukan tujuan dari investasi.
"Jadi saat investasi juga harus memiliki tujuan, dananya untuk apa. Selain itu, profil risiko harus sejalan dengan pengalaman di investasi. Kalau awal masuk lebih banyak ke obligasi karena secara risiko lebih konservatif dibanding saham," kata Arnendra dalam Money Buzz - Raih Berkah Lewat Investasi Syariah, Selasa (22/8/2023).
Pasar modal syariah menawarkan berbagai jenis instrumen keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip syariah Islam. Beberapa jenis instrumen pasar modal syariah yang umum ditemui, antara lain; saham syariah, obligasi syariah atau sukuk, reksa dana syariah, reksa dana indeks syariah, kontrak berjangka syariah, dan waran syariah.
Selain itu, instrumen pasar modal syariah juga bisa mencakup obligasi konversi syariah, obligasi ritel syariah, dan produk-produk derivatif syariah, yang semuanya dirancang untuk mematuhi prinsip-prinsip syariah dalam transaksi keuangan.
"Jadi nanti dengan berjalannya waktu akan biasa mengetahui karakteristik instrumen untuk disesuaikan dengan profil risiko masing-masing.Tapi yang paling simpel ada reksa dan syariah," ujar Arnendra.
Advertisement
Sejumlah Indeks Saham Syariah
Khusus untuk instrumen saham, BEI memiliki beberapa indeks saham syariah yang dapat menjadi rujukan investor saat hendak membeli saham syariah. Indeks saham syariah adalah ukuran statistik yang mencerminkan pergerakan harga sekumpulan saham syariah yang diseleksi berdasarkan kriteria tertentu.
Adapun penyeleksian saham syariah dilakukan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dengan menerbitkan Daftar Efek Syariah (DES). Artinya BEI tidak melakukan seleksi saham syariah, melainkan menggunakan DES sebagai acuan untuk pemilihannya.
Saat ini, terdapat lima indeks saham syariah yang berlaku di BEI. Antara lain; Indeks Saham Syariah Indonesia (ISSI), Jakarta Islamic Indeks (JII), Jakarta Islamic Index 70 (JII70 Index), IDX-MES BUMN 17, dan IDX Sharia Growth (IDXShagrow).