Liputan6.com, Jakarta Sering ditemukan dalam bentuk kering, kurma adalah jenis buah yang bagus untuk dipertimbangkan jika ingin ditambahkan ke dalam pilihan makanan. Rasanya yang manis tidak hanya dapat membantu memuaskan hasrat akan gula, tetapi juga menawarkan sejumlah manfaat kesehatan yang penting.
Lantas, apa saja manfaat kurma untuk kesehatan?
Advertisement
Melansir Forbes Health, Senin (4/9/2023), kurma adalah sejenis buah beri yang berasal dari pohon kurma, sejenis pohon palem yang ditemukan di daerah panas dan gersang, dan telah ada selama 50 juta tahun.
Buah kurma berbentuk lonjong, berukuran panjang kira-kira 1 hingga 3 inci, dan memiliki satu biji atau lubang. Warna kurma berkisar dari coklat keemasan hingga coklat tua atau hitam ketika sudah matang, dan ketika dikeringkan, kulitnya menjadi tampak keriput.
Sementara itu, daging kurma kaya akan sejumlah vitamin, termasuk beberapa vitamin B serta C. Selain itu, kurma juga kaya akan mineral, seperti potasium, magnesium, tembaga, dan selenium.
Meskipun kurma kaya akan gula—terutama glukosa dan fruktosa—kurma rendah lemak dan natrium. Selain itu, kurma merupakan sumber yang kaya serat makanan dan antioksidan.
Manfaat
Seorang ahli diet Allison Tepper menyarankan untuk memasukkan kurma dalam asupan makanan karena beragam manfaatnya. Adapun manfaat kurma antara lain sebagai berikut.
1. Tinggi Antioksidan
Kurma merupakan sumber antioksidan yang merupakan bahan kimia alami yang membantu mencegah kerusakan akibat radikal bebas (atom tidak stabil yang dapat merusak sel).
Antioksidan dapat “membantu melawan penyakit dalam tubuh” dan membantu “mengurangi peradangan”, jelas Tepper.
Faktanya, sebuah penelitian terdahulu menemukan bahwa di antara buah-buahan kering, kurma memiliki konsentrasi polifenol (sejenis antioksidan) tertinggi.
Karena aktivitas antioksidannya, polifenol dapat membantu melindungi terhadap kanker tertentu serta diabetes, penyakit kardiovaskular, dan penyakit neurodegeneratif.
2. Dapat Membantu Kesehatan Usus
Kurma adalah sumber serat makanan yang baik. Kurma membantu pencernaan dan membantu mencegah sembelit.
Meski begitu, Tepper memperingatkan bahwa asupan serat bisa memberikan banyak manfaat. “Jangan terlalu banyak, karena bisa menimbulkan dampak negatif juga,” jelas Tepper.
Dampak dari asupan serat yang berlebihan atau peningkatan asupan yang terlalu cepat dapat berupa kembung, gas, atau diare.
Kurma juga merupakan sumber prebiotik, yang merupakan “makanan bagi bakteri menguntungkan usus,” jelas seorang ahli gizi Sue-Ellen Anderson-Haynes. “Prebiotik digunakan sebagai bahan bakar bagi bakteri baik usus untuk membantu melindungi integritas lapisan usus,” kata Anderson-Haynes. “Buah utuh seperti kurma memberikan tindakan perlindungan pada usus.”
3. Meningkatkan Kesehatan Jantung
Kurma juga berpotensi meningkatkan kesehatan jantung karena profil nutrisinya, terutama tingginya kadar antioksidan dan serat, serta nutrisi lainnya.
“Saya tidak pernah ingin mengatakan bahwa satu makanan akan membuat atau menghancurkan segalanya, tapi kita tahu bahwa antioksidan secara umum membantu kesehatan jantung,” kata Tepper.
Sementara itu, serat berperan dalam mengatur kadar kolesterol. “Studi penelitian menunjukkan bahwa makanan kaya serat mengurangi jumlah kolesterol jahat (LDL) dalam tubuh, yang merupakan pelindung jantung,” kata Anderson-Haynes.
Terakhir, kehadiran magnesium dan potasium pada kurma dapat memberikan manfaat kardiovaskular. “Selain itu, kurma menyediakan magnesium dan potasium dalam jumlah yang baik untuk membantu mendukung tekanan darah yang sehat dengan merelaksasi atau melebarkan pembuluh darah, yang penting untuk kesehatan jantung,” kata Anderson-Haynes.
Advertisement
4. Membantu Proses Persalinan Alami
Kurma dapat membantu persalinan bila dikonsumsi selama kehamilan, catat Anderson-Hayes. Sebuah penelitian kecil pada 2017 menemukan bahwa mengonsumsi kurma di akhir kehamilan membantu mempersingkat masa persalinan dan mengurangi kebutuhan oksitosin (obat yang membantu mempercepat persalinan).
Sementara itu, penelitian lain yang lebih kecil pada 2011 menunjukkan bahwa makan kurma saat hamil dapat membantu kontraksi rahim dan membantu melebarkan leher rahim untuk melahirkan.
Namun, penelitian tentang peran kurma dalam proses persalinan masih terus dilakukan. “Dibutuhkan lebih banyak penelitian, terutama uji coba kontrol acak,” kata Anderson-Haynes.
5. Pengganti Gula
“Kurma dapat digunakan dalam pembuatan kue hanya untuk menambah rasa manis ketika orang mencari alternatif bergizi pengganti gula,” kata Tepper. Misalnya, kurma dapat ditambahkan ke makanan penutup seperti kue dan brownies atau sebagai pengganti gula rafinasi atau gula tambahan.
Meskipun kurma cukup manis, Anderson-Haynes mencatat bahwa kurma memiliki indeks glikemik rendah, yang juga menjadikannya camilan yang bermanfaat.
“Kurma memiliki GI atau indeks glikemik yang rendah, dengan rata-rata 42, yang berarti kurma secara perlahan meningkatkan gula darah setelah dikonsumsi—menjadikannya camilan yang enak (dalam porsi yang tepat untuk orang tersebut) bagi mereka yang ingin mengontrol gula darah dengan lebih baik,” kata Anderson-Haynes.
Jika mencari makanan manis yang tidak akan meningkatkan gula darah, dapat membantu meningkatkan kesehatan pencernaan dan juga memberikan antioksidan yang baik, Anda mungkin bisa mencoba menambahkan kurma ke dalam makanan harian.